Analisa Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Malang Dalam Memutus Perkara Perceraian Nomor 2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg Ditinjau Dari Hukum Islam dan Hukum Positif

ANALISA PERTIMBANGAN HAKIM PENGADILAN AGAMA MALANG
DALAM MEMUTUS PERKARA PERCERAIAN NOMOR
2227/PDT.G/2014/PA.MLG DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN
HUKUM POSITIF

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)

Oleh:
Gian Nugraha Justiana Adhyaksa Wiguna
NIM.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN SYARI’AH
2016


SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Gian Nugraha Justiana Adhyaksa Wiguna

NIM

: 201010020311014

Fakultas/Jurusan

: FAI/Syari’ah

Judul Skripsi

: Analisa Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama
Malang Dalam Memutus Kasus Perceraian Nomor
2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg Ditinjau Dari Hukum Islam
dan Hukum Positif


Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Analisa Pertimbangan
Hakim Pengadilan Agama Malang Dalam Memutus Perkara Perceraian Nomor
2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg Ditinjau Dari Hukum Islam dan Hukum Positif, dalam
mengerjakannya adalah hasil karya sendiri dan bukan merupakan karya orang
lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali bentuk kutipan yang telah
disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sadar tanpa ada paksaan
dari pihak manapun dan dibuat dengan sebenar-benarnya, dan apabila terdapat
kekeliruan dikemudian hari dalam pernyataan ini, saya bersedia menerima sanksi
akademis.

Malang, 21 Januari 2016
Yang Menyatakan,

Gian Nugraha Justiana A.W.

MOTTO

‫فعلون‬

‫مبر هقتا عند ه أنتقولوا هاات‬
“Sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa yang tidak kamu
kerjakan”.
(Q.S. As-Saff [61]:3)

ْ ‫ْنل ْنت‬
‫ق ْع ا ع ل‬

ْ ‫مال ّل‬

ْ ‫ا ْلو‬

“Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya
menggunakan untuk memotong, ia akan memotongmu (menggilasmu)”.

“Dari Abu Hurairah R.a katanya Rasulullah S.A.W. bersabda hindarilah
prasangka, karena prasangka itu berita paling bohong. Jangan saling mencari
keburukan orang. Jangan saling mengorek rahasia orang lain dan saling
menyaingi jangan saling mendengki, jangan saling marah dan jangan saling
acuh, tetapi jadilah kamu semua bersaudara sebagai hamba-hamba Allah”.

(Hadis Riwayat Muslim)

“Barang siapa yang melakukan perbuatan baik, ia akan mendapatkan pahala
(dalam perbuatan itu)dan pahala orang yang menirunya tidak di kurangi
pahalanya sedikitpun. Dan barang siapa yang melakukan perbuatan yang jelek,
ia akan menanggung dosa dan orang-orang yang menirunya dengan tidak di
kurangi dosanya sedikitpun”.
(HR.imam muslim)

“Tidaklah seorang muslim menderita karena kesedihan, kedudukan, kesusahan,
kepayahan, penyakit dan gangguan duri yang menusuk tubuhnya kecuali dengan
itu Allah mengampuni dosa-dosanya”.
(HR.Imam Bukhori)

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya ini untuk:
Ayahada, Saepurrohman
Ibunda, Ecin Kuraesin
Kakak ku, Siska Mustika Nurliantianti Permata Sari

Adik ku, Dinie Oktaviani Pratiwi Dewi
Adik ku, Jehan Nurul Hakim Sukma Santika
Adik ku, Muhammad Raafi Al-Hadie
Amang, Hendra Sipayung
Keponakan ku, Arrafah Sipayung

ABSTRAK
Analisa Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Malang Dalam Memutus
Perkara Perceraian Nomor 2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg Ditinjau Dari Hukum Islam
dan Hukum Positif; Gian Nugraha Justiana Adhyyaksa Wiguna; NIM
201010020311014; Jurusan Syari’ah FAI UMM.

