Pengujian Hasil Persamaan Regresi Uji Asumsi Klasik

c. Hausman Test Hausman test dilakukan ketika hasil pengujian f-restricted test menunjukkan bahwa Ho ditolak. Artinya model yang baik menggunakan fixed effect sehingga diperlukan pengujian menggunakan hausman test. Hausman test dilakukan untuk memilih model estimasi antara fixed effect atau random effect. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini yaitu: Ho : Random Effect Ha : Fixed Effect Secara singkat langkah-langkah pengujian data panel dapat ditunjukkan pada gambar 10. Gambar 10. Langkah Pengujian Pemilihan Data Panel

2. Pengujian Hasil Persamaan Regresi

a. Uji Parsial Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh satu variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. b. Uji Simultan Uji F Uji F dilakukan untuk menguji model regresi atas pengaruh seluruh variabel bebas CR, DER, ROE, ITO dan PER secara bersama-sama terhadap variabel terikat harga saham. c. Uji Koefisien Determinasi R 2 Uji koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentase variasi variabel bebas mempengaruhi variasi variabel terikat. Nilai R 2 berada pada kisaran nol sampai satu. Nilai R 2 mendekati nol dapat diartikan bahwa variasi variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat amat terbatas kecil. Jika R 2 mendekati satu berarti variasi variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.

3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum mengolah data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan untuk mendapatkan model regresi yang baik dan benar-benar memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. Uji asumsi klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. a. Uji Normalitas Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui nilai residual distribusi data berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang digunakan yaitu: Ho : Data residual tidak berdistribusi normal Ha : Data residual berdistribusi normal Data penelitian dikatakan menyebar normal atau memenuhi uji normalitas apabila nilai Asymp.Sig 2-tailed variabel residul berada di atas 0,05. Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig 2-tailed variabel residual berada di bawah 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal atau data tidak memenuhi uji normalitas Ali Muhson. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang kuat atau sempurna antar variabel bebas. Uji multikolinearitas ini dilakukan pada variabel bebas yang berjumlah lebih dari dua. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang cukup kuat diantara variabel bebas. Identifikasi secara statistik untuk menunjukkan ada tidaknya multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor. Adanya multikolinearitas ditandai apabila nilai VIF lebih dari 10 atau nilai tolerancenya kurang dari 0,1. Sebaliknya jika nilai VIF kurang dari 10 atau nilai tolerancenya lebih dari 0,1 maka tidak terjadi multikolineraitas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Identifikasi secara statistik untuk menunjukkan ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat nilai prob-chi 2 . Jika nilai prob-chi 2 signifikan kurang dari 5 maka terjadi heteroskedastisitas tetapi jika nilai prob-chi 2 tidak signifikan lebih dari 5 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi merupakan korelasi antara anggota serangkaian observasi dalam data runtut waktu time series atau untuk data cross section. Autokorelasi bisa bersifat positif ataupun negatif. Identifikasi secara statistik untuk menunjukkan ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melihat nilai prob-chi 2 . Jika nilai prob-chi 2 signifikan kurang dari 5 maka terjadi autokorelasi tetapi jika nilai prob-chi 2 tidak signifikan lebih dari 5 maka tidak terjadi autokorelasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas hasil analisis data yang menjadi tujuan penelitian. Pembahasan hasil penelitian terdiri dari deskripsi data dan hasil estimasi data panel yang menganalisis pengaruh kinerja keuangan yang terdiri dari CR, DER, ROE, ITO dan PER terhadap harga saham perusahaan Tekstil dan Produk Tekstil TPT. A. Deskripsi Data 1. Seleksi Sampel Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan TPT yang telah terdaftar di BEI tahun 2005-2014. Data tersebut diambil dari Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia BEI dan www.finance.yahoo.com . Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Kriteria dalam pengambilan sampel yaitu: e. Perusahaan TPT yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun penelitian. f. Perusahaan TPT yang menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periode tahun penelitian. g. Perusahaan yang mempunyai kelengkapan data variabel yang dibutuhkan selama periode tahun penelitian. h. Perusahaan yang tidak melakukan stock split selama periode tahun penelitian. 84