MODEL KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DI SUBOSUKAWONOSRATEN
BAB III METOD
E PENELI
TIAN A.
Desain Penelitia
n
D esain Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan Structural Equation Model SEM. Penelitian ini akan mengukur bagian yaitu 1 pengaruh factor organisasional dalam implementasi pelatihan,
kejelasan tujuan, dukungan atasan melalui variabel Intervening konflik kognetif dan afektif terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah, dan 2 pengaruh
langsung antara faktor organisasional pelatihan, kejelasan tujuan, dukungan atasan terhadap kegunaan Sistem Akuntansi keuangan daerah. Teknik analisis jalur ini
menggunakan program Analisis Of Moment Structure AMOS 16.0
B. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data
H2a H4
H3a H1a H3b H1b
H2c H1c H5
H3c
KONFLIK KOGNETIF
PELATIHAN KEGUNAAN :
SISTEM AKUNTANSI
KEUANGAN DAERAH
AKUNTABILI TAS DAN
TRANSPARA KEJELASAN
TUJUAN
DUKUNGAN ATASAN
KONFLIK AFEKTIF
Penelitian ini menggunakan data primer yang bersumber dari jawaban responden atas pertanyaan yang berhubungan dengan faktor keperilakuan terhadap
Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah SUBOSUKAWONOSRATEN. Data Penelitian ini dikumpulkan dengan cara mengirim kuesioner ke responden secara
langsung.
C. Populasi dan Sampel.
Populasi dari Penelitian ini Pengelola SKPD di Pemerintah Daerah SUBOSUKAWONOSRATEN Kotamadya Surakarta, Kabupaten Boyoolali,
Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar Kabupaten Sragen, Kabupaten Klaten terdiri 1 kota dan 6 Kabupaten. Data Responden
Pengelola Keuangan SKPD di masing-masing Kotamadya dan Kabupaten sebagaimana dalam lampiran.
1. Devinisi Operasional dan Teknik Pengukuran
a. Variabel Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah. Variabel faktor organisasi ada tiga aspek, meliputi dukungan atasan, kejelasan, dan pelatihan. Dukungan atasan artinya sebagai
keterlibatan manajer dalam kemajuan proyek dan menyediakan sumber daya yang diperlukan. Kejelasan tujuan didefinisikan sebagai kejelasan dari sasaran
dan tujuan digunakan sistem akuntansi keuangan daerah di semua level organisasi. Sedangkan pelatihan merupakan suatu usaha pengarahan dan
pelatihan untuk meningkatkan pemahaman mengenai sistem Chenhall, 2004