Kata Kunci:
Perceraian, Pertimbangan Hakim, Putusan

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pertimbangan Hakim Pengadilan
Agama
Malang
dalam
memutus

perkara
perceraian
Nomor
2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg. Selain itu, penelitian ini juga mengalanalisa
pertimbangan Hakim tersebut melalui fakta persidangan yang kemudian dianalisa
menggunakan dua tinjauan, yakni tinjauan hukum Islam dan hukum Positif.
Dengan memakai dua tinjauan hukum ini dapat diketahui kesesuaian putusan
Hakim tersebut dengan hukum Islam dan hukum positif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data penelitian adalah
putusan Hakim Pengadilan Agama Malang dengan Nomor perkara
2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg. Pembahasan berkaitan dengan fakta persidangan yang
menjadi pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Malang, karena akan
berpengaruh pada putusan yang akan dijadikan dasar hukum dalam memutus
perkara. Tetapi pada prakteknya, Hakim Pengadilan Agama tidak begitu rinci
dalam menyebutkan dasar hukum yang berupa pasal-pasal untuk menguatkan
putusannya.
Hasil penelitian menunjukkan seharusnya ada dasar hukum lain selain syiqaq
untuk memutus perkara perceraian ini. Ditemukan nusyuz, li’an, KDRT serta
nafkah anak yang tidak disebutkan oleh Hakim Pengadilan Agama Malang.


ABSTRACT
Consideration Analysis of Religious Court Judge Malang In Breaking Divorce
Case No. 2227 / Pdt.G / 2014 / PA.Mlg Seen From Islamic Law and Positive Law;
Gian Nugraha Justiana Adhyyaksa Wiguna; NIM 201010020311014; Shariah
Department of FAI UMM.

Keywords:
Divorce, Consideration Judge, Judgement

This study aims to describe the Islamic Court Judge Malang consideration in
deciding a divorce case No. 2227 / Pdt.G / 2014 / PA.Mlg. In addition, this study
also mengalanalisa consideration through the fact of the trial judge is then
analyzed using the two reviews, the review of Islamic law and positive law. Using
two legal review can be seen suitability of the Judge's decision with Islamic law
and positive law.
This study used a qualitative approach to research data is the decision of the
Religious Court Judge Malang with case No. 2227 / Pdt.G / 2014 / PA.Mlg.
Discussion related to the fact the trial into consideration Islamic Court Judge
Malang, because it will affect the decision which will be used as a legal basis in
deciding the case. But in practice, religious court judge is not so detailed mention

of the legal basis in the form of provisions to strengthen decision.
The results showed there should be a legal basis other than syiqaq to break this
divorce case. Found nusyuz, li’an, domestic violence as well as a living child who
is not mentioned by Judge Religious Court of Malang.

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas segala nikmat dan rahmat Allah Swt. yang telah
memberikan segala kasih sayang-Nya kepada seluruh makhluk di muka bumi ini.
Serta mengajarkan manusia ilmu dan betapa pentingnya ilmu tersebut agar bisa
menerangi jalannya selama hidup di dunia ini. Ilmu ini juga akan menjadi
penuntun agar manusia bisa mempersiapkan bekal untuk di akhirat kelak, tentu
saja dengan diiringi dengan rasa keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
Dengan ini, melalui rahmat yang diberikan oleh Allah Swt, akhirnya penulis
mampu menyelesaikan skripsi tepat waktu dan melalui perjuangan yang panjang.
Penulis menyadari bahwa selama menyelesaikan tugas akhir ini,
membutuhkan proses yang sangat panjang dan tidak akan sempurna tanpa ada
bantuan serta kerjasama berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, penulis perlu menghaturkan rasa syukur dan ucapan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua, Ayahanda Saepurrahman dan Ibunda Ecin Kuraesin

