masyarakat dan aturan, sehingga menimbulakan perselisihan didalam keluarga.
Berdasarakan beberapa pandangan diatas, bahwa disharmonis keluarga sebagai proses yang bermula saat salah satu pihak menganggap pihak lain
menggagalkan atau berupaya menggagalkan kepentinganya, dan ketidak berfungsian peran dan fungsi sebagai anggota keluarga sehingga terjadi
disharmonis keluarga. Disharmonis pada penelitian ini, dimana dalam kehidupan keluarga
Pak Sabar sering terjadi pertengkaran, perselisihan, kurang memahami peran dan fungsi sebagai anggota keluarga, contohnya Putri yang setiap kali
diminta untuk membantu otang tua sering menolak, dan Bu Imah kurang sadar diri karena kurang memahami peran sebagai seorang ibu dan ibu
rumah tangga. Dari sinilah yang akan terciptanya ketidakharmonisan dalam rumah tangga Pak Sabar, yang mana kalau terjadi setiap hari dan terus-
menerus akan mengalami kesenjangan dan keretakan dalam menjalani kehidupan sosial.
3. Sistem Keluarga
Keluarga sebagai suatu sistem menurut Minuchin adalah “multibodied organism” organisme yang terdiri dari banyak badan.
Keluarga adalah satu kesatuan atau organisme. Ia bukanlah merupak kumpulan individu-individu. Sistem keluarga berfungsi untuk saling
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
membantu dan memungkinkan kemandirian dari anggota keluarga.
9
Murray Bowen merupakan peletak dasar pendekatan sistem, menurutnya keluarga itu
bermasalah jika keluarga itu tidak berfungsi. Keadaan ini terjadi karena anggota keluarga tidak dapat membebaskan dirinya dari peran dan harapan
yang mengatur dalam hubungan mereka. Adapun yang dikaji dalam sistem keluarga ini diantaranya adalah
bagaimana peran dan fungsi sebagai anggota keluarga dengan menjalanka kewajiban sebagai anggota keluarga untuk mengembalikan keharmonisan
keluarga mengarahkan kepada tujuan awal untuk membangun sebuah keluarga yang harmonis.
Secara umum kehidupan rumah tangga tidak akan pernah lepas dari kemelut dan perselisihan, baik besar maupun kecil. Dan bentuk perselisihan
itu sangat beragam, baik dalam kedudukan, kekayaan, jabatan, dan juga pendidikan. Keluarga akan berjalan sesuai dengan peran dan fungsinya, jika
anggota keluarga didalamnya berperan menurut fungsinya masing-masing serta mampu menyikapi problema yang kerap kali menghampiri.
Kebahagiaan di dalam keluarga tentulah menjadi salah satu tujuan yang ingin diperoleh dari mereka yang mendirikannya.
Dari kasus yang terjadi pada keluarga Pak Sabar bahwa sistem keluarga merupaka kesatuan sistem yang menyatukan seluruh anggota
9
Sofyan S. Willis, Konseling Keluarga “suatu upaya membantu anggota keluarga
memecahkan masalah komunikasi didalam sistem keluarga, Bandung: PT. Afabeta, 2013, hal.50-52
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
keluarga dari peran dan fungsi sebagai anggota keluarga sampai interkasi dan komunikasi terhadap anggota keluarga sehingga mampu memberikan
pemahaman antara satu sama lain untuk menciptakan keluarga yang harmonis yang semulanya mengalami ketidakharmonisan keluarga.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Didalam metode penelitian ini konselor
atau peneliti melakukan pendekatan-pendekatan terhadap konseli atau objek yang akan diteliti, yang mana pada awal onservasi konselor melakukan
pengamatan terhadap situasi kondisi lapangan, seperti pengamatan terhadap lingkungan tempat tinggal objek, melakukan wawancara dengan keluarga dan
tetangga sekitar agar konselor dapat membandingkan antara pengamatan dan hasil wawancara dengan informan yang dipercaya. Seperti halnya keseharian
objek yang akan diteliti yang menyangkut tingkah laku, interaksi, serta mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan penelitian ini.
Adapun langkah-langkah dalam metode penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
perilaku, perspesi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
10
Jadi pendekatan yang penulis gunakan pada penelitian ini digunakan untuk memahami fenomena yang dihadapi oleh konseli secara
menyeluruh yang di deskripsikan melalui kata-kata, bahasa, konsep, teori dan definisi secara umum.
Pada jenis penelitian ini peneliti menggunakan studi kasus case study, yaitu penelitian tentang status subyek penelitian yang berkenaