Karakteristik Data Sampel HASIL DAN PEMBAHASAN

commit to user

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Data Sampel

1. Distribusi berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah sampel pada kelompok peragaan langsung dan leaflet lebih banyak jenis kelamin perempuan yaitu 23,3 persen, begitu juga pada kelompok video lebih banyak perempuan yaitu 21,1 persen. Secara keseluruhan jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki yaitu 67,8 persen. Jenis Kelamin pada sampel penelitian secara keseluruhan jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki yaitu 67,8 persen. Hal ini terjadi karena osteoartritis banyak mengenai wanita dibanding pria, prevalensi meningkat tajam 45 pada wanita berusia lebih dari 65 tahun dengan keluhan osteoartritis dan dari data radiologi menunjukkan 70 mengalami osteoartritis Symmons, 2005. Selain dari itu dilihat sensus penduduk di Surakarta, jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki dengan prosentase jumlah lansia wanita 57 lebih tinggi dari pada laki-laki 43 BPS, 2010. Pada pengujian terlihat nilai X 2 = 0.407, sedangkan p = 0,816 sehingga menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam distribusi jenis kelamin diantara ketiga kelompok. 53 commit to user Tabel 4.1 Distribusi jenis kelamin sampel penelitian antara kelompok peragaan langsung, leaflet, video Jenis Kelamin Media X 2 P Peragaan Langsung Leaflet Video Laki-laki n 9 10,00 9 10,00 11 12,20 29 32,20 0.407 0.816 Perempuan n 21 23,30 21 23,30 19 21,10 61 67,80 Total n 30 33,30 30 33,30 30 33,30 90 100 Sumber: Data Primer analisis spss; Desember 2011 2. Distribusi berdasarkan umur Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah sampel pada rentang usia 40-49 hanya terdapat pada kelompok peragaan langsung dan leaflet masing-masing 1,1 persen. Rentang usia 50-59 terdapat pada kelompok peragaan langsung 4,4 persen, leaflet 5,6 persen, video 6,7 persen. Rentang usia 60-69 terdapat pada kelompok peragaan langsung 13,3 persen, leaflet 8,9 persen, video 12,2 persen. Rentang usia 70-79 terdapat pada kelompok peragaan langsung 8,9 persen, leaflet 10 persen, video 8,9 persen. Rentang usia 80-89 terdapat pada kelompok peragaan langsung 5,6 persen, leaflet 7,8 persen, video 5,6 persen. Pada pengujian terlihat nilai X 2 = 2,789 sedangkan p = 0,947, sehingga menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam distribusi umur diantara ketiga kelompok. Komposisi umur yang dikategorikan pada rentang usia 40-49, 50-59, 60-69, 70-79 dan 80-89, sebaran sampel terbanyak pada rentang usia 60-69 tahun, hal ini bisa diamati dari jumlah lansia yang ada di surakarta dimana berjumlah 25.944 jiwa dari total 44.771 jiwa hampir sekitar 60 dari keseluruhan jumlah lansia. Eratnya hubungan antara usia dan osteoartritis 54 commit to user dapat dijelaskan berdasarkan hubungan antara umur dan perubahan komposisi matriks tulang dan penurunan fungsi kondrosit, respon terhadap stimuli. Perubahan ini dapat mempengaruhi kesinambungan remodelling internal, pemeliharaan jaringan dan kehilangan kartilago. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan resiko degradasi kartilago juga termasuk defek pada permukaan kartilago artikuler. Perbaikan yang abnormal mengakibatkan terbentuknya osteofit dan kista subkondral sebagai kelanjutan dari penyakit Hinton, 2002. Dari ketiga kelompok perlakuan masing-masing memiliki ditribusi umur yang hampir sama pada setiap rentang usia. Pada analisis statistik menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam distribusi umur diantara ketiga kelompok p = 0,947 Tabel 4.2 Distribusi berdasarkan umur sampel penelitian antara kelompok peragaan langsung, leaflet, video Umur Media X 2 P Peragaan Langsung Leaflet Video 40-49 n 1 1,10 1 1,10 0,00 2 2,20 2,789 0,947 50-59 n 4 4,40 5 5,60 6 6,70 15 16,70 60-69 n 12 13,30 8 8,90 11 12,20 31 34,40 70-79 n 8 8,90 9 10,00 8 8,90 25 27,80 80-89 n 5 5,60 7 7,80 5 5,60 17 18,90 Total n 30 33,30 30 33,30 30 33,30 90 100 Sumber: Data Primer analisis spss; Desember 2011 3. Distribusi berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 4.3 menunjukkan tingkat pendidikan SD memiliki distribusi yang hampir sama dimana kelompok peragaan langsung dan leaflet masing-masing 17,8 persen dan kelompok video 16,7 persen. Tingkat pendidikan SMP ketiga 55 commit to user kelompok memiliki distribusi yang sama masing-masing 3,3 persen, Tingkat pendidikan SMA tertinggi pada kelompok video yaitu 11,1 persen sedangkan di kelompok peragaan langsung 8,9 persen dan leaflet 10 persen. Tingkat pendidikan Diploma tertinggi terdapat di kelompok peragaan langsung 2,2 persen sedangkan kelompok leaflet dan video masing-masing 1,1 persen. Tingkat pendidikan Sarjana tersebar merata di ketiga kelompok masing-masing 1,1 persen. Pada pengujian terlihat nilai X 2 = 0,765 sedangkan p = 0,999, sehingga menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam distribusi tingkat pendidikan diantara ketiga kelompok. Komposisi tingkat pendidikan memiliki distribusi yang hampir sama pada setiap kelompok perlakuan, sebaran sampel terbayak pada tingkat pendidikan SD. Karena patofisiologi penyakit ini melibatkan kombinasi faktor mekanik, seluler dan biokimiawi dimana interaksi dari berbagai faktor ini mengarah pada perubahan komposisi kartilago, orang dengan pendidikan lebih rendah dan dengan tipe pekerjaan mereka tentunya akan lebih beresiko untuk mendapatkan tekanan mekanik lebih tinggi pada sendi lututnya dan secara asupan nutrisi akan mempengaruhi kualitas seluler dan biokimiawi. Pemahaman tentang pentingnya mencegah obesitas dan melakukan latihan untuk mencegah progresifitas osteoartritis juga tidak begitu difahami. 56 commit to user Tabel 4.3 Distribusi berdasarkan tingkat pendidikan sampel penelitian antara kelompok peragaan langsung, leaflet, video Pendi- dikan Media X 2 P Peragaan Langsung Leaflet Video SD n 16 17,80 16 17,80 15 16,70 47 52,20 2,265 0,994 SMP n 3 3,30 3 3,30 3 3,30 9 10,00 SMA n 8 8,90 9 10,00 10 11,10 27 30,00 Diploma n 2 2,20 1 1,10 1 1,10 4 4,40 S1 n 1 1,10 1 1,10 1 1,10 3 3,30 Total n 30 33,30 30 33,30 30 33,30 90 100 Sumber: Data Primer analisis spss; Desember 2011

B. Hasil analisis pengaruh media promosi kesehatan terhadap penguasaan