terhormat dan tersayang, yang tanpa hentinya memberikan motivasi
serta do’a dalam kesuksesan dan keberhasilan serta keselamatan.
Dengan do’a dan motivasi kedua orang tua, tugas akhir ini bisa
terselesaikan.
2. Teteh Ika dan adik-adikku (Eni, Eang dan Mpi) tercinta, yang ikut serta
memotivasi dalam proses penyelesaian tugas akhir.
3. Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.Ap., pada periode beliau menjadi Rektor
Universitas Muhammadiyah Malang sudah mengizinkan penulis untuk
menimba ilmu di Kampus Putih ini. Serta kepada Drs. Fauzan, M.Pd.,
selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang baru, walaupun
belum merasakan kebijakannya, penulis mendo’akan semoga bisa
membawa Kampus Putih ini menjadi lebih baik lagi ke depannya. Amin.

4. Drs. A. Faridi, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Agama Islam yang telah
memberikan kelancaran dalam proses pembuatan tugas akhir ini.
5. Ibunda Idaul Hasanah, S.Hi., M.Hi. Selaku Ketua Jurusan Syari’ah, wali
bagi syari’ah angkatan tahun 2010 serta selaku pembimbing dua, ibunda
yang telah memberikan arahan serta bimbingan kepada saya dan temanteman selama menempuh perkuliahan dan penyelesaian tugas akhir di
Jurusan Syari’ah ini.
6. Drs. M. Munir, MA., selaku pembimbing satu yang selama ini

memberikan banyak masukan serta dorongan dalam menyelesaikan
tugas akhir ini.
7. Pihak Pengadilan Agama Malang, yang telah memudahkan birokrasi
dalam pengambilan data yang menjadi bahan untuk menyusun tugas
akhir. Sehingga memudahkan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir
ini.
8. Umumnya terima kasih untuk teman-teman angkatan 2010, baik
Syari’ah maupun Tarbiyah. Khsus Syari’ah angkatan 2010, terima kasih
sudah banyak membantu dan memberikan masukan yang bermanfaat
selama masa perkuliahan. Terima kasih juga telah banyak berbagi rasa
kesel, seneng, kecewa, frustasi dll selama masa perkuliahan. Lebih
khusus lagi kepada seseorang yang sering dibikin repot selama masa
perkuliahan. Mulai dari minta tolong bayar SPP, DPP dan bayaranbayaran lainnya bahkan sampai penyusunan tugas akhir ini masih
bersedia membantu. Maaf atas perlakuan buruk selama tahun lalu.
9. Teman-teman IMM Tamaddun FAI yang telah memberikan pengalaman
berorganisasi baik itu ketika menjadi anggota sampai menjadi staff
pengurus harian. Terima kasih semuanya, IMM Gerakanku, Tamaddun
Jati Diriku.

10. Teman-Teman Ikadam Ngalam (Aji, (Ole) Ghifari, (Boy) Majid, Galuh,

Zia, (Abah) Naufal, (Doyok) Fakhri, (Bokir) Fikri, (Pim pim) Ismail,
(Eot) Azmi, (Goding) Aldi, (Abay) Akbar, Hafidz, Elia, (Kikiw) Kiki,
Terima kasih untuk semua yang telah dilakukan untuk memotivasi
dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Mulai dari ejekan, sindiran,
teguran dan usaha lainnya, terima kasih banyak. Kalian jadi salah satu
aktor dalam penyelesaian tugas akhir ini. Thanks guys.
11. Terima kasih juga untuk teman-teman P2KK dan juga teman-teman
KKN yang sudah memberikan kenangan tersendiri bagi penulis selama
masa kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada akhir kata pengantar ini, penulis menyampaikan bahwa dalam skripsi
ini tidak ada kesempurnaan yang mutlak. Mungkin ada beberapa kesalahan baik
itu dari tulisan serta isi, maka dari itu penulis mengucapkan permohonan maaf.
Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi yang
membacanya.
Malang, 20 Januari 2016

Penulis

TRANSLITERASI

Ta’ Marbuthah ( ‫ )ة‬pada:

‫ا‬

: a

‫ض‬

: dh

‫ب‬

: b

‫ط‬

: th

Posisi Mudhaf

‫ت‬

: t

‫ظ‬

: zh

Posisi Mawshuf : h

‫ث‬

: ts

: ‘

Di akhir Frase

‫ج‬

: j

‫ح‬

: h

‫ف‬

:f

‫خ‬

: kh

‫ق‬

: q

‫د‬

: d

‫ك‬

:k

‫ذ‬

: dz

‫ل‬

:l

‫ع‬
‫غ‬

: gh

‫ر‬

: r

‫م‬

:m

‫ز‬

: z

‫ن‬:

:n

‫س‬

: s

‫و‬

:w

‫ش‬

: sy

‫ه‬

:h

‫ص‬

: sh

‫ى‬

:y

: t

: h

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .....................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN .......................................................................... iii
MOTTO .................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ..................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
TRANSLITERASI.................................................................................... xiii
DAFTAR ISI............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .......................................................................... 1
B. DEFINISI OPERASIONAL ................................................................ 6
C. RUMUSAN MASALAH ...................................................................... 6
D. TUJUAN PENELITIAN ...................................................................... 6
E. MANFAAT PENELITIAN .................................................................. 7
1. Manfaat Teoritis ................................................................................. 7
2. Manfaat Praktis .................................................................................. 7
F. METODE PENELITIAN ..................................................................... 7
1. Jenis Penelitian ................................................................................... 7
2. Sumber Data ...................................................................................... 7
3. Metode Analisis Data ......................................................................... 8
G. SISTEMATIKA PENULISAN ............................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 9
A. TINJAUAN TENTANG PERCERAIAN ............................................. 9
a. Perceraian Menurut KHI ..................................................................... 9

b. Akibat Perceraian Orang Tua Terhadap Nafkah Anak .......................... 12
c. Bentuk-Bentuk Perceraian................................................................... 15
1. Talak ............................................................................................. 16
2. Syiqaq ........................................................................................... 16
3. Khulu’ ........................................................................................... 18
4. Fasakh........................................................................................... 19
5. Fahisah ......................................................................................... 20
6. Ta’lik Talak ................................................................................... 21
7. Ila’ ................................................................................................ 22
8. Zhihar ........................................................................................... 23
9. Li’an ............................................................................................. 26
10. Murtad ........................................................................................ 29
B. TINJAUAN TENTANG NUSYUZ ....................................................... 29
C. TINJAUAN

TENTANG

JEJARING

SOSIAL

DAN

HUBUNGANNYA DENGAN KEHIDUPAN RUMAH TANGGA ...... 33
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 39
A. POSISI KASUS .................................................................................. 39
B. TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERTIMBANGAN
HAKIM

PENGADILAN

MEMUTUS

PERKARA

AGAMA

MALANG

PERCERAIAN

DALAM
NOMOR

2227/PDT.G/2014/PA.MLG ............................................................... 52
a. Adanya Syiqaq Dalam Rumah Tangga ......................................... .... 60
b. Adanya Nusyuz Dalam Rumah Tangga ........................................ .... 62
c. Jejaring Sosial dan Hubungannya Dengan Kehidupan Perkawinan ..... 66
d. Adanya KDRT Dalam Rumah Tangga ......................................... .... 66
e. Adanya Li’an .............................................................................. .... 68
f. Nafkah Bagi Anak ....................................................................... .... 72
C. TINJAUAN HUKUM POSITIF TERHADAP PERTIMBANGAN
HAKIM

