Daerah Rawan Genangan Sektor tersier atau dikenal sebagai sektor jasa yang tidak memproduksi

untuk perumahan dan fasilitasnya mencapai 8.465 Ha atau 46,4 dari luas wilayah Tabel 11. Tabel 11 : Penggunaan Lahan Kota Tangerang Tahun 1999 KECAMATAN CILEDUG 1 CIPONDOH 2 TANGERANG 3 NO JENIS GUNA LAHAN LuasHa LuasHa LuasHa A Kawasan Lindung 1 Situ Cipondoh 0,00 126 3,28 0,00 B Kawasan Budidaya I Lahan Terbangun 1.1 Perumahan, Fasos dan Fasum 2.000 74,43 1.772 46,19 2.003 61,59 1.2 Industri 0,00 106 2,76 436 13,41 1.3 Bandara Soekarno - Hatta 0,00 0,00 0,00 1.4 Perdagangan dan Jas a 75 2,79 64 1,67 155 4,77 1.5 Militer 0,00 0,00 0,00 1.6 Jalan 12 0,45 17 0,44 49 1,51 II Lahan Non Terbangun 2.1 Pertanian dan Ruang Terbuka 600 22,33 1.841 47,99 462 14,21 2.2 Lapangan Golf 0,00 36 0,94 111 3,41 2.3 Kuburan 0,00 0,00 36 1,11 Jumlah 2.687 100,00 3.836 100,00 3.252 100,00 KECAMATAN JATIUWUNG 4 BATUCEPER 5 BENDA KOTA NO JENIS GUNA LAHAN Luas Ha Luas Luas Jml A Kawasan Lindung 1 Situ Cipondoh 0,00 0,00 0,00 126 0,69 B Kawasan Budidaya I Lahan Terbangun 1.1 Perumahan, Fasos dan 1.199 33,0 850 45,1 655 22,1 8.479 46,4 1.2 Industri 1.299 35,8 300 15,9 31 1,05 2.172 11,9 1.3 Bandara Soekarno - Hatta 0,00 0,00 1.969 66,4 1.969 10,7 1.4 Perdagangan dan Jasa 55 1,52 18 0,96 0,00 367 2,01 1.5 Militer 50 1,38 0,00 0,00 50 0,27 1.6 Jalan 10 0,28 12 0,64 0,00 100 0,55 II Lahan Non Terbangun 2.1 Pertanian dan Ruang 1.013 27,9 649 34,4 309 10,4 4.874 26,7 2.2 Lapangan Golf 0,00 0,00 0,00 147 0,81 2.3 Kuburan 0,00 55 2,92 0,00 91 0,50 Jumlah 3.626

100, 1.884

100, 2.964

100, 18.24

100, Sumber : RTRW Kota Tangerang,Bapeda, 2000 Keterangan : 1 Meliputi Kecamatan Karang Tengah dan Larangan 2 Meliputi Kecamatan Pinang 3 Meliputi Kecamatan Karawaci 4 Meliputi Kecamatan Cibodas dan Periuk 5 Meliputi Kecamatan Neglasari 45 12 11 2 1 27 1 1 Perumahan, Fasos dan Famum Industri Bandara Soekarno - Hatta Perdagangan dan Jasa Militer Jalan Pertanian dan Ruang Terbuka Situ Cipondoh Lapangan Golf Kuburan 126 18.249 5000 10000 15000 20000 Luas Pemanfaatan Lahan Ha Kawasan Lindung Kawasan Budidaya Sumber : Tabel 11 Gambar 30. Proporsi Jenis Penggunaan Lahan Kota Tangerang Tahun 1999 Sumber : Tabel 11 Gambar 31. Perbandingan Kawasan Lindung dengan Kawasan Budidaya Tahun 1999 Perumahan Guna lahan untuk kegiatan perumahan dan permukiman termasuk penggunaan yang paling dominan dalam pemanfaatan lahan terbangun kegiatannya dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu : Ø Perumahan yang tumbuh dan berkembang tidak tertata dalam skala ruang yang relatif kecil atau yang lazim disebut perkampungan. Ø Perumahan yang tumbuh dan berkembang dibangun secara massal oleh perusahaan atau lembaga pengembang dalam skala ruang yang relatif besar dengan berbagai kelengkapan fasilitas sosial yang umumnya disebut kompleks perumahan. Masing-masing kegiatan perumahan mempunyai pola sebaran berbeda. Untuk perkampungan yang berada di sekitar pusat kota pada umumnya menunjukkan pola sebaran menerus merapat, sedangkan di lokasi-lokasi lainnya yang relatif jauh dari pusat kota pada umumnya mempunyai pola cluster, sedangkan kompleks perumahan pada umumnya pola pengembangannya tidak menerus dan menyesuaikan terhadap luas dan bentuk lahan yang berhasil dibebaskan. Perdagangan dan Jasa Kegitan perdagangan dan jasa dari segi pemanfaatan lahan tersebar di berbagai bagian wilayah kecamatan, tetapi pemanfaatan yang dominan untuk keg iatan ini berada di pusat kota dan sebagian tumbuh pada koridor jalan utama. Dilihat dari segi pengelompokkannya pada suatu lokasi maka dapat dikenali adanya pengelompokkan kegiatan sebagai berikut : Kegiatan perdagangan dan jasa yang teraglomerasi dan relatif luas, berada di pusat kota dan dominan memanfaatkan lahan di lokasi tersebut sehingga membentuk kawasan fungsional perdagangan dan jasa. Kegiatan ini berada pada lokasi : Sepanjang koridor Jalan Ki Asnawi – Pasar Anyar dan sekitarnya – dan Ki Samaun Koridor Jalan Gatot Subroto – Jalan Merdeka dan Terminal Cimone 1. Kegiatan perdagangan dan jasa yang memanfaatkan lokasi strategis, meliputi : • Kegiatan pasar baik tradisional maupun modernshopping centre • Kegiatan perdagangan dan jasa yang tumbuh pada simpul pergerakan yang menghubungkan beberapa kawasan perumahan, seperti pasar Bengkok dan sebagainya. • Kegiatan yang mengelompok di sekitar Terminal Pasar Baru dan berbagai kegiatan perdagangan dan jasa yang tumbuh pada penggal Jalan M. Toha – Jalan Merdeka 2. Kegiatan perdagagan dan jasa yang tumbuh sepanjang koridor jalan, seperti : • Koridor Jalan MH. Thamrin – Serpong Raya • Koridor Jalan Raya Ciledug – Kebayoran Lama DKI Jakarta, yang membentuk koridor komersial terpanjang di Tangerang, sejak dari awal Jalan Hos Cokroaminoto hingga Cipulirover pas Kebayoran Lama Jakarta. Termasuk pada koridor ini banyak dipenuhi kegiatan perdagangan dan jasa oleh pelaku sektor informal sebagai pedagang kaki lima. 3. Kegiatan perdagangan dan jasa pada skala kegiatan yang lebih kecil, tumbuh di pusat-pusat blok perumahan seperti ruko pertokoan eceran dan warung-warung. Kegiatan ini hampir tersebar merata di setiap kelurahanperkampungan maupun komplek perumahan. Untuk lebih jelasnya , sebaran kegiatan perdagangan dan jasa yang ada di Kota Tangerang dapat dilihat pada Gambar 32. Fasilitas pelayanan umum berupa pasar tradisional masih tetap menjadi tumpuan kegiatan yang relatif besar perkembangannya dan semakin menarik bagi para investor lokal. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya bentuk pengelolaan yang dikelola oleh Dinas Pasar dan yang dikelola swasta. a. Pasar yang dikelola oleh Dinas Pasar di Kota Tangerang diantaranya : 1. Pasar Anyar 2. Pasar Cikokol 3. Pasar Ciledug 4. Pasar Malabar 5. Pasar Bandeng Perumnas I 6. Pasar Gerendeng 7. Pasar Jatiuwung Cibodas 8. Pasar Ramadhani Pasar Baru b. Pasar – pasar lain disamping kedelapan pasar tersebut, yang pengelolaannya bukan oleh Dinas Pasar namun milik perseorangan atau perumahan. Pasar- pasar tersebut mengelola baik administrasi pasar maupun masalah kebersihan dilaksanakan sendiri tanpa melalui koordinasi dengan Dinas Pasar. Kegiatan Industri Kegiatan industri sebagai motor utama perekonomian Kota Tangerang sebagian besar sebarannya terdapat di Kecamatan Jatiuwung, Batuceper, Kecamatan Tangerang dan sebagain kecil di Kecamatan Cipondoh. Kegiatan industri ini mayoritas berlokasi di pada koridor Jalan Daan Mogot-Batuceper sedangkan sebagian lagi pada koridor Sungai Cisadane-Jalan Imam Bonjol- Jalan M.H Thamrin. Kegiatan Industri di Kota Tangerang dapat dikatagorikan sebagai :

1. Zona Industri

Yaitu suatu kawasan yang diperuntukkan dominasinya untuk kegiatan industri dan dikembangkan berdasarkan perizinan secara individual sesuai dengan tingkat kebutuhan. Zona ini yang paling dominan, seperti pada koridor Jalan Daan Mogot, sebagian di Kecamatan Tangerang dan Kecamatan Jatiuwung.

2. Kegiatan Industri Rumah Tangga Home Industri

Kegiatan ini sesuai dengan kegiatan sebagai industri rumah tangga, hanya memanfaatkan ruang di kawasan lainnya seperti perumahan, perdagangan dan jasa, ruang terbuka bantaran sungai, lahan pertanian dan sebagainya. Kegiatan ini pada umumnya dilakukan tanpa izin lokasi, namun selama belum menimbulkan gangguan masih dibiarkan tumbuh dan berkembang. Khususnya bagi kegiatan informal industri ini yang berada di bantaran Sungai Cisadane perlu pengarahan dan pengawasan ruang yang lebih ketat. Sedangkan untuk kegiatan home industri yang cenderung teraglomerasi seperti industri pakaian jadi seperti di Cipadu – Ciledug perlu diarahkan dan ditata pengembangannya agar dapat menimbulkan daya tarik investor dan tidak menimbulkan konflik terhadap kegiatan lainnya. Untuk lebih jelasnya mengenai sebaran lokasi industri, dapat dilihat pada Gambar 33.