Penelitian tentang kegagalan imunisasi dan vaksin yang setengah‐ Keberhasilan vaksin memusnahkan cacar [smallpox] di bumi

[ 13 ] Artikel ebuletin LPMP Sulsel. ISSN 2355‐3189. 06 April 2015 h t t p : ww w. l p m psu l se l . n e t v2 i n de x.ph p? option=com_contentview=articleid=343:pengaruh‐ vaksinasi‐terhadap‐ internasional. Apakah kita kemudian akan mengatakan, ikut imunisasi saja supaya bisa menjuarai olimpiade tingkat internasional? sehingga, jangan karena satu dua kasus, kemudian kita menyamakannya pada semua kasus.

D. Penelitian tentang kegagalan imunisasi dan vaksin yang setengah‐

setengah Umumnya penelitian-penelitian ini adalah penelitian tahun lama yang kurang bisa dipercaya, mereka belum memahami benar teori imunologi yang terus berkembang. Kemudian tahun 2000- an muncul kembali yaitu peneliti Wakefield dan Montgomerry yang mengajukan laporan penelitian adanya hubungan vaksin MMR dengan autism pada anak. Ternyata penelitian ini tidak menggunakan paradigm epidemiologik, tetapi paradigma imunologi atau biomolekuler yang belum memberikan bukti shahih. Bukti juga masih sepotong-potong. Baik pengadilan London maupun redaksi majalah yang memuat tulisan ini akhirnya menyesal dan menyatakan bukti yang diajukan lemah dan kabur. [Pedoman Imunisasi di Indonesia hal 366-367]. E. Keberhasilan vaksin memusnahkan cacar [smallpox] di bumi Bukan cacar air [varicella] yang kami maksud, tetapi cacar smallpox. Yang sebelumnya mewabah di berbagai negara dan sekarang hampir semua negara menyatakan negaranya sudah tidak ada lagi penyakit ini. “Following their jubilant announcement in 1980 that smallpox had finally been eradicated from the world, the World Health Organization lobbied for the numbers of laboratories holding samples of the virus to be reduced. In 1984 it was agreed that smallpox be kept in only two WHO approved laboratories, in Russia and America” “Setelah pengumuman gembira mereka pada tahun 1980 bahwa cacar akhirnya telah diberantas dari bumi, WHO melobi agar jumlah laboratorium yang memegang sampel virus bisa dikurangi. Pada tahun 1984, disepakati bahwa virus cacar hanya disimpan di dua laboratorium yang disetujui WHO, yaitu di Rusia dan Amerika.” Lihat bagaimana dua negara adidaya saat itu yang saling berperang berusaha mendapatkan ilmu ini dengan menyimpan bibit penyakit tersebut. Jika ini hanya main-main dan bohong belaka, mengapa harus diperebutkan oleh banyak negara dan akhirnya dibatasi dua Negara saja. Lihat juga karena vaksinlah yang menyelamatkan dunia dari wabah saat itu, dengan izin Allah Ta’ala.

F. Dukung Imunisasi Polio Pemerintah