PENGADILAN

AGAMA

MALANG

DALAM

MEMUTUS

PERKARA

PERCERAIAN

NOMOR

2227/PDT.G/2014/PA.MLG ............................................................... 74
a. Adanya Pihak Ketiga Dalam Rumah Tangga .................................... 75
b. Permasalahan Nafkah ...................................................................... 77
c. Adanya Nusyuz ............................................................................... 78
d. Adanya KDRT ................................................................................ 79
e. Nafkah Anak ................................................................................... 82
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 84
A. KESIMPULAN .................................................................................... 84
B. SARAN ................................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 88
RIWAYAT HIDUP PENULIS ................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Al-Hasyimi, Sayyid. (1995). Terjemah Mukhtarul Hadits. Jakarta: Pustaka
Amani.
Ardian Nurrohmi, Diah. (2010). Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Putusan
Pengadilan Agama Mengenai Tanggungjawab Ayah Terhadap Biaya
Pemeliharaan Anak (hadhanah) Setelah Perceraian (Studi Kasus
Putusan Pengadilan Agama Boyolali No. 923/Pdt.G/PA.Bi). Tesis
Magister Kenotariatan yang tidak diterbitkan, Universitas Diponegoro.
Semarang. 2010.
M. Dagun, Save. (2002). Psikologi Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta
Dzubaedah, Neng. (2010). Perzinaan: Dalam Peraturan Perundang-Undangan di
Indonesia Ditinjau Dari Hukum Islam. Jakarta: Kencana.
Ghofur Anshori, Abdul. (2011). Hukum Perkawinan Islam (Perspektif Fikih dan
Hukum Positif). Yogyakarta: UII Press.
Idris Ramulyo, Mohd. (2004). Hukum Perkawinan Islam: Suatu Analisis UU No.1
Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Mochtar, Kamal. (1974). Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan. Jakarta:
Bulan Bintang
Muh. Syaifuddin, Sri Turatmiyah, Annalisa Yahanan. (2013). Hukum Perceraian.
Jakarta: Sinar Grafika.

Muhyidin, M. (2005). Selingkuh (Seni Bercinta Atas Kuasa Bohong). Jogyakarta:
Diva Press.
Rijal Hamid, Syamsul. (1997). Buku Pintar Agama Islam Jakarta: Cahaya Salam
Satiadarma, M. (2001). Menyikapi Perselingkuhan. Jakarta: Pustaka Populer
Obor.
Soemiyati. (1982). Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan
(UU No.1 Tahun 1974). Yogyakarta: Liberty.
Sohari, H.M.A. Tihami. (2009). Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah Lengkap.
Jakarta: Rajawali Pers.
Sudarsono. (1994). Hukum Perkawinan Nasional. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Syarifuddin, Amir. (2006). Hukum Perkawinan di Indonesia. Jakarta: Kencana
Tajuddin. (2011). Nusyuz Sebagai Alasan Perceraian (Analisis Yuridis Putusan
Perkara No. 423/Pdt.G/2006/PA.JT). Skripsi Sarjana Program Studi
Hukum Keluarga Islam yang tidak diterbitkan, UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta: 2011.
Thalib, Sajuti. (1981). Hukum Kekeluargaan Indonesia. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia.
Warson Musawwir, Ahmad. (1997). Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia.
Yogyakarta: Pustaka Progresif.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah Swt. menciptakan manusia di bumi ini dengan dua jenis yang
berbeda yaitu laki-laki dan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa
Allah Swt. menciptakan manusia agar saling berpasang-pasangan. Tujuan
dari berpasang-pasangan tersebut tidak lain adalah agar manusia saling
mengasihi dan menyayangi. Agar laki-laki dan perempuan bisa saling
mengasihi dan menyayangi, perlu adanya ikatan yang mensahkan
keduanya. Dalam Islam ikatan tersebut dinamakan Perkawinan.
Perkawinan dalam Islam disebut dengan pernikahan, yaitu akad yang
kuat atau dalam Al-Qur’an disebutkan mitsaqan galidzan yang
dimaksudkan untuk menta’ati perintah Allah Swt. dan melaksanakannya
merupakan ibadah. Hal ini disebutkan dalam firman-Nya dalam Surat anNisa ayat 21:

