2
BAB I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah
Pada Reformasi Administrasi sangat berhubungan dengan perubahan pada Era Globalisasi ini. Dalam berbagai dimensi administrasi dan permasalahan yang timbul dalam
rangka penyelenggaraan berbagai tugas pemerintahan di Negara berkembang, secara sistemik satu dan yang lainnya dapat disederhanakan meliputi : kelembagaan, organisasi, sumber daya
manusia, manajemen, sarana dan prasarana administrasi. Sehingga pembangunan dalam Administrasi Publik terarah dalam upaya mengatasi berbagai masalah nyata yang dihadapi
dalam sistem administrasi tersebut. Dalam Sedarmayanti 2009, hal.14 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung RSUD Kabupaten Badung sebelumnya merupakan Klinik
Dharma Asih yang dikelola oleh Yayasan Hindu Markandya. Pada Bulan September 1998 klinik tersebut menjadi milik Pemerintah Daerah Kabupaten Badung dan namanya diganti
menjadi Poliklinik Rumah Bersalin “Cura Dharma Asih”, pada tahun yang bersamaan dilakukan pula perluasan area dan pembangunan unit pelayanan gedung rumah sakit.
Setiap Birokrasi yang ada dalam Suatu Bangsa, pasti menginginkan untuk mendapatkan Sumber Daya Manusia yang berkompetensi di dalam bidang yang diperolehnya sehingga
disini Sumber Daya Manusia Diperlukan Pelatihan sesuai dengan pendidikan yang di miliki. Supaya tidak ketinggalan zaman semakin meningkat teknologi yang canggih, disini
diupayakan agar diadakan pelatihan-pelatihan atau workshop untuk memantapkan sumber daya manusia. Dengan demikian sumber daya manusia dapat memadai dan diukur dari segi
Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja terhadap Kinerja Karyawan. Diantaranya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 mengalami Perubahan Menjadi
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah ini dapat membantu pihak-pihak yang berkompeten dalam pemerintahan di daerah dan masyarakat luas. Melalui
reformasi anggaran, diharapkan terjadi perubahan struktur anggaran dan perubahan proses penyusunan APBD. Perubahan struktur anggaran dilakukan untuk mengubah struktur
anggaran traditional yang bersifat line item dan incrementalism sehingga menciptakan transparansi dan meningkatkan akuntabilitas publik. Dengan struktur anggaran yang baru,
akan tampak secara jelas besarnya surplus dan defisit anggaran serta strategi pembiayaan apabila terjadi defisit fiskal sehingga publik lebih mudah melakukan analisis, evaluasi, dan
3
pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan APBD. Hal ini banyak di bahas oleh Anggarini Puranto 2010, h.22
Proses partisipasi anggaran memberikan nilai keterbukaan di dalam setiap divisi yang ada pada organisasi, dapat memberikan motivasi pada setiap karyawan terhadap proses
pelaksanaan anggaran dengan konsep, aturan yang dilakukan sesuai dengan pola kerja dari pemerintah pusat yang didesentralisasikan terhadap pemerintah daerah. Keikutsertaan dalam
penyusunan anggaran disebut juga sebagai partisipasi penganggaran adalah suatu proses yang melibatkan individu-individu di dalam penyusunan anggaran dan berpengaruh terhadap
penyusunan target anggaran tersebut Brownell, 1982. Dalam partisipasi penganggaran adalah sebagai tingkat keikut sertaan manajer dalam upaya menyusun anggaran, Menurut
Kenis 1979. Pencapaian Good Governance yang berasal dari suatu implementasi rencana untuk
mencapai suatu tujuan. untuk merubah tatanan pemerintahan maka langkah awal membentuk suatu implementasi rencana partisipasi penyusunan anggaran dan kompetensi karyawan
terhadap kinerja karyawan, dimana seorang Pemimpin Negara membuat Visi dan Misi yang dijadikan acuan untuk pencapaian Civil Good Goverment. sehingga terbentuklah
Pemerintahan yang demokratis pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Dengan penelitian ini peneliti akan membahas partisipasi penganggaran variabel bebas
X1 dan kompensasi karyawan sebagai variabel bebas X2 terhadap kinerja karyawan sebagai variabel terikat Y dengan menggunakan metode kuantitatif analisis data dengan
sistem regresi linier berganda. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penganggaran dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada RSUD
Kabupaten Badung”.
1.2 Rumusan Permasalahan
Dari Uraian tersebut di atas, permasalahan yang akan diteliti pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung Provinsi Bali, menjadi Rumusan Masalah sebagai berikut :
1 Apakah partisipasi penganggaran berpengaruh terhadap kinerja karyawan ?
2 Apakah kompensasi karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan ?
3 Apakah partisipasi penganggaran dan kompensasi karyawan berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja karyawan ?
4
1.3 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan masalah yang akan diteliti, maka tujuan penelitian ini adalah mengenai : 1 Menguji dan memperoleh bukti empiris partisipasi penganggaran terhadap kinerja
karyawan; 2 Menguji dan memperoleh bukti empiris kompensasi karyawan terhadap kinerja
karyawan; 3 Menguji dan memperoleh bukti empiris partisipasi penganggaran dan kompensasi
karyawan secara simultan terhadap kinerja karyawan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang di harapkan dari peneliti ini adalah : 1’ Penelitian ini dapat memberikan pelajaran yang baik, transparan, akuntability, pada
pemerintah dalam Partisipasi penganggaran dan kompensasii karyawan terhadap kinerja karyawan.
2 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan Ilmu Administrasi Publik di bidang MSDM Partisipasi Penganggaran dan Kompensasi
Karyawan terhadap Kinerja Karyawan.
5
BAB II. Tinjauan Pustaka