9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Hakikat Karate
a. Pengertian Karate
Fay Goodman 1998 : 25 mendeskripsikan karate sebagai berikut:
Karate is self defence system that utilizes the whole of the human body and the ways in which it moves and twists.
Techniques vary from punching and striking with the fist,hands and elbows, to kicks and strikes with the feet, shins and knees.
Lebih lanjut Fay Goodman 1998 : 26 menjelaskan secara
harfiah karate-do dapat diartikan sebagai berikut: Karate, or karate-
do, loosely translated means “empty han
d” kara means “empty” and te means “hands”, and this art is indeed predominantly concerned with fighting with bare
hands and feet.
Dengan demikian karate-do berarti suatu taktik yang memungkinkan seseorang membela diri dengan tangan kosong.
Dimana setiap anggota badan dilatih secara sistematis sehingga suatu saat dapat menjadi suatu senjata yang ampuh dan sanggup
menaklukan lawan dengan satu gerakan. Tujuan karate-do adalah membentuk watak dasar yang luhur para pengikutnya. Menentukan
10 siapa yang menang dan kalah bukanlah tujuan akhir karate-do. Karate-
do adalah seni perkasa untuk membina pribadi melalui latihan trik sehingga para karateka dapat mengatasi setiap rintangan baik nyata
maupun tak nyata, dengan berlatih karate-do berarti berlatih jiwa dan raga, dan lebih dari segalanya karateka harus memperlakukan lawan
dengan tata krama yang patut. Pada prinsipnya beladiri karate tidak bertujuan untuk melukai
atau membuat cacat seorang lawan, tetapi hanya membuat lawan tidak dapat melanjutkan atau menghentikan serangan lawan. Pada beladiri
juga menekankan kecepatan reaksi terhadap serangan lawan, serta kecepatan merubah gerak sehingga tidak mudah diserang lawan.
Karate memiliki banyak kelebihan, tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata, seperti keahlian dalam bertarung, tetapi juga
menekankan pengajaran aspek disipin mental. Dengan demikian, karate akan membentuk sikap mental yang kuat dan etika yang baik
bagi orang yang secara sungguh-sungguh mempelajarinya. Karate mengandung aspek filosofi yang mendalam sehingga dalam
mempelajari karate pikiran, jiwa, dan raga secara menyeluruh akan ditumbuhkan dan dikembangkan.
Pada prinsipnya teknik karate dibagi menjadi tiga macam, yaitu Kihon teknik dasar, Kata teknik jurus, dan Kumite teknik
pertarungan. Kihon adalah proses pembentukan kime, dimana kime mengandung pengertian bahwa setiap gerakan yang dilakukan harus
11 tepat waktu, tepat sasaran, tenaga yang maksimal dan disertai dengan
bentuk yang benar. Gerakan tanpa kime bukan gerakan karate, gerakan dengan kime memerlukan gerakan pinggul. Setiap gerakan karate
selalu diawali oleh sebuah aksi yang kemudian reaksi Hukum Newton III tentang gerak benda, aksi yang kuat akan menimbulkan
reaksi yang kuat dan sebaliknya aksi yang lemah akan menimbulkan reaksi yang lemah. Kata merupakan rangkaian teknik gerakan dasar
yang mendemonstrasikan dalam penguasaan ilmu beladri karate tradisional dengan harmonisasi gerak yang mencerminkan kekuatan,
kecepatan dan keindahan juga memerlukan kondisi fisik yang baik pula. Kumite merupakan penerapan dari pokok-pokok yang terdapat
dalam jurus, dan dapatlah dikatakan merupakan suatu
b. Pertandingan Karate