isi BAHAN GALIAN LOGAM DAN INDUSTRI

Laboratorium Endapan Mineral 2013

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi terbentuk pada waktu yang lama dan sangat lambat sehingga terjadi segala
fenomena kebumian yang salah satunya proses pembentukan batuan beserta isinya oleh sebab
itu bumi ini terdapat banyak sekali kandungan sumber daya alamnya, diantaranya yaitu
batuan dan bahan tambang. Batuan dan bahan tambang mempunyai manfaat yang sangat
penting bagi kehidupan manusia. Batuan merupakan kumpulan dari satu atau lebih mineral,
batuan penyusun kerak bumi berdasarkan kejadiannnya (genesis), tekstur, dan komposisi
mineralnya dapat dibagi menjadi 3, yaitu : Batuan beku (Igneous Rocks), Batuan sedimen
(Sedimentary Rocks), Batuan metamof/malihan (Metamorphic Rocks).
Batuan dan mineral merupakan sumber daya alam yang banyak dibutuhkan, digunakan
serta di proses sebagai bahan dasar industri untuk kehidupan manusia. Batuan terbentuk dari
kumpulan magma yang membeku di permukaan bumi dan berakhir menjadi berbagai jenis
batuan. Sedangkan mineral terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada
batas-batas tertentu dan memiliki atom-atom yang tersusun secara teratur, mineral merupakan
komponen batuan yang membentuk lapisan kerak bumi.
Bahan tambang di Indonesia terdapat di darat dan di laut. Bahan tambang jika diolah
memerlukan modal yang banyak, tenaga ahli dan teknologi yang tinggi. Sedangkan untuk
memperolehnya, dapat juga dilakukan secara tradisional.

B. Maksud dan Tujuan
Tujuan disusunnya tugas ini adalah :
1. Menambah pengetahuan tentang defenisi bahan galian logam dan industri .
2. Mengetahui genesa bahan galian logam dan industri.
3. Mengetahui lebih dalam pemanfaatan bahan galian logam dan industri.

Nama : Petra Ardianta
Nim : 111.110.032
Plug : 1

1

Laboratorium Endapan Mineral 2013

ISI
BAHAN GALIAN LOGAM DAN INDUSTRI
A. Pengertian
Berdasarkan pengertianya Bahan galian adalah semua produk dari pertambangan yang
diperoleh dengan cara pelepasan dari batuan induknya di dalam kerak bumi, terdiri dari bahan
galian logam maupun non-logam.

Bahan galian menurut pemanfaatannya dikelompokkan atas tiga golongan :
a. Bahan galian Logam / Bijih (Ore); merupakan bahan galian yang bila dioleh dengan
teknologi tertentu akan dapat diambil dan dimanfaatkan logamnya, seperti timah, besi,
tembaga, nikel, emas, perak, seng, dll
b. Bahan galian Energi; merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk energi,
misalnya batubara dan minyak bumi.
c. Bahan galian Industri; merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk industri baik di
gunakan dalam konstruksi pembangunan, medis, dan lain – lain yang bersifat sebagai
bahan campuran maupun bahan baku suatu kegiatan industri, seperti asbes, aspal,
bentonit, batugamping, dolomit, diatomae, gipsum, halit, talk, kaolin, zeolit, tras.
A.1.1. Pengertian Bahan Galian Logam Alumunium :
Aluminium (dalam bentuk bauksit) adalah suatu mineral yang berasal dari magma asam
yang mengalami proses pelapukan dan pengendapan secara residual. Proses pengendapan
residual sendiri merupakan suatu proses pengkonsentrasian mineral bahan galian di tempat.
Aluminium adalah logam yang berwarna putih perak dan tergolong dalam tabel periodik
kimia bernama Al. Sifat-sifat yang dimilki aluminium sehingga banyak digunakan dan di
tambang sebagai komoditi bahan galian logam antara lain:







Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³)
Tahan korosi
Penghantar listrik dan panas yang baik
Mudah di fabrikasi/di bentuk
Kekuatannya rendah/ lunak tetapi pemaduan (alloying) kekuatannya bisa ditingkatkan

