5
BAB II. Tinjauan Pustaka
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang mengangkat mengenai masalah “Partisipasi Anggaran dan Kompensasi Karyawan terhadap Kinerja Karyawan” mempunyai beberapa kajian pustaka sebagai
perbandingan, ialah sebagai berikut : Asmoko 2006 dalam Jurnal Akuntansi Pemerintah Vol.2, No.2, November 2006, hal 53-64.
Penelitian yang berjudul tentang Pengaruh Penganggaran Berbasis Kinerja PBK terhadap Efektivitas Pengandalian dengan Obyek Penelitian Pemerintah Kabupaten Sragen
dan klaten menyatakan bahwa hasil penelitiannya mendukung adanya hubungan kausalitas antara PBK dengan efektivitas pengendalian keuangan dan efektivias pengendalian kinerja.
PBK dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai efektivitas dalam pengendalian keuangan. Disamping itu adanya kejelasan target dan indikator kinerja yang menjadi acuan dalam
menyusun anggaran dalam PBK, maka PBK juga dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai efektivitas dalam pengendalian kinerja. Sehingga dapat dinyatakan perlunya
peningkatan penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja pada pemerintah daerah. Peningkatan penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja dapat digunakan sebagai alat bagi pemerintah
daerah untuk mencapai efektivitas pengendalian baik efektivitas pengendalian keuangan maupun efektivitas pengendalian kinerja.
2.2. Partisipasi Penyusunan Anggaran
Istilah Participatory Planning and Budgeting pada dasarnya bisa dibagi dua pengertian perencanaan
partisipatif participatory
planning, dan
penganggaran partisipatif
participatory budgeting. Dalam literatur seringkali hanya disebut Participatory Budgeting saja atau disingkat PB. Kalau dilihat hasil penelitian di Kota Porto Alegre Brazil, dimana
istilah itu pertama kalinya diperkenalkan, bukan hanya penyusunan anggaran, tetapi termasuk perencanaan planning. Artinya, kedua istilah ini mempunyai pengertian yang sama. Sukardi
2009, h.68-69 Participatory Budgeting mendapat perhatian yang sangat luas dari kalangan praktisi
pemerintahan, akademisiilmuwan, Organisasi Non-pemerintah LSM dan lembaga-lembaga international. Dinamika dan Interaksi setiap tahapan proses Paticipatory budgeting Wampler
2000 dikutip oleh Sukardi 2009, h.71-72.
6
Jadwal waktu, dari tahap persiapan hingga tahap evaluasi dan pengawasan, yaitu: 1 Kelembagaan, instuisi atau forum yang terlibat dalam proses, baik dari pihak warga sipil
maupun pihak pemerintah; 2 Hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing pihak stakeholders, siapa
melakukan apa, siapa bertanggung jawab kepada siapa; 3 Kegiatan atau agenda yang dirumuskan, ditetapkan, dilaksanakan dan diawasi;
4 Intensitas interaksi antar pihak stakeholders dalam proses participatory budgeting; Performance Budgeting pada dasarnya adalah dimana sistem penyusunan dan
pengelolaan anggaran daerah yang pada dasarnya fokus pada pencapaian hasil kinerja. Sehingga Kinerja tersebut dapat mencerminkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik
yang berorientasi pada pencapaian hasil kinerja. Kinerja tersebut harus mencerminkan suatu pelayanan publik yang berarti harus berorientasi mencerminkan pada kepentingan publik
sebagai anggaran harus dilaksanakan secara luas, nyata, dan bertanggung jawab Sony Yuwono dkk 2008, dikutip dari Erwati, 2009
2.3. Kompensasi karyawan