5. Condition of Economy
Condition of Economy
yaitu situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada
suatu saat maupun untuk suatu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari
perusahaan yang memperoleh kredit.
6. Constraint
Constrain
yaitu batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang tidak memungkinkan seseorang melakukan
bussines
di suatu tempat.
G. JAMINAN KREDIT
Jaminan adalah penyerahan kekayaan dari debitur kepada kreditur sebagai pernyataan kesanggupan seseorang untuk menanggung kembali suatu hutang.
Suyatno : 2003 : 88 Jaminan kredit berfungsi sebagai pengaman apabila kredit yang diberikan
mengalami kegagalan dalam pengembalian kredit, oleh karena itu para analisis kredit harus lebih jeli dan teliti dalam penilainan barang-barang yang
dijaminkan kepada bank. Secara umum menurut Mulyono 2001 : 291, jaminan perkreditan dapat
dilihat dari berbagai sudut antara lain :
1. Dari pemilik barang itu sendiri:
a. Dapat berupa kekayaan dari debitur yang bersangkutan
b. Dapat berupa kekayaan dari pihak ketiga lainnya yang digunakan
untuk mengambil kredit. 2.
Dari status kekayaan tersebut didalam suatu perusahaan. a.
Dapat sebagai
current asset,
antara lain berupa piutang,
stock
persediaan. b.
Dapat juga sebagai
fixed asse
t, yaitu kekayaan alat produksi dari debitur yang bersangkutan seperti tanah, bangunan, alat-alat produksi,
dan alat transportasi. 3.
Dari wujud barang jaminan itu sendiri : a.
Jaminan yang berupa
tangible asset
yaitu barang-barang yang ada wujudnya secara fisik.
b. Jaminan dalam bentuk
intangible asset
yaitu jaminan kredit yang tidak ada wujudnya secara fisik.
4. Dari fungsinya dalam kegiatan perkreditan :
a. Jaminan utama, barang yang diperoleh dari kredit yang dijaminkan.
b. Jaminan tambahan, barang jaminan lainnya dengan maksud sebagai
tambahan alat pengaman. 5.
Dari jumlah kreditur : a.
Jaminan tunggal, suatu kekayaan hanya ada pengikatan jaminan dengan satu bank saja.
b. Jaminan gabungan, diikat sebagai barang jaminan oleh beberapa
kreditur secara bersama-sama atau sendiri-sendiri oleh masing-masing kreditur yang bersangkutan.
6. Dari kestabilan nilai jaminan :
a. Akan mengalami penurunan nilai rupiahnya dari waktu ke waktu.
b. Akan mengalami kenaikan nilai rupiahnya dari waktu ke waktu.
7. Dari penguasaan barang jaminan :
a. Secara fisik dikuasai oleh bank dan disimpan digudang.
b. Secara fisik dikuasai dan digunakan kembali oleh pihak debitur.
8. Dari resiko barang jaminan :
a. Kekayaan yang mengandung resiko tinggi.
b. Kekayaan yang tidak mengandung resiko.
9. Dari sudut yuridis :
a. Jaminan kebendaan, dibagi atas :
1 Benda bergerak, mempunyai ciri-ciri yang sifatnya tidak
bergabung dengan tanah misalnya : hak atas surat berharga. 2
Benda tidak bergerak, mempunyai ciri-ciri yang tidak bergerak misalnya : tanah, bangunan, ditentukan oleh undang-undang
misalnya hak guna bangunan, BPKB atau bukti pemillik kendaraan bermotor, deposito dimana bagian kredit dari bank yang
memberi pinjaman memblokir deposito bank lain milik debitur.
H. SISTEM PENGENDALIAN INTERN