39 Pada pengoperasian trawl di perairan yang bersubstrat lumpur, nilai
minimum D
TDZ
diperoleh pada penggunaan panjang warp 3,5 kali kedalaman periaran. Sementara untuk perairan dengan substrat pasir diperoleh pada rasio 4,5
panjang warp terhadap kedalaman Gambar 22. Secara umum, nilai minimum D
TDZ
diperoleh pada rasio 4 kali panjang warp terhadap kedalaman perairan, baik pada perairan yang bersubstrat lumpur maupun pasir Gambar 23 kanan.
Gambar 23 Distribusi densitas ikan demersal pada dead zone trawl D
TDZ
terhadap kedalaman kiri dan rasio warpkedalaman kanan
Pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap stok sumberdaya ikan demersal
Komponen utama ekosistem ikan demersal
Berdasarkan hasil pengukuran parameter lingkungan pada 40 stasiun akustik-trawl, diperoleh beberapa komponen yang terdapat di dalam ekosistem
ikan demersal di perairan Tarakan. Parameter-parameter tersebut meliputi densitas ikan, jenis famili ikan dominan hasil tangkapan, tipe substrat dasar laut,
kelimpahan makrozoobentos, kedalaman perairan, dan ukuran bobot ikan.
Hasil analisis PCA menunjukkan bahwa keeratan hubungan antar variabel yang digunakan dapat dilihat pada matrik korelasi. Sebagian besar koefisien
korelasi antar variabel yang terlibat dalam kondisi stok ikan demersal adalah 0,5 Tabel 13, namun nilai KMO diperoleh sebesar 0,51 dengan signifikansi 0,05
sehingga semua parameter hasil pengukuran layak untuk analisis komponen.
Tabel 13 Matrik korelasi antar variabel
Variabel Densitas
Jenis Substrat
Bentos Kedalaman Ukuran
Densitas
1.00
Jenis 0.07
1.00
Substrat -0.45
-0.21 1.00
Bentos -0.31
-0.28
0.44 1.00
Kedalaman -0.69
-0.08 0.08
0.07 1.00
Ukuran 0.30
-0.43 0.08
0.09 -0.49
1.00
Nilai yang dicetak tebal signifikan pada tingkat kepercayaan 95
Berdasarkan nilai akar ciri eigenvalue untuk komponen yang 1 Tabel 14, maka terbentuk 2 faktor bersama yaitu F1 dan F2 dengan persentase
100 200
300 400
500 600
10 20
30 40
50 60
D
T D
Z
e k
o r
1 m
3
Keda la ma n m 100
200 300
400 500
600
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 D
T D
Z
e k
o r
1 m
3
Ra sio wa rpkeda la man
40 kumulatif keragaman sebesar 66,21 dan sisanya 33,79 terdiri atas 4 faktor
bersama lainnya. Tabel 14 Nilai akar ciri dan persentase keragaman masing-masing komponen
Akar ciri Komponen
F1 F2
F3 F4
F5 F6
Nilai 2.19
1.78 0.88
0.59 0.38
0.18 Keragaman
36.57 29.65
14.59 9.76
6.41 3.03
Kumulatif 36.57
66.21 80.80
90.56 96.97
100.00 Rotasi orthogonal terhadap nilai komponen faktor dilakukan karena
parameter kelimpahan makrozoobentos memiliki nilai mutlak komponen ≥ 0,5 pada kedua faktornya. Koefisien korelasi tiap variabel mempunyai nilai mutlak ≥
0,5 pada salah satu komponen faktornya Tabel 15. Berarti semua variabel merupakan anggota faktor yang terbentuk F1 dan F2.
Tabel 15 Korelasi antara variabel dengan faktor bersama F1 dan F2
Variabel Komponen sebelum rotasi
Komponen setelah rotasi F1
F2 F1
F2 Densitas
0.90 0.10
0.83 -0.37
Famili 0.20
-0.70 -0.18
-0.70 Tipe Substrat
-0.59 0.48
-0.26 0.71
Makrozoobentos -0.52
0.54 -0.17
0.73 Kedalaman
-0.76 -0.40
-0.86 0.04
Ukuran ikan 0.39
0.78 0.73
0.48
Komponen lingkungan yang memiliki keterkaitan langsung satu sama lain adalah tipe substrat dan kelimpahan makrozoobentos dengan sudut ecluidean
antar keduanya sangat dekat dibanding komponen lainnya. Sementara keempat faktor lingkungan lainnya yaitu densitas, kedalaman, jenis dan ukuran ikan
berkorelasi secara parsial terhadap kondisi ekosistem ikan demersal Gambar 24.
Densitas Jenis ikan
Tipe substrat
Makro zoobentos
Kedalaman Bobot ikan
-1 -0.75
-0.5 -0.25
0.25 0.5
0.75 1
-1 -0.75
-0.5 -0.25
0.25 0.5
0.75 1
K o
m p
o n
e n
F a
k to
r- 2
ra g
a m
= 3
1 .4
3
Komponen Faktor-1 ragam=34.78
Faktor bersama ragam kumulatif = 66.21
Gambar 24 Korelasi komponen faktor F1 dan F2 terhadap variabel ekosistem