33 kemampuan  koordinasi  yang  baik.  Sebab  lawan  tidak  bisa  diduga
gerakannya. Tetapi
berbeda dengan
berkelahi,yang tidak
memnggunakan  aturan.  Karate  mempunyai  aturan,  tendangan  atau pukulan  harus  mengenai  sasaran  yang  sudah  ditentukan.  Jika
tendangan  atau  pukulan  tidak  mengenai  sasaran,  tidak  mendapatkan poin.  Inilah  arti  pentingnya  kemampuan  koordinasi  dalam
pertandingan karate. Bidang  olahraga  beladiri  khususnya  karate,  penguasaan
kecakapan  fisik  koordinasi  merupakan  salah  satu  tugas  utama  untuk dapat  mencapai  keahlian  atau  dalam  hal  menguasai  keterampilan.
Oleh  karena  itu  tanpa  memiliki  kemampuan  koordinasi  yang  baik, maka  karateka  akan  kesulitan  dalam  melakukan  tendangan,  pukulan,
tangkisan  dan  elakan  secara  selaras,  serasi,  dan  stimulant,  sehingga bisa  dilakukan  dalam  waktu  yang  relatif  bersama-sama.  Selain  itu
keuntungan bagi karateka yang memiliki kemampuan koordinasi yang baik,  akan  mampu  menampilkan  dengan  sempurna  dan  dapat  cepat
mengatasi  permasalahan  tugas  gerak  selama  latihan  yang  muncul secara  tidak  terduga.oleh  karena  karate  termasuk  dalam  keterampilan
yang  terbuka  open  skill,  dimana  faktor  lingkungan  sulit  diprediksi diperkirakan
sebelumnya sehingga
berpengaruh terhadap
pelaksanaan setiap teknik serangan-serangan.
4. Komponen-Komponen Latihan
34 Komponen  latihan  adalah  faktor-faktor  yang  berpengaruh
terhadap kualitas mutu suatu latihan. Oleh karena itu komponen latihan merupakan  kunci  keberhasilan  dalam  menyusun  program  dan
menentukan  beban  latihan,  sehingga  sebagai  patokan  yang  ikut menentukan  beban  latihan,  sebagai  patokan  yang  ikut  menentukan
tercapainya  tujuan  dan  sasaran  latihan.  Proses  latihan  bertujuan  antara lain untuk meningkatkan kualitas fisik olahragawan, dimana kualitas fisik
meliputi  kondisi  fisiologis.  Akibatnya  jika  terjadi  kesalahan  dalam menentukan  komponen  latihan  tidak  memberikan  dampak  yang  positif,
sehingga  tidak  akan  terjadi  proses  superkompensasi  hiperkompensasi. Superkompensasi adalah proses  perubahan kualitas fungsional peralatan
tubuh  kearah  yang  lebih  baik,  sehingga  akibat  dari  pengaruh  perlakuan beban luar yang tepat.
Komponen  latihan  menurut  Sukadiyanto  2002  :  19-23  antara lain:
a.  Intensitas Pengertian intensitas adalah ukuran yang menunjukan
kualitas mutu suatu rangsang yang diberikan selama latihan berlangsung.  Adapun  rangsangnya  berupa  aktivitas  motorik
gerak.
b.  Volume Pengertian volume adalah ukuran yang menunjukkan
kuantitas jumlah suatu rangsang. c.
Recovery t.r Pada  dasarnya  pengertian  waktu  recovery  dan  waktu
interval    adalah  sama,  yaitu  waktu  istirahat  yang  diberikan saat  latihan  berlangsung.  Pengertian  recovery  adalah  waktu
istirahat  yang  diberikan  antar  set  atau  antar  repetisi ulangan.
d.  Interval t.i
35 Interval  adalah  waktu  istirahat  yang  diberikan  antar
seri, antar sirkuit atau antar sesi per unit latihan. e.  Repetisi ulangan
Repetisi  ulangan  adalah  jumlah  ulangan  yang dilakukan untuk setiap butir item latihan.
f.  Set Set adalah jumlah ulangan untuk beberapa jenis butir
atau item latihan. g.  Seri atau Sirkuit
Seri  atau  sirkuit  adalah  keberhasilan  dalam menyelesaikan serangkaian butir-butir latihan  yang berbeda-
beda. h.  Durasi
Pengertian  durasi  adalah  ukuran  yang  menunjukkan lamanya waktu perangsangan lamanya waktu latihan.
i.  Densitas Densitas  adalah  ukuran  yang  menunjukkan  padatnya
perangsangan. j.  Irama
Irama latihan
adalah ukuran
waktu yang
menunjukkan  kecepatan  peaksanaan  suatu  perangsangan gerakan.
k.  Frekuensi Frekuensi  adalah  jumlah  latihan  dalam  periode
tertentu.  Pada  umumnya  frekuensi  merupakan  jumlah  tatap muka latihan yang dilakukan dalam satu minggu.
l.  SesiUnit Sesiunit adalah materi program latihan yang harus dilakukan
dalam satu kali tatap muka pertemuan.
5. Manfaat Kondisi Fisik