Aplikasi Strategi-strategi pembelajaran dalam pembelajaran Agama Islam

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 43 based learning, contextual teaching, startegi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir, dan pendekatan iliyah. Karena materi PAI tidak hanya harus dikuasi secara kongnitif siswa, namun bagaimana aplikasi dan bagaimana mereka mempunyai sikap terhadap nilai-nilai pendidikan Agama Islam menjadi hal yang lebih penting bagi siswa. Sebagai contoh, Anak yang mengetahui bagaimana konsep sholat adalah wajib, namun dia tidak trampil dalam melakukan sholat, maka aspek afketifnya tidak akan berhasil ditemukan dalam pribadinya, Dengan demikian pembelajaran PAI adalah memodifikasi antara kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor adalah menjadi hal yang tidak boleh diabaikan, meskipun materi-materi yang lain juga tidak mengabaikan ketiga komponen ini, karena ketiga komponen tersebut merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa selama mereka mengikuti proses pembelajaran apapun. Namun hal ini menjadi semakin kuat karena PAI merupakan pendidikan yang syarat dengan nilai. Hal tersebut senada dengan pendapatnya Muhaimin 2005 bahwa PAI mengandung tiga unsur, yaitu moral knowing, moral feeling, dan moral action. Moral knowing terdiri dari moral awareness, moral value, perspective taking, moral reasoning, decision making, dan self knowledge. Sementara moral feeling yeng meliputi conscience, self esteem, emphaty, loving the good, self control, dan humanity. Sedangkan moral action meliputi competence, will, dan habit. Guru PAI dalam melakukan aplikasi beberapa strategi diatas dapat memakai beberapa sintaks strategi pembelajaran yang diinginkan. Beberapa sintaks tersebut dapat diberi content ke-PAI-an, karena sintaks diatas pada dasarnya telah aplicable pada bidang studi apapun, kecuali yang inquiry yang masih menyisakan perdebatan, digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 44 namun demikian menurut hemat penulis, apabila guru dapat mendesain pembelajaran yang kreatif yang menuntut adanya proses inquiry di dalam pembelajaran PAI maka tidak lagi perlu dipermasalahakan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1

Bab IV Media Pembelajaran dan Pemajangan

A A . . K K o o n n s s e e p p D D a a s s a a r r M M e e d d i i a a P P e e m m b b e e l l a a j j a a r r a a n n . . Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar” Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Pengertian tentang media pembelajaran akan didefinisikan secara proporsional dalam bab ini. Beberapa definisi tentang media pembelajaran adalah sebagai berikut. 1. Menurut Smaldino 2005 Media berasal dari bahasa Latin dan dalam bentuk tunggal berasal dari kata medium. Media secara harfiah bermakna perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan Smaldino, 2005. 2. AECT Association for Education Communications and Technology mendefinisikan media pembelajaran sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi Seels Richey, 1994. 3. NEA National Education Association memberikan definisi media pembelajaran adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya Anglin, 1991. 4. Gagne mendefenisikan media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat menumbuhkan sikap belajar Seels Richey, 1994. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2 5. Briggs mendefinisikan bahwa media pembelajaran adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti buku, film, kaset- kaset, dan film bingkai Seels Richey, 1994. 6. Schramm mendefinisikan media pembelajaran adalah Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran Schramm, 1991 7. Sadiman dkk 2002 menyatakan bahwa adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan Sadiman,dkk.,2002. 8. Media adalah channel saluran karena pada hakikatnya media telah memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar, dan melihat dalam batas-batas jarak, ruang dan waktu tertentu. Dengan bantuan media batas-batas itu hampir menjadi tidak ada McLuahan. 9. Media adalah medium yang digunakan untuk membawamenyampaikan sesuatu pesan, dimana medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan antara komunikator dengan komunikan Blake and Haralsen. 10. Menurut Donald P. Ely Vernon S. Gerlach, pengertian media ada dua bagian, yaitu arti sempit dan arti luas. Arti sempit, bahwa media itu berwujud: grafik, foto, alat mekanik dan elektronik yang digunakan untuk menangkap, memroses serta menyampaikan informasi. Menurut arti luas, yaitu: kegiatan yang dapat menciptakan suatu kondisi, sehingga memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baru. 11. Heinich, et.al. 2002 mengemukakan: “a medium plural, media is a channel of communication. Derived from the Latin word meaning ‘between,’ the term refers to