Nama : Petra Ardianta
Nim : 111.110.032
Plug : 1

2

Laboratorium Endapan Mineral 2013

Gambar 1.1 : Logam aluminium (kiri) dan isi dalam inti batu Bauksit (kanan)

Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan aluminium

oksida (Al2O3) pada permukaan aluminium. Lapisan ini membuat Al tahan korosi tetapi
sekaligus sukar dilas, karena perbedaan melting point (titik lebur) karena Aluminium
umumnya melebur pada temperature ± 600 oC dan aluminium oksida melebur pada
temperature 2000 oC. Kekuatan dan kekerasan aluminium tidak begitu tinggi dengan
pemaduan dan heat treatment dapat ditingkatkan kekuatan dan kekerasannya. Sifat lain yang
mnguntungkan dari aluminium adalah sangat mudah difabrikasi, dapat dituang (dicor) dengan
cara penuangan apapun.
Dalam keadaan murni aluminium terlalu lunak, kekuatannya rendah untuk dapat
dipakai pada berbagai keperluan dicampur sedikit mangan, silicon dan magnesium, masih
tidak banyak mengurangi sifat tahan korosinya, tetapi seng, besi, timah putih, dan tembaga
cukup drastic menurunkan sifat tahan korosinya.
A.2. Pengertian Bahan Galian Industri Batuan Beku (Granit) :
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pembekuan daripada magma.
Magma adalah bahan cair pijar di dalam bumi, berasal dari bagian atas selubung bumi atau
bagian bawah kerak bumi, bersuhu tinggi (900 – 1300 oC) serta mempunyai kekentalan
tinggi, bersifat mudah bergerak dan cenderung menuju ke permukaan bumi.

Gambar 1.2 : batuan beku Granit

Salah satu batuan beku yang berkomoditi sebagai bahan galian industri adalah granit.

Kata "granit" berasal dari bahasa Latin granum / biji-bijian, mengacu pada struktur kasar dari
sebuah kristal batu. Granit / Granite adalah jenis dari batuan beku intrusi dalam yang
bercirikan :
Nama : Petra Ardianta
Nim : 111.110.032
Plug : 1

3

Laboratorium Endapan Mineral 2013

a. Batuan beku yang terjadi saat pendinginan isntrusi di dalam kerak bumi
b. Termasuk batuan kelompok mineral felsik / mineral terang
c. komposisi dari kuarsa, plagioklas dan alkali feldspar ditambah sedikit mafic mineral
( biotit & hornblende )
d. memiliki warna khas Pink karena setidaknya terdapat kandungan 35 % Alkali
feldspar.
e. Kadang – kadang di jumpai mineral besar (fenokris) pada masa dasar (disebut
porfiritik).
f. Granit biasanya ditemukan di lempeng benua kerak bumi.

g. Memiliki sifat yang struktur yang kasar, keras dan tahan terhadap tekanan.
B. Geologi Regional
Dalam suatu penambangan lokasi yang di teliti di daerah Pulau Bitan, yang ada di
gugus kepulaun Kijang pada Kabupaten kepulauan Riau. Di dalam lokasi tersebut memiliki
komoditi tambang bahan galian logam aluminium yang terdapat dalam Bauksit dan komoditi
tambang bahan galian industri yaitu Granit. Lokasi ini kini di tambang di lokasi yang terletak
pada 104°10°BT - 104°40°BT dan 0°40°LU - 01°15°LU dengan luas wilayah 11000 Km2.
Wilayah kuasa pertambangan di tangan “Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pertambangan
Bauksit Kijang” meliputi area seluas 8899,25 Ha (eksplorasi) dan 8002,70 Ha (eksploitasi).
Secara geologi regional daerah Kijang dihuni oleh batuan berumur Trias terdiri dari
serpih, kuarsit. Batuan granitoid terdiri dari granodiorit, aplit granit, granit porfiri dan riolit,
berumur Yura. Bauksit terbentuk dari proses pelapukan kimiawi, yang terdapat pada batuan
yang mengandung kadar aluminium tinggi, kadar besi rendah dan silika rendah.
Batuan Pulau Bintan dan sekitarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok :
a. Batuan pragranitik berupa formasi batuan sedimen klastik berumur Trias yang terdiri dari
serpih dan kuarsit.
b. Batuan granitik berumur Yura yang terdiri dari granit, granodiorit, aplit granit, granit
porfiri dan riolit. Kelompok batuan ini mengintrusi batuan pragranitik dan menyebabkan
proses hidrothermal serta kontak pneumatolitik pada batuan sekitarnya. Dari proses ini
terbentuk batuan asal pembentuk endapan bauksit yaitu batuan hornfels berwarna hitam.

c. Sisanya adalah batuan sedimen batupasir dan lempung berumur Tersier.

Nama : Petra Ardianta
Nim : 111.110.032
Plug : 1

4

Laboratorium Endapan Mineral 2013

Gambar 2.1 : Peta geologi regional daerah Kijang,
Pulau Bintan, Kabupaten Riau Kepulauan

Gambar 2.2 : Lokasi penambangan bauksit di
Kijang, Pulau Bintan, Kabupaten Riau
Kepulauan

C. Genesa:
C.1. Genesa terbentuknya Bauksit :
Bauksit terbentuk dari proses pelapukan kimiawi pada batuan yang mengandung

kadar aluminium tinggi, besi rendah dan silika rendah atau tidak mengandung silika.
Syaratsyarat terbentuknya laterit adalah :
Nama : Petra Ardianta
Nim : 111.110.032
Plug : 1

5

Laboratorium Endapan Mineral 2013

a. Adanya reaksi kimia bagi proses penghacuran batuan.
b. Batuan asal yang memenuhi syarat bagi terbentuknya endapan bauksit berupa batuan
intermediate.
c. Adanya perbedaan ketinggian dari permukaan batuan sehingga mobilisasi hasil
pelapukan dapat berlangsung dengan baik.
d. Tersedianya waktu yang cukup lama, dengan iklim tropis hingga subtropis.
e. pH tanah 5 – 7
Batuan asal mengalami laterisasi karena pergantian temperatur secara terus menerus
sehingga mengalami pelapukan, dan pada permulaan pelapukan, alkali tanah serta sebagian
silikat dilitifikasi, silikat pada tanah dengan pH 5 - 7 akan larut secara baik. Demikian juga

kaolin bebas akan larut dalam air yang bersifat asam. Proses ini meninggalkan basa-basa
lemah (komponen Laterit) dari aluminium besi dan titan yang kemudian membentuk endapan
aluvial.
Selanjutnya unsur-unsur yang mudah larut seperti Na, K, Mg, dan Ca dihanyutkan
oleh air, maka warna hidroksida besi lambat laun berubah dari hitam menjadi coklat
kemerahan dan akhirnya menjadi merah. Litifikasi akan membentuk laterit yang selanjutnya
mengalami proses pengkayaan hidroksida aluminium (Al2(OH)3), dilanjutkan dengan proses
dehidrasi sehingga mengeras menjadi bauksit. Bauksit yang terdapat di Pulau Bintan dan
sekitarnya berasal dari hornfels, sejenis batuan yang berwarna hitam, afanitik, berbentuk
breksi.
C.2. Genesa terbentuknya Granit :
Padamulanya magma mengalami instrusif dalam di bawah kerak bumi terjadi proses
pembekuan magma yang bersifat felsic. Oleh karena itu, mineral-mineral yang terdapat pada
batuan ini didominasi mineral-mineral yang memang bersifat asam seperti Kuarsa, Orthoklas,
dan Plagioklas.

D. Deskripsi :
D.1. Deskripsi Mineral pada Bauksit :
Bauksit merupakan jenis mineral sekunder karena bauksit terbentuk dari mineralmineral primer yang mengalami pelapukan Bauksit memiliki warna coklat orange agak
kekuning-kuningan di


mikroskop terlihat Kristal berwarna kehitaman. Mineral bauksit

merupakan mineral yang tersusun oleh mineral anorganik yakni merupakan senyawa kimia
Nama : Petra Ardianta
Nim : 111.110.032
Plug : 1

