Proses Pemilihan Pompa BAB III PERANCANGAN PROGRAM

3.2 Proses Pemilihan Pompa

Setelah melakukan langkah – langkah diatas dilanjutkan dengan proses pembuatan program pemilihan pompa. Adapun program pemilihan pompa ini menggunakan program aplikasi microsoft access. Perancangan software ini dirancang sehingga memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Program untuk proses pemilihan pompa ini menggunakan bantuan access, dengan tujuan mudah dalam proses pengoperasian dan mudah dimengerti oleh pengguna nantinya user friendly. 2. Dapat menyimpan data hasil perhitungan tersebut ke PC disetiap saat sebagai aktuasi pengawasan dan proses acuan pengendalian. Proses pemilihan data diawali dengan pemasukan data pada tabel, data tersebut adalah tipe pompa, nilai pressure drop head loses dan nilai debit yang mengalir. Nilai-nilai tersebut dapat diketahui dari proses sebelumnya, yaitu program perhitungan pressure drop. Setelah data masukan disimpan, data tersebut kemudaian diproses dalam access dengan fasilitas query. Dari rekayasa query inilah hasil perhitungan pressure drop dan pemilihan pompa dapat ditentukan. Untuk menentukan tipe pompa, seorang perancang terlebih dahulu melihat konstruksi trafo. Terdapat 3 tipe pompa yang digunakan hingga saat ini, yaitu tipe PR, tipe VMOA dan tipe AT10C. Pompa tipe PR digunakan untuk sistem yang memiliki head loses kurang dari 3.5 m dan debit hingga 500 m 3 h. Tipe VMOA digunakan pada sistem yang memiliki pressure drop kurang dari 130 kPa dan debit hingga 180 m 3 h. Sedangkan tipe AT10C digunakan dalam sistem yang memiliki head loses 6.5 m dan debit hingga 630 m 3 h. Apabila dari kriteria tersebut tidak terpenuhi maka perancang dapat menggunakan 2 pompa sekaligus. Pemasangan pompa secara seri digunakan untuk menaikan nilai head , sedangkan pemasangan secara paralel digunakan untuk menaikan nilai debit. Proses pemilihan dimulai dengan seleksi tipe pompa. Apabila tipe pompa dalam database sama dengan masukan tipe pompa maka data tersebut disimpan dalam variabels1. Apabila tipe pompa berbeda maka data tersebut akan diabaikan. Proses ini terus berulang sesuai jumlah data yang tersimpan dalam database. Seleksi selanjutnya adalah proses pemilihan berdasarkan pressure drophead. Pompa yang dipilih adalah pompa yang memiliki pressure drophead lebih dari pressure drophead hasil perhitungan. Apabila data dalam databases1 masuk dalam kriteria tersebut maka data akan disimpan kedalam varabels2. Proses akan berulang menyeleksi setiap data hingga jumlah data dalam databases1. Databases2 akan diseleksi kembali berdasarkan nilai debit. Pompa yang terpilih dalam seleksi ini adalah pompa yang memiliki debit lebih besar dari pada debit yang diperlukan. Data pompa yang terpilih akan disimpan dalam databases3. Untuk mempermudah pemahaman proses pemilihan pompa, pada gambar dibawah ini dijelaskan melalui diagram alir rancangan program pemilihan pompa. 35 Gambar 3.12 Diagram alir rancangan program pemilihan pompa Apabila jumlah pompa yang terdapat dalam databases3 lebih dari satu maka data tersebut akan diurutkan berdasarkan nilai simpangan terhadap debit yang dibutuhkan. Hasil program pemilihan pompa akan dibuat dalam Recommended Pump report . 36

3.3 Sequence Diagram