b. Pandangan empiristik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata- mata di dasarkan atas factor lingkungan. Lingkunganlah yang akan
menentukan pertumbuhan seseorang. Pandangan ini bertolak belakang dengan pandangan nativistik.
c. Pandangan konvergensi yang menyatakan bahwa pertumbuhsn individu di pengaruhi oleh factor diri individu dan lingkungan. Bakat anak merupakan
potensi yang harus di sesuaikan dengan di ciptakannya lingkungan yang baik sehingga ia bisa tumbuh secara optimal. Pandangan ini berupaya
manggabungkan kedua pandangan sebelumnya. Pada dasarnya, kegiatan atau aktivitas seseorang ditujukan untuk memenuhi
kepentingan diri dan kebutuhan diri. Sebagai makhluk dengan kesatuan jiwa dan raga, maka aktivitas individu adalah untuk memenuhi kebutuhan baik kebutuhan
jiwa, rohani, atau psikologis, serta kebutuhan jasmani atau biologis. Pemenuhan kebutuhan tersebut adalah dalam rangka menjalani kehidupannya.
Pandangan yang mengembangkan pemikiran bahwa manusia pada dasanya adalah individu yang bebas dan merdeka adalah paham individualism. Paham
individualisme menekankan pada kekhususan, martabat, hak dan kebebasan orang per orang. Manusia sebagai individu yang bebas dan merdeka tidak terikat apa
pun dengan masyarakat ataupun Negara. Manusia bisa berskembang dan sejahtera hidupnya serta berlanjut apabila dapat bekerja secara bebas dan berbuat apa
berbuat apa saja untuk memperbaiki dirinya sendiri.
2.1.2 Manusia sebagai makhluk sosial
Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia
lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersoaialisasi dengan manusia lain. Hal ini disebabkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak
dapat memenuhinya sendiri. Ia akan bergabung dengan manusia lain membentuk kelompok-kelompok dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan tujuan hidup.
Dalam hal ini, manusia sebagai individu memasuki kehidupan bersama dengan individu lainnya.
5
Benarkah manusia sebagai makhluk social? Sejak manusia dilahirkan ia membutuhkan pergaulan dengan orang lain terutama dalam hal kebutuhan makan
dan minum. Pada usia bayi, ia sudah menjalin hubungan terutama dengan ayah dan ibu, dalam bentuk gerakan, senyuman, dan kata kata. Pada usia 4 tahun, ia
mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya dan melakukan kontak social. Pada usia-usia selanjutnya,, ia terikat dengan norma norma pergaulan dengan
lingkungan yang semakin luas.manusia hidup dalam lingkungan sosialnya. Berdasarkan proses diatas, manusia lahir dengan keterbatasan, dan secara
naluriah manusia membutuhkan hidup dengan manusia lainya. Manusia sejak lahir di pelihara dan di besarkan dalam suatu masyarakat terkecil, yaitu keluarga.
Keluarga terbentuk karena adanya pergaulan antar anggota sehingga dapat dikatakan bahwa berkeluarga merupakan keutuhan manusia. Esensinya, manuisa
memerlukan orang lain atau hidup dalam kelompoknya. Jadi, menurut kodratnya, manusia di mana pun pada zaman apapun, selalu
hidup bersama,hidup berkelompok. Dalam sejarah perkembangan manusia tidak terdapat seorang pun yang hidup menyendiri, terpisah dari kelompok manusia
lainnya. Hidup menyendiri, terlepas dari pergaulan masyarakat hanya mungkin terjadi dalam dongeng belaka seperti tarzan, robinson crusoe, namun dlam
kenyataannya, hal itu tidak mungkin terjadi. Sejak dulu, pada diri manusia terdapat hasrat untuk berkumpul dengan sesamanya dalam satu kelompok, hasrat
untuk bermasyarakat. Aristoteles 384-322 SM seorang ahli filsafat yunani kuno menyatakan dalam
ajarannya,bahwa manusia adalah zoon politicon artinya bahwa manusia itu sebbagai makhluk, pada dasarnya selalu ingin bergaul dalam masyarakat. Karena
sifatnya yang ingin bergaul satu sama lain, maka manusia di sebut sebagai makhluk social. Manusia sebagai individu perseorangan mempunyai kehidupan
jiwa yang menyandiri, namun manusia sebagai makhluk social tidak dapat dipisahkan dari masyarakat.manusia lahir, hidup berkembang, dan meninggal
dunia di dalam masyarakat.
6
Sebagai individu, manusia tidak dapat mencapai segala sesuatu yang diinginkan dengan mudah tanpa bantuan orng lain.
yang menyebabkan manusia selalu hidup bermasyarakat antara lain karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya:
1. Hasrat untuk memenuhi keperluan makan dan minum. 2. Hasrat untuk membela diri.
3. Hasrat untuk mangadakan keturunan. adapun insting itu sudah ada pada diri manusia sejak ia dilahirkan. Kebutuhan
akan makanan dan minuman termasuk kebutuhan primer untuk segala makhluk hidup baik hewan maupun manusia. Dalam usaha untuk mendapatkan keperluan
hidupnya manusia perlu bantuan orang lain. Hidup sendiri akan menimbulkan kesulitan. Setiap usaha akan lebih mudah bila dikerjakan bersama-sama.
dalam kenyataaannya kita melihat orang memburu sebaghewan, menangkap ikan, bercocok tanam, dan sebagainya di lakukan bersama-sama. Dari keinginan
untuk memperoleh keinginan hidupnya secara mudah itu maka timbullah dalam diri manusia suatu dorongan untuk hidup bersama dalam masyarakat. Sejak
manusia dilahirkan, ia mempunyai dua keinginan pokok yaitu. a. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia di sekelilingnya.
b. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya. Manusia sebagai makhluk social adalah manusia yang senantiasa hidup dengan
manusia lain masyarakatnya . Ia tidak dapat merealisasikan potensi hanya dengan dirinya sendiri. Manusia akan membutuhkan manusia lain untuk hal
tersebut, termasuk dalam mencukupi kebutuhannya. Sebagaimana telah dikemukakan di atas, kelompok masyarakat pertama
adalah keluarga. Keluarga merupakan lingkungan manusia yang pertama dan utama. Dalam keluarga itulah manusia menemukan kodratnya sebagai makhluk
social. Karena dalam lingkungan itulah ia untuk pertama kali berinteraksi dengan orang lain.. kelompok berikutnya adalah kelompok pertemanan, pergaulan,
kelompok pekerja, dan masyarakat secara luas.
7
Secara politik, kehidupan berkelompok manusia di mulai dari keluarga, marga, suku, bangsa, Negara,bahkan masyarakat secara international.
Paham yang mengembangkan pentingnya aspek social kehidupan manusia adalah sosialisme. Sosialisme member nilai lebih pada manusia sebagai makhluk
social. Sosialisme merupakan reaksi atas system liberalisme yang di lahirkan oleh paham individualism. Adanya persaingan bebas dalam kapitalisme akan menindas
orang- orang yang tidak memiliki modal dan orang-orang miskin. Dalam system ekonomi sosialis, setiap orang memiliki kewajiban member kepada masyarakat,
dan masyarakat berhak menerima hasilnya sesuai dengan karyanya. Negara tidak hanya bersifat pasif member kesempatan berusaha, tetapi juga aktif
mengusahakan keadilan dan kesejahteraan, terutama bagi masyarakat yang tidak mampu, miskin dan tidak memiliki modal yang cukup.
Namun, sosialisme dalam bentuk ekstrem dapat berkembang kearah komunisme. Dalam komunisme, hak milik individu di hapuskan, diganti menjadi
kepemilikan bersama. Komunisma berpandangan bahwa emua orang mendapatkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya. Walaupun begitu, baik
sosialisme maupun komunisme bertujuan sama yaitu ingin membentuk masyarakat sosialis.
Perbedaan antara sosialisme dan komunisme terletak pada cara yang di gunakan untuk mengubah masyarakat kapitalis liberal manjadi masyarakat
soaialis. Paham sosialisme berpendapat bahwa perubahan dapat dilakukan dengan cara-cara damai dan demokratis, sedangkan komunisme berpendapat bahwa
perubahan masyarakat sosialis harus dilakukan dengan cara revolusi, yaitu menghancurkan system kapitalisme liberal. Untuk itu, diperlukan pemerintahan
dictator ploretariat dalam masa transisi perubahan masyarakat.
8
2.2. KARAKTERISTIK MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU