Pentingnya Vaksinasi Contoh Makalah Pengaruh Vaksinasi Terhadap Kekebalan Tubuh Bayi

Pembahasan Materi

A. Pentingnya Vaksinasi

Beberapa pihak menganggap bayi tidak perlu divaksin karena sudah memiliki antibodi alami. Tapi keputusan untuk vaksin bayi berpulang lagi pada orangtuanya, apakah anaknya mau divaksin atau tidak. Sebenarnya perlukah bayi divaksin?Sangat perlu karena sudah terbukti secara medis. Ada penelitian yang menunjukkan kalau zaman dulu banyak kasus Polio, Hepatitis, Campak dan DPT, tapi berkat imunisasi secara bertahap dan lengkap, penyakit ini jadi berkurang jumlahnya, ujar dr Rifan Fauzie, SpA dari RSAB Harapan Kita Jakarta, saat dihubungi detikHealth, Rabu 2062012. Di Indonesia, mitos-mitos seputar vaksin masih banyak beredar luas di masyarakat. Kondisi ini merupakan salah satu penghalang yang menyulitkan dokter dalam memberikan vaksin pada bayi atau anak.Padahal imunisasi adalah salah satu cara yang paling tepat untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya, kecacatan dan kematian terutama pada bayi yang belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Kalau vaksin yang bisa mencegah 100 persen memang nggak ada, biasanya perlindungannya sekitar 80-95 persen. Tapi efektif jika sudah diberikan pada anak, ujar dr Rifan yang juga anggota IDAI Ikatan Dokter Anak Indonesia,dr Rifan mencontohkan negara seperti Amerika Serikat saja yang anak-anaknya sudah mendapatkan gizi atau nutrisi yang baik tetap memerlukan imunisasi. Ini karena penyakit itu bisa muncul dari lingkungan, kekebalan tubuh anak serta patogenisitas atau keganasan kuman. Sementara Dr. Soedjatmiko, SpAK, MSi, Sekretaris Satgas Imunisasi PP IDAI, dalam penjelasannya ke detikHealth menuturkan dengan meningkatkan cakupan imunisasi, maka penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi berkurang secara bermakna Semua negara telah setuju menyatakan bahwa imunisasi bermanfaat untuk menurunkan angka kesakitan, cacat dan kematian. Karenanya imunisasi harus dipertahankan terus agar penyakit yang sudah tidak ada tidak muncul lagi.Sampai saat ini tidak ada negara yang melarang imunisasi, justru semua negara berusaha meningkatkan cakupan imunisasi lebih dari 90 persen yang artinya lebih dari 90 persen anak atau bayi telah mendapat imunisasi. Selain itu imunisasi juga menjadi bentuk perlindungan yang praktis karena sangat cepat meningkatkan kekebalan spesifik tubuh bayi dan anak. Dalam waktu 2-4 minggu setelah imunisasi mulai terbentuk kekebalan untuk melawan kuman. Ada pro dan kontra di masyarakat tentang perlunya bayi mendapat imunisasi. Ada beberapa alasan yang menyebabkan orang tua ragu atau takut untuk memberikan vaksin pada bayinya : Vaksin berisi virus yang dilemahkan sehingga dikuatirkan akan memicu penyakit Vaksin dianggap sebagai zat beracun yang justru membuat bayi tidak memiliki kekebalan alami Efek samping dari pemberian vaksin Tafsir agama Vaksin berisi virus yang dilemahkan yang sengaja dimasukkan ke dalam tubuh dengan tujuan agar tubuh dapat membuat antibodi terhadap virus tersebut sehingga ketika suatu saat terinfeksi virus maka tubuh sudah memiliki antibodinya sehingga dapat meminimalkan bahkan menangkal infeksi dari virus tersebut. Virus sendiri jika menginfeksi seseorang, sebagian besar dapat sembuh dengan sendirinya jika orang terebut memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Daya tahan tubuh yang kuat didapat dari pola makan yang sehat, dan pola hidup yang benar Manfaat vaksin bagi bayi : Perlindungan yang diberikan vaksin pada tubuh memang tidak 100, perlindungannya sekitar 80 – 90 tapi masih lebih baik daripada tidak ada perlindungan sama sekali. Imunisasi terbukti bermanfaat untuk menurunkan angka kesakitan, cacat dan kematian. Karenanya imunisasi harus dipertahankan terus agar penyakit yang sudah tidak ada tidak muncul lagi. Imunisasi juga menjadi bentuk perlindungan yang praktis karena sangat cepat meningkatkan kekebalan spesifik tubuh bayi dan anak. Dalam waktu 2-4 minggu setelah imunisasi mulai terbentuk kekebalan untuk melawan kuman. Bayi memilki kekebalan tubuh yang belum baik, dapat menjadi lebih kuat jika mendapat ASI yang cukup dari ibunya, madu, dan makanan sehat lainnya. Pemberian vaksin pada bayi bertujuan untuk memperkuat daya tahan tubuhnya karena beberapa virus dapat menyebabkan kerusakan fatal pada organ tubuh. Imunisasi memang memiliki efek samping tapi mana yang lebih berbahaya efek samping yang ditimbulkan oleh imunisasi atau efek samping yang terjadi jika terinfeksi oleh virus. Pilihan ada ditangan orangtua untuk memutuskan akan memberikan vaksin atau tidak pada anaknya. Mungkin Anda bertanya-tanya mengapa orang mendapatkan vaksinasi jika mereka bisa mendapatkan kekebalan dengan cara alami?, hal ini karena sebagian besar penyakit tidak memberikan kesempatan untuk hidup di luar serangan pertama. Pikirkan tentang penyakit seperti tetanus, cacar dan difteri, jutaan orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit yang ditakuti ini sebelum vaksin dikembangkan. Penyakit lain telah menyebabkan kerusakan permanen pada tubuh individu yang masih hidup. Apakah Anda ingin mengambil kesempatan kehilangan hidup atau menjadi cacat hanya untuk mencoba cara alami? Hari ini, kita memiliki vaksin terhadap penyakit fatal seperti rubella, polio, tetanus dan pertusis. Upaya juga untuk mengembangkan vaksin pertama melawan flu babi yang ditakuti. Ketika Anda mendapatkan vaksin, maka anda akan mendapat perlindungan terhadap sejumlah penyakit dengan cara yang aman dan nyaman. Ini adalah salah satu keajaiban ilmu pengetahuan modern. Meskipun vaksin memiliki tarif efektivitas yang sangat tinggi, mereka tidak benar-benar efektif untuk 100 dari orang-orang yang menerima mereka. Misalnya, serangkaian penuh vaksin campak akan melindungi 99 dari 100 anak-anak dari penyakit campak dan polio akan melindungi 99 dari 100 anak-anak dari penyakit polio. Ini berarti ketika ada wabah penyakit, jumlah yang sangat kecil untuk orang dengan vaksin tidak bekerja masih mungkin dapat terserang penyakit. Karena hampir semua anak-anak kita diimunisasi dan hanya sedikit yang tidak, itu bisa menjadi kasus yang selama epidemi sebagian besar kasus terjadi di kalangan anak-anak yang diimunisasi. Namun, kenyataannya tetap bahwa mereka yang belum menerima vaksin jauh lebih mungkin untuk menangkap penyakit. “

B. Bahan Penyusun Vaksin