6

Laboratorium Endapan Mineral 2013

yang ada secara alami.
Secara alami, Alumunium oksida terdapat dalam Kristal corundum. Terdapat adanya
kristal-kristal berwarna hitam dengan lebih banyak bintik merah agak orange. Mineral
Magnetit tersusun atas unsur aluminium merupakan golongan III A yang sangat bermanfaat
bagi kehidupan.
D.2. Deskripsi Mineral pada Granit :
Deskripsi mineralogi :
a. Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless. Mineral ini hadir dengan ketembusan cahaya

transparent, memiliki pecahan choncoidal, sifat dalamnya brittle dan berbentuk kristalin
serta berstruktur prismatic dengan kelimpahan sangat melimpah. Mineral ini merupakan
hasil pembekuan magma yang bersifat felsic pada suhu 600°C
b. Ortoklas, dengan warna merah daging, memiliki kilap kaca hingga mutiara, pecahan
uneven, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dengan ketembusan cahaya
transparent to translucent. Kelimpahan mineral ini dalam Granit bisa dikatakan
melimpah hingga sangat melimpah.
c. Plagioklas, dengan warna putih hingga abu-abu, memiliki kilap kaca hingga mutiara.
Bberbentuk kristalin dan berstruktur granular dengan pecahan uneven. Mineral ini
meiliki ketembusan cahaya translucet dengan kelimpahan melimpah pada Granit ini.
d. Hornblende, dengan warna hitam dan memiliki kilap kaca. Berbentuk kristalin dengan
struktur prismatic. Dketembusan cahaya translucent. Kelimpahan mineral ini pada Granit
cukup melimpah.
e. Biotit, merupakan mineral dengan warna hitam dan kilap mutiara. Bentuk kristalin dan
berstruktur foliasi karena memiliki belahan 1 arah. Ketembusan cahayanya translucent.
Kelimpahan mineral ini pada Granit sedikit melimpah.
f. Muskovit, dengan warna putih kemerah-merahan atau kecoklat-coklatan dengan kilap
kaca, berstruktur lamellar, ketembusan cahaya transparent. Kelimpahan mineral ini
sedikit melimpah.
E. Manfaat
E.1 Manfaat Bahan Galian Logam Aluminium :


Digunakan dalam campuran dengan logam lain untuk membentuk badan kendaraan (bis ,






pesawat, motor, mobil dll)
Sebagai alat pembungkusan (alumunium foil, alumunium paper dll)
Sebagai bahan dasar furniture dan konstruksi (kursi, jendela , meja tiang penyangga dll.)
Alat – alat yang tahan karat ( alat kedokteran, alat dapur ,alat bengkel dll )
Sebagai alat konduktor khusus di zona yang rawan korosif ( konduktor pada kabel
underground, kabel bawah laut dll)

Nama : Petra Ardianta
Nim : 111.110.032
Plug : 1

7

Laboratorium Endapan Mineral 2013






Sebagai campuran zat kimia dalam bentuk serbuk di cat serta bahan kimia lainya.
Sebagai bahan dasar komponen elektronika ( PCB, IC, Prosesor dll)
Sebagai reflektor dalam bentuk lembaran untuk menaikkan daya pancar laser.
Aluminium teroksida menjadi komponen pendukung dalam mesin roket, termit,
komposisi piroteknik dll.
.
E.2 Manfaat Bahan Galian Industri Granit :



Di gunakan sebagai bahan baku industri kimia ( campuran pembuatan semen, campuran



pembuatan beton lunak dll ).
Secara langsung di buat sebagai bahan konstruksi ( bongkah sebagai pondasi, tiang



rumah dll).
Secara langsung dalam bentukan kecil sebagai furniture dan perlengkapan rumah tangga
( meja, alas potong/tlenan, hiasan dinding dll).
F. Kesimpulan
Dari kedua komoditi alumunium dari batuan bauksit dan batuan beku berjeniskan

batuan Granit sama – sama komoditi bahan galian yang memiliki kelebihan masing – masing.
Dalam penggunaanya baik bahan galian logam maupun bahan galian industri dapat di
gunakan secara langsung maupun dapat di gabungan kan atau di olah lagi menjadi bahan lai
yang berguna. Pada dasarnya batuan bahan galian logam lebih beresiko tinggi baik dalam
biaya maupun segi pengolahanya dari pada bahan alian industri. Sejalan dengan hal itu harga
jual lebih profit pada bahan galian logam dari pada bahan galian industri pada umumnya.

Nama : Petra Ardianta
Nim : 111.110.032
Plug : 1

8