yang berguna untuk pengambilan keputusan– keputusan investasi dan pendanaan. Laporan keuangan harus memberikan informasi :
a untuk keputusan investasi dan kredit, b mengenai jumlah dan timing arus kas,
c mengenai aktiva dan kewajiban, d mengenai kinerja perusahaan,
e mengenai sumber dan penggunaan kas, f penjelas dan interpretif, serta
g untuk menilai stewardship. Komponen laporan keuangan sebagaimana dikemukakan dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.1 paragraf 07 IAI, 2007:2 bahwa laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-
komponen berikut ini: a Neraca,
b laporan laba rugi, c laporan ekuitas pemilik,
d laporan arus kas, e catatan atas laporan keuangan.
2. Laporan Arus Kas Operasi
Laporan arus kas operasi merupakan salah satu bagian penting dari laporan arus kas. Laporan arus kas adalah laporan yang mengikhtisarkan penerimaan
dan pengeluaran kas dari sebuah kesatuan usaha untuk suatu periode waktu tertentu. Laporan arus kas melaporkan nilai bersih arus kas dari aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan. Laporan arus kas merupakan salah satu komponen laporan keuangan yang wajib untuk disampaikan oleh
perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa efek pada laporan keuangannya.
Tujuan penyajian informasi arus kas pada PSAK No.2 IAI, 2007:1 “
berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta setara kas dan menilai
kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut”. Tujuan dari laporan arus kas adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas
dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas. Menurut PSAK No.2 IAI,2007:1, “laporan arus kas harus melaporkan
arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Dalam penelitian ini yang peneliti ingin membahas
laporan arus kas operasi dalam aktivitas operasi. Menurut PSAK No.2 IAI,2007:3 Arus kas dari aktivitas operasi
merupakan “ indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan yang dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,
memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar”.
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan principal revenue activities. Oleh karena itu, arus kas tersebut umumnya
berasal dari transaksi–transaksi yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
Arus kas dari aktivitas operasi secara rinci menurut PSAK No.2 IAI,
2007:3 terdiri dari;
a penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, b penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain,
c pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa, d pembayaran kas kepada karyawan,
e penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi
sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya,
f pembayaran kas atau penerimaan kembali restusi pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian
dari aktivitas pendanaan dan investasi, g penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk
tujuan transaksi usaha dan perdagangan. Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan
mengunakan salah satu metode dari metode berikut ini: a Metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan : atau b Metode tidak langsung : dengan metode ini laba atau rugi bersih
disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan deferral atau akrual dari penerimaan atau
pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas
investasi atau pendanaan. Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi
dengan menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat
dihasilkan dengan metode tidak langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran
kas bruto dapat diperoleh baik : a Dari catatan akuntansi perusahaan ; atau
b Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos- pos lain lain dalam laporan laba rugi untuk :
a. Perubahan persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode berjalan,
b. Pos bukan kas lainnya, c. Pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi
dan pendanaan. Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi
ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh : a Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama
periode berjalan b Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan,
keuntungan, dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan, serta hak minoritas
dalam labarugi konsilidasi ; dan c Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau
pendanaan.
Metode langsung PT ABC
Laporan Arus Kas Arus kas dari aktivitas operasi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010
Penerimaan kas dari pelanggan 30.150
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas yang dihasilkan operasi
2.550 27.600
Pembayaran bunga 270
Pembayaran pajak penghasilan Arus kas sebelum pos luar biasa
1.380 900
Hasil dari asuransi karena gempa bumi Arus kas bersih dari untuk aktivitas operasi
1.560 180
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Perolehan anak perusahaan x dengan kas
550 Pembeliaan tanah, bangunan, dan peralatan
350 Hasil dari penjualan peralatan
20 Penerimaan bunga
200 Perimaan Dividen
Arus kas Bersih dari aktivitas investasi 480
200
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham
250 Hasil dari pinjaman jangka panjang
250 Pembayaran utang sewa pembiayaan
90 Pembayaran dividen
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan 1.200
790
Kenaikan bersih kas dan setara kas 290
Kas dan setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode
410 120
Sumber : Standar Akuntansi Keuangan 2007
Metode tidak langsung PT ABC
Laporan Arus Kas Arus kas dari aktivitas operasi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010
Laba bersih sebelum pajak dan pos luar biasa 3.350
Penyesuaian untuk : Penyusutan
450 Kerugian selisih kurs
40 Penghasilan Investasi
500 Beban bunga
Laba operasi sebelum perubahan modal kerja 3.740
400 Kenaikan piutang dagang
500 Penurunan persediaan
1.050 Penurunan utang dagang
Arus kas dari aktivitas operasi 1.740
Pembayaran bunga 2.250
Pembayaran pajak penghasilan 270
Arus kas sebelum pos luar biasa Hasil dari penyelesaian asuransi gempa bumi
1.380 900
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 1.560
180
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Perolehan anak perusahaan x dengan kas
550 Pembeliaan tanah, bangunan, dan peralatan
350 Hasil dari penjualan peralatan
20 Penerimaan bunga
200 Perimaan Dividen
Arus kas Bersih dari aktivitas investasi 480
200
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham
250 Hasil dari pinjaman jangka panjang
250 Pembayaran utang sewa pembiayaan
90 Pembayaran dividen
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan 1.200
790
Kenaikan bersih kas dan setara kas 290
Kas dan setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode
120 410
Sumber : Standar Akuntansi Keuangan 2007
3. Laba Bersih