31 1 Kombinasi Metode Akustik dan Survei Trawl untuk Meningkatkan Akurasi Perhitungan Densitas Ikan Demersal di Perairan Tarakan

39 Pada pengoperasian trawl di perairan yang bersubstrat lumpur, nilai minimum D TDZ diperoleh pada penggunaan panjang warp 3,5 kali kedalaman periaran. Sementara untuk perairan dengan substrat pasir diperoleh pada rasio 4,5 panjang warp terhadap kedalaman Gambar 22. Secara umum, nilai minimum D TDZ diperoleh pada rasio 4 kali panjang warp terhadap kedalaman perairan, baik pada perairan yang bersubstrat lumpur maupun pasir Gambar 23 kanan. Gambar 23 Distribusi densitas ikan demersal pada dead zone trawl D TDZ terhadap kedalaman kiri dan rasio warpkedalaman kanan Pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap stok sumberdaya ikan demersal Komponen utama ekosistem ikan demersal Berdasarkan hasil pengukuran parameter lingkungan pada 40 stasiun akustik-trawl, diperoleh beberapa komponen yang terdapat di dalam ekosistem ikan demersal di perairan Tarakan. Parameter-parameter tersebut meliputi densitas ikan, jenis famili ikan dominan hasil tangkapan, tipe substrat dasar laut, kelimpahan makrozoobentos, kedalaman perairan, dan ukuran bobot ikan. Hasil analisis PCA menunjukkan bahwa keeratan hubungan antar variabel yang digunakan dapat dilihat pada matrik korelasi. Sebagian besar koefisien korelasi antar variabel yang terlibat dalam kondisi stok ikan demersal adalah 0,5 Tabel 13, namun nilai KMO diperoleh sebesar 0,51 dengan signifikansi 0,05 sehingga semua parameter hasil pengukuran layak untuk analisis komponen. Tabel 13 Matrik korelasi antar variabel Variabel Densitas Jenis Substrat Bentos Kedalaman Ukuran Densitas 1.00 Jenis 0.07 1.00 Substrat -0.45 -0.21 1.00 Bentos -0.31 -0.28

0.44 1.00

Kedalaman -0.69 -0.08 0.08 0.07 1.00 Ukuran 0.30 -0.43 0.08 0.09 -0.49 1.00 Nilai yang dicetak tebal signifikan pada tingkat kepercayaan 95 Berdasarkan nilai akar ciri eigenvalue untuk komponen yang 1 Tabel 14, maka terbentuk 2 faktor bersama yaitu F1 dan F2 dengan persentase 100 200 300 400 500 600 10 20 30 40 50 60 D T D Z e k o r 1 m 3 Keda la ma n m 100 200 300 400 500 600 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 D T D Z e k o r 1 m 3 Ra sio wa rpkeda la man 40 kumulatif keragaman sebesar 66,21 dan sisanya 33,79 terdiri atas 4 faktor bersama lainnya. Tabel 14 Nilai akar ciri dan persentase keragaman masing-masing komponen Akar ciri Komponen F1 F2 F3 F4 F5 F6 Nilai 2.19 1.78 0.88 0.59 0.38 0.18 Keragaman 36.57 29.65 14.59 9.76 6.41 3.03 Kumulatif 36.57 66.21 80.80 90.56 96.97 100.00 Rotasi orthogonal terhadap nilai komponen faktor dilakukan karena parameter kelimpahan makrozoobentos memiliki nilai mutlak komponen ≥ 0,5 pada kedua faktornya. Koefisien korelasi tiap variabel mempunyai nilai mutlak ≥ 0,5 pada salah satu komponen faktornya Tabel 15. Berarti semua variabel merupakan anggota faktor yang terbentuk F1 dan F2. Tabel 15 Korelasi antara variabel dengan faktor bersama F1 dan F2 Variabel Komponen sebelum rotasi Komponen setelah rotasi F1 F2 F1 F2 Densitas 0.90 0.10 0.83 -0.37 Famili 0.20 -0.70 -0.18 -0.70 Tipe Substrat -0.59 0.48 -0.26 0.71 Makrozoobentos -0.52

0.54 -0.17

0.73 Kedalaman -0.76 -0.40 -0.86 0.04 Ukuran ikan 0.39 0.78 0.73 0.48 Komponen lingkungan yang memiliki keterkaitan langsung satu sama lain adalah tipe substrat dan kelimpahan makrozoobentos dengan sudut ecluidean antar keduanya sangat dekat dibanding komponen lainnya. Sementara keempat faktor lingkungan lainnya yaitu densitas, kedalaman, jenis dan ukuran ikan berkorelasi secara parsial terhadap kondisi ekosistem ikan demersal Gambar 24. Densitas Jenis ikan Tipe substrat Makro zoobentos Kedalaman Bobot ikan -1 -0.75 -0.5 -0.25 0.25 0.5 0.75 1 -1 -0.75 -0.5 -0.25 0.25 0.5 0.75 1 K o m p o n e n F a k to r- 2 ra g a m = 3 1 .4 3 Komponen Faktor-1 ragam=34.78 Faktor bersama ragam kumulatif = 66.21 Gambar 24 Korelasi komponen faktor F1 dan F2 terhadap variabel ekosistem