ْ ‫وكيْفتأْخذونه وق ْد أ‬
ْ ‫فضىبعْضك ْم إلىبعْض وأخ ْذن م‬
‫يثاقًا‬
‫نك ْم م‬
‫غليظًا‬
“Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu
telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-istri. Dan
mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu janji yang kuat.”
Melalui perkawinan diharapkan terciptanya rumah tangga yang
sakinah, mawaddah wa rahmah. Seperti yang disebutkan oleh Allah Swt.
dalam firman-Nya Surat ar-Rum ayat 21:
1

ْ ‫و م ْنآيات ه أ ْن خلقلك ْم م ْن أ‬
ْ ‫فسك ْم أ ْزوا ًجالتسْكنىا إل‬
‫ي ها وجعل‬
‫ن‬
ّ‫ف‬
ْ‫ب‬
‫ك ون‬
‫ينك ْم مى ّ ً و ْ ًۚ إ ّنف ل يا ال ىْ يت‬

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
merasa nyaman kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”
Setiap orang yang melakukan pernikahan berharap pernikahannya
hanya terjadi satu kali selama hidupnya. Artinya setiap orang
mendambakan atau mencita-citakan kehidupan yang harmonis selama
pernikahan. Akan tetapi ada satu hal yang perlu diingat, bahwa sebuah
perkawinan pada dasarnya menyatukan dua orang yang memiliki sifat,
karakteristik, latar belakang keluarga serta masalah yang berbeda satu
sama lain. Oleh karenanya tidak mengherankan bahwa dalam kehidupan
rumah tangga yang dijalani tidak seharmonis dan seindah yang

dibayangkan. Permasalahan demi permasalahan akan muncul setiap har i
yang jika dibiarkan akan menumpuk sehingga membuat kehidupan
perkawinan menjadi sulit dan hambar.
Di era modernisasi seperti sekarang ini, seharusnya membuat
manusia bergerak menuju ke arah yang lebih baik, namun pada
kenyataannya justru sebaliknya. Manusia yang sebelumnya bercorak
moral, religius dan terikat dengan kaidah keagamaan semakin terabaikan
oleh dampak dari perubahan-perubahan sosial.
Perubahan zaman yang begitu cepat juga menuntut masyarakat kita
mengubah cara berpikir dan berkehidupan sehari-hari. Lembaga
2

perkawinan yang semula ikatan keagamaan dan sakral berubah menjadi
ikatan yang sifatnya formalitas belaka. Salah satu dampak yang muncul
karena hal tersebut adalah semakin meningkatnya kasus perselingkuhan
yang mengakibatkan perceraian.
Di Indonesia sendiri, angka perceraian meningkat setiap tahunnya.
Bahkan bisa dikatakan sangat mengkhawatirkan. Di Indonesia angka
pernikahan di tahun 2009 mencapai 2.162.268 dan angka perceraian di
tahun yang sama sebanyak 10 persen dari angka pernikahan yaitu
216.268 peristiwa.

Sementara pada berikutnya 2010,

peristiwa

pernikahan di Indonesia sebanyak 2.207.364. Adapun peristiwa
perceraian di tahun tersebut meningkat tiga persen dari tahun sebelumnya
yakni berjumlah 285.184 peristiwa. 1
Pada 2011, terjadi peristiwa nikah sebanyak 2.319.821 sementara
peristiwa cerai sebanyak 158.119 peristiwa. Berikutnya pada 2012,
peristiwa nikah yang terjadi yakni sebanyak 2.291.265 peristiwa.
Sementara yang bercerai berjumlah 372.557.2
Pada pendataan terakhir tahun 2013, jumlah peristiwa nikah
menurun dari tahun lalu menjadi sebanyak 2.218.130 peristiwa. Namun
tingkat perceraian meningkat menjadi 14,6 persen atau sebanyak
324.527.3

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/11/14/nf0ij7-tingkat-perceraianindonesia-meningkat-setiap-tahun-ini-datanya. diakses pada tanggal 29 september 2015 pada
pukul 20.17.
2
Ibid.
3
Ibid.
1

3

Angka perceraian di Kota Malang sendiri yang tercatat di Pengadilan
Agama Malang meningkat. Peningkatan terjadi di tahun 2014 sekitar 9
persen dari tahun sebelumnya, yakni 2.577 perkara pada tahun 2013
menjadi 2.839 perkara. 4
Sebagian besar yang mengajukan gugatan cerai adalah pihak
perempuan. Pihak perempuan menuding ketidakharmonisan keluarga
atau perselingkuhan menjadi alasan utama gugatan cerai. 5
Hukum perceraian dalam Islam adalah mubah dalam artian
dibolehkan. Akan tetapi perceraian merupakan hal yang dibenci oleh
Allah Swt. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: Dari Abdullah
Ibn Umar: dan dari Nabi SAW. Besabda: perbuatan halal yang paling
dibenci Allah Ta’ala adalah thalaq (cerai).” HR. Abu Daud.6
Penulisan skripsi ini akan menganalisa pertimbangan Hakim
Pengadilan Agama Malang Nomor 2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg. Dalam
alasan

perceraian

yang

diajukan

oleh

Penggugat,

Penggugat

mengeluhkan mengenai nafkah yang dianggap tidak layak/tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan keluarga selama satu bulan penuh dan
mengenai dugaan bahwa Tergugat telah berselingkuh dengan wanitawanita lain.

http://www.antaranews.com/berita/477172/tiga-penyebab-angka-perceraian meningkatdi-malang. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2015 pada pukul 20.31.
5
http://gaya.tempo.co/read/news/2013/02/01/205458369/selingkuh-jadi-pemicu-naiknyaperceraian-di-malang. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2015 pada pukul 21.38.
6
Sayyid Ahmad Al-Hasyimi, Terjemahan Mukhtarul Hadits, Jakarta: Pustaka Amani,
1995), hal. 4
4

4

Dalam fakta persidangannya, Hakim menyebutkan alasan-alasan lain
sebagai penguat putusannya. Adapun alasan-alasan Hakim Pengadilan
Agama Malang dalam memutus perkara ini yaitu:
1. Antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan
pertengkaran yang disebabkan hubungan Tergugat dengan wanitawanita lain pada tahun 2001 dan 2004, dan sebab terjadinya
perselisihan dan pertengkaran yang terjadi pada tanggal 11 November
2014 yaitu karena Penggugat ditegur oleh Tergugat yang bermain
facebook hingga larut malam.
2. Bahwa sejak perselisihan dan pertengkaran tersebut, antara Penggugat
dan Tergugat telah berpisah rumah karena Tergugat diusir oleh
Penggugat.
3. Perselisihan dan pertengkaran itu berlanjut dengan saling menuduh
berselingkuh. Sedangkan Penggugat telah melaporkan Tergugat atas
tuduhan KDRT terhadap Penggugat.
4. Penggugat bersikukuh ingin bercerai sedangkan Tergugat ingin
mempertahankan keutuhan rumah tangganya.
5. Pihak Pengadilan Agama Malang telah berupaya untuk mendamaikan
kedua belah pihak baik melalui mediasi maupun Majelis Hakim,
namun tidak berhasil.
6. Majelis Hakim juga sudah memberi kesempatan kepada Tergugat
untuk melakukan upaya agar dapat rukun lagi akan tetapi tidak
berhasil.
5

7. Pihak keluarga Penggugat dan Tergugat sudah tidak sanggup lagi
untuk merukunkan rumah tangga Penggugat dan Tergugat.
8. Ditambah sikap Penggugat yang sejak awal sampai akhir teguh pada
pendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat.
Dari uraian di atas, maka judul yang penulis angkat pada penulisan
skripsi ini adalah Analisa Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama
Malang

Dalam

Memutus

Perkara

Perceraian

Nomor

2227/PDT.G/2014/PA.MLG Ditinjau Dari Hukum Islam dan Hukum
Positif.
B. Definisi Operasional
Hukum Islam

: yang dimaksud hukum islam dalam penulisan skripsi
ini adalah hukum islam yang berkaitan dengan fiqih.
Dan fiqih yang digunakan dalam tinjauan hukum
islam yaitu fiqih munakahat.

C. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah yaitu
bagaimana tinjauan hukum

Islam dan hukum positif terhadap

pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Malang dalam memutus perkara
Nomor: 2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan memahami tinjauan hukum Islam dan hukum positif

6

terhadap pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Malang dalam
memutus perkara Nomor 2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg.
E. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang diharapkan dapat dipetik dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis, Untuk memperluas cakrawala pandang sekaligus
berpartisipasi aktif dalam menyumbangkan pikiran guna menambah
khasanah keilmuan khususnya dalam hal tinjauan hukum Islam dan
hukum positif terhadap pertimbangan hakim dalam memutus perkara
Nomor 2227.Pdt.G/2014/PA.Mlg.
2. Manfaat praktis, Agar dapat dijadikan bahan bacaan bagi para pelajar
atau mahasiswa yang lain dalam memahami ilmu-ilmu agama dan
hukum positif yang berkaitan dengan analisa pertimbangan Hakim
Pengadilan Agama.
F. Metode Penelitian
Dalam mendukung penelitian yang akan dilakukan dan juga agar
penelitian yang dilakukan terfokus, peneliti menggunakan beberapa
teknik penelitian yang dipakai, antara lain:
1.

Jenis Penelitian
Penelitian ini akan menganalisa putusan Pengadilan Agama
Malang Nomor 2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg. Oleh karena itu, penelitian
ini menggunakan metode kualitatif.

7

2.

Sumber Data
Penelitian ini akan meneliti putusan Pengadilan Agama Malang.
Adapun sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah
putusan Pengadilan Agama Malang Nomor 2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg
ditunjang dengan buku-buku, jurnal, artikel dan lain sebagainya.

3.

Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan yaitu
analisis yuridis. Dimana peneliti akan menganalisa dasar hukum
pertimbangan

Hakim

Pengadilan

Agama

Malang

dalam

mengabulkan perkara gugatan cerai. Data yang diperoleh melalui
Kantor Pengadilan Agama Malang.
G. Sistematika Penulisan
Dalam rangka meyusun penelitian ini agar menjadi sebuah karya
ilmiah yang mudah dipahami dan sistematis, maka penulis menggunakan
sistem penulisan sebagai berikut:
Bab I yaitu pendahuluan. Dalam bab ini peneliti memaparkan
mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan metode penelitian yang digunakan.
Bab II yaitu tinjauan pustaka. bab ini penulis akan menjelaskan
pengertian serta istilah-istilah yang dipakai penulis dalam memberikan
pembatasan dan menyeragamkan pengertian serta istilah-istilah dalam
penulisan, antara lain pengertian perceraian dan alasan-alasan perceraian,
akibat perceraian terhadap nafkah anak, bentuk-bentuk perceraian,
8

tinjauan tentang nusyuz Selanjutnya akan dijelaskan mengenai jejaring
sosial dan hubungannya dengan kehidupan perkawinan.
Bab III yaitu pembahasan. Dalam bab ini peneliti akan memaparkan
hasil penelitian yang dilakukan mengenai analisa pertimbangan Hakim
Pengadilan

Agama

Malang

dalam

memutus

perkara

Nomor

2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg dengan ditinjau dari hukum Islam dan hukum
positif.
Bab IV yaitu penutup. Pada bab ini penulis akan menguraikan
kesimpulan mengenai pembahasan terkait penelitian yang dilakukan serta
saran yang memuat rekomendasi pada pihak-pihak yang berkaitan
dengan penelitian ini.

9