Laporan Praktikum Pengamatan Makromoleku

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SELULER
PENGAMATAN MAKROMOLEKUL

Oleh:
LINA NINDYAWATI (1411105021)

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori
Biomolekul adalah makromolekul organik yang pada umunya terdapat
pada sel hidup, seperti makromolekul dan penyusun makromolekul, metabolit
dan

molekul-molekul

yang


lain

(vitamin, ATP, AMP,

urea,

dsb).

Makromolekul dapat dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: protein, asam nukleat,
polisakarida dan lipida. Makromolekul sering disebut sebagai polimer (kecuali
lipida) yang tersusun dari monomer-monomer dengan berat molekul yang
lebih kecil disebut sebagai building blocks.
1. Polisakarida
Polisakarida adalah polimer yang tersusun dari ratusan hingga
ribuan satuan monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik.
Polisakarida adalah karbohidrat, sehingga tersusun hanya dari atom karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Contoh polisakarida adalah pati,
glikogen, agarosa, dan selulosa. Beberapa polisakarida kompleks dapat
juga memiliki atom tambahan misalnya nitrogen, seperti pektin, kitin, dan

lignin.
Polisakarida memiliki ukuran molekul yang besar sehingga mudah
sekali ditemukan variasi-variasi di dalamnya. Variasi ini sering dapat
dilihat perbedaannya melalui sifat-sifat fisiknya. Menurut strukturnya,
dikenal polisakarida lurus dan bercabang. Semakin banyak cabang yang
dimiliki suatu molekul membuat polisakarida tersebut cenderung lengket.
Menurut fungsinya, polisakarida dibedakan menjadi polisakarida
cadangan (storage) dan polisakarida penyusun (structural). Polisakarida
cadangan berfungsi sebagai cadangan pemasok energi (dalam bentuk gula)
yang dibutuhkan sel, melalui hidrolisis enzimatik. Polisakarida penyusun
adalah bahan penyusun sel atau jaringa. Polisakarida penyusun biasanya
sukar diurai secara biologis dan memerlukan asam kuat untuk
memecahkan ikatan molekulnya. Sebaliknya, polisakarida cadangan
mudah diurai secara biologis.

Polisakarida

biasa

diberi


nama

berdasarkan

monomer

penyusunnya. Polisakarida yang tersusun dari glukosa dinamakan glukan,
sedangkan dari mannosa dinamakan mannan.
Contoh polisakarida adalah glikogen (penyimpan energy kimia
pada tubuh) dan pati (sumber energy pada tanaman). Molekul glikogen
merupakan polimer glukosa bercabang dengan ikatan 1,4-α-glikosidik dan
1,6-α-glikosidik pada percabangan. Glikogen sebagai cadangan makanan
tubuh tersimpan di dalam sel dengan bentuk terkonsentrasi dan apabila
dilihat pada electron mikrograf setelah pengecatan akan nampak sebagai
granula berwarna hitam. Pati terdiri dari amilosa (polimer glukosa dengan
ikatan 1,4-α-glikosidik tanpa percabangan) dan amilopektin (polimer
glukosa

dengan


ikatan

1,4-α-glikosidikdan

1,6-α-glikosidik

pada

percabangan (Champbell, et. al, 2002). Granula pati bila diberi Iod akan
berwarna biru. Pati yang diberi air dan dipanaskan akan menyerap air dan
setelah mencapai suhu dan waktu tertentu maka granula pati akan pecah
dan pati mengalami gelatinasi. Pati yang mengalami gelatinasi dapat
didegradasi menjadi gula sederhana (glukosa, maltose, maltotriosa,
maltotetraosa, oligosakarida, dekstrin) oleh enzim amilase.
Tape adalah produk makanan terfermentasi tradisional yang berasal
dari ketela pohon maupun beras ketan. Kultur starter yang berisi amilolitik
fungi dan yeast akan memecah polisakarida menjadi gula sederhana yang
dapat digunakan oleh yeast untuk metabolism menghasilkan alcohol.
Adanya gula sederhana akan menjadikan tape berasa manis disertai dengan

aroma alkohol.
2. Lipid
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi
sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam
pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Suatu
lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam
serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti
suatu hidrokarbon atau dietil eter. Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya
zat tersebut tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut lemak.
Pelarut lemak adaah eter, chloroform, benzena, carbontetrachlorida,
xylena, alkohol panas, dan aseton panas. (Iskandar, 1974)

Lemak berkarakteristik sebagai biomolekul organik yang tidak
larut atau sedikit larut dalam air dan dapat diekstrasi dengan pelarut nonpolar seperti chloroform, eter, benzene, heksana, aseton dan alcohol panas.
Di masa lalu, lemak bukan merupakan subjek yang menarik untuk riset
biokimia. Karena kesukarannya dalam meneliti senyawa yang tidak larut
dalam air dan berfungsi sebagai cadangan energi dan komponen struktural
dari membran, lemak dianggap tidak memiliki peranan metabolik beragam
seperti yang dimiliki biomolekul lain, contohnya karbohidrat dan asam
amino.

Susu merupakan salah satu bahan alami yang mempunyai nilai gizi
tinggi dan telah lama dimanfaatkan sebagai makanan manusia yang cukup
penting. Susu dihasilkan dari sekresi kelenjar mammae hewan mamalia.
Susu mengandung lemak yang terdapat dalam bentuk globula dengan
diameter bervariasi antara 2-5µm, tergantung jenis hewannya. Masingmasing globula dikelilingi oleh sebuah lapisan tipis yang disebut
membran. Membran ini mempunyai sifat dan komposisi yang sangat
berbeda dengan lemak susu maupun plasma, mengandung beberapa bahan
reaktif dan enzim. Membran globula lemak berfungsi melindungi lemak
susu dari aktivitas enzim lipase dan mencegah terjadinya koalesen antara
satu globula dengan globula lainnya.
Lemak susu merupakan lipid sederhana, terdiri dari trigliserida,
ester-ester dari trivalent gliserol alcohol dan asam-asam lemak. Kira-kira
98% lipid terdiri dari trigliserida, sisanya 2% merupakan campuran dari
bahan-bahan lemak yang dapat larut, seperti fosfolipid, sterol (khususnya
kolesterol), digliserida, dan monogliserida, sedikit vitamin (A,D,E, dan K)
dan asam-asam lemak (Hidayat et. al, 2006).
1.2 Tujuan
o Mahasiswa dapat membedakan granula pati segar, pati tergelatinisasi
maupun pati yang telah terdegradasi oleh enzim.
o Mahasiswa dapat membedakan globula lemak pada susu segar, susu

pasteurisasi, susu UHT dan susu fermentasi.

BAB II
METODE
2.1 Alat dan Bahan
A. Alat







Mikroskop
Beaker Glass
Ose
Gelas Preparat
Penutup Preparat

B. Bahan

 Tape
 Tepung Tapioka
 Minyak Kelapa
2.2 Cara Kerja
1) Pembuatan preparat tepung tapioca
a. Diambil 1 ose tepung tapioca
b. Diletakkan pada gelas preparat, ditetesi air dan diberi penutup
c. Diamati dengan mikroskop
d. Untuk memperjelas pengamatan dapat ditambahkan cat Iod
2) Pembuatan preparat tape ketela
a. Diambil 1 ose tape ketela bagian tengah
b. Diletakkan pada gelas preparat, ditetesi air dan diberi penutup
c. Diamati dengan mikroskop: granula dan komponen serat
d. Untuk memperjelas pengamatan dapat ditambahkan cat Iod
3) Pembuatan preparat minyak kelapa
a. Diambil 1 ose minyak kelapa
b. Diletakkan pada gelas preparat dan diberi penutup
c. Diamati dengan mikroskop
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hail Pengamatan
3.2 Pembahasan


Pati tapioca memiliki bentuk bulat dan berwarna putih dengan beberapa
yang berwarna hitam ukurannya tidak sama antara 1 bulatan dengan




bulatan yang lain, ada yang berkoloni 2 dan 3 ada juga yang sendiri.
Pati Tape memiliki bentuk lonjong seperti beras dengan warna hitam.
Minyak memiliki bentuk bulatan-bulatan kecil yang menyebar.

BAB IV
KESIMPULAN
Pati tape merupakan pati yang tergelatinisasi sedangkan pati tapioca adalah pati
yang terdegradasi oleh enzim. Minyak memiliki globula lemak.

DAFTAR PUSTAKA

Buku penuntun praktikum Biologi Seluler oleh team teaching Fakultas Teknologi
Pertanian
Ernisa,Ayu.Makalah Farmakognosi polisakarida.
https://www.academia.edu/6313420/Makalah_Farmakognosi_polisakarida, 22
November 2014
Syafar,Asfar. MAKALAH ILMU NUTRISI TERNAK
LEMAK DAN LIPID.
https://www.academia.edu/5471304/Makalah_LEMAK_dan_LIPID__Ilmu_Nutrisi, 22 November 2014