feldsfar dilakukan dengan menggunakan proses aya berat dan flotasi untuk menghasilkan feldspar bermutu tinggi. Pemurnian fosfat dilakukan dengan proses flotasi, sedangkan barit
serbuk yang merupakan hasil pengolahan tailing pertambangan emas di pulau diolah dengan cyclone classifier dan pengering dryer
b. peningkatan kadar suatu unsure
pengolahan belerang dilakukan dengan proses penyulinganfrazer dalam uusaha mendapatkan belerang yyangg bermutu tinggii. Pemurnian pasir besi dengan memperhatikan
berat jenis dengan mineral lain dan sifat kemagnitannya telah dilakukan di penambangan pasir besi di cilacap.
c. Peningkatan sifat kimia
Peningkatan sifat kimia yang telah dilakukan adalah pembakaran batu gamping untuk mendapatkan kalsiium oksida. Peningkatan mutu zeolit dilakukan dengan benefisiasi dan kimia
yang telah berhasil meningkatkan nilai jualnya. d.
Peningkatan sifat kimia Pengolahan kaoling untuk meningkatkan kehalusan dan keputihan dengan
pencampuranblending untuk mendapatkan kaolin dengan mutu yang prima. e.
Peningkatan bentuk permukaan Cara ini diterapkan terutama untuk bahan bangunan dan baut hias. Pengolahan dapat
dilakukan dengan pemotongan dan penggosokkan.
8.4 pemanfaatan bahan galian dan bahan galian industry
8.4.1 Batu pualammarmer
Batu pualam adalah hasil proses metamorfosa pada batu kapur yang menyebabkan terjadinya kristalisasi sebagai akibat dari pengaruh temperature dan tekananyang dihasilkan oleh
alam. Pada umunnya ditemukan terutama dengan penampakan warna putih, selain variasi warna merah, kuning, coklat, abu-abu, biru dan hitam. Mempunyai berat jenis 2,9, kerapatan kurang
lebih 2,8 grcm
3
dan kuat tekanan kurang lebih 900 kgcm
3
. Beberapa varietas batu pualam yang telah dikenal diantaranya adalah :
Batu pualam stature adalah batu pualam dengan cirri berbutir halus dan berwarna utih merah
bersih
Batu pualam arsitektur, yaitu yang kaya akan tekstur serta mempunyai kualitas dan kekuatan yang bagus
Batu pualam ornamental, biasanya dicirikan dengan kenampakan warna yang indah
Batu pualam onix, teridiri dari aragonite dan klasit, emnunjukkan kenampakkan yang jernih dan
bagus
Batu pualam cipolin, suatu jenis yang kaya akan unsure kimia yang baik
Batu pialam ruin, mempunyai tekstur halus dengan segi-segi yang tidak teratur
Batu pualam breksia, mempunyai tekstur besar-besar dan bersegi
Batu pualam kerang, adalah sehari-hari dengan penampakkan fosil-fosil Di dalam kehidupan manusia sehari-hari batu pualam tersebut diatas sangat dibutuhkan terutama
untuk industry bahan bangunan dan industry rumah tangga.
8.4.1.1 geologi
terjadinya deposit batu pualam adalah akibat proses metamorfosa. Dimana mineral yang terdapat pada batu kapur kalsit akibat pengaruh gaya-gaya perekanan dan panas yang tinggi
dapat menghablur re-kristalisasi. Akibat penghabluran tersebut maka struktur asal dari batuan itu akan hilang dan terbentuklah batuan yang butirnya amat teratur dan dikenal dengan nama
batu pualam. Proses geologinya terbentuk antara 30-60 juta tahun yang lalu atau dalam bahasa geologi disebut berumur kwarter sampai tertier.
8.4.1.2 sumber batu pualam
di Indonesia bahan galian batu pualam ditemukan pada beberapa provinsi diantaranya adalah :
daerah istimewa aceh : di daerah lho nga
sumatera utara : di dareha pulau nias
sumatera barat : di darerah sijunjung dan solok
sumatera selatan : di daerah lahat
lampung : di daerah tanjung kemala, padang cermin, dan daerah lampung selatan
jawa barat : di daerah palimanan, G. kromong dekat Cirebon, citata dan
sukabumi
jawa tengah : di daerah purwpkerto, banjarnegara dan bayat-klaten
jawa timur : di daerah panggulMadura dan besole tulungagung
8.4.1.3 penambangan
Teknik pentelidikkan untuk bahan galian batu pualam antara lain dapat dilakukan dengan cara eksplorasi geofisika untuk mengetahui daerah penyebarannya, kemudian sumur uji dan
pemboran untk mengetahui ketebalan lapisan cadangan serta analisa contoh secara mikroskopis dan pengujian sifat fisik batuan mengetahui kekuatan dan kualitas dari batu pualam tersebut.
Penambangan pada prinsipnya adalah untuk menghasilkan blok-blok batu pualam dari deposit yang ada sesuai ukuran-ukuran yang telah ditentukan untuk dikerjakan lebih lanjut dalam
tahap penglahan. Umumnya kegiatan ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:
Kegiatan persiapan, yaitu pengupasan lapisan tanah penutup guna menyiapkan daerah penambangan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan alat buldoser dan escavator.
Kegiatan prodksi, yaitu penambangan daerah yang telah disiapkan menjadi blok-blok pualam
untuk siap diproses di pengolahan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan pola pemboran tanpa peledakkan dan peralatan seperti jack hammer dan pahat.
8.4.1.4 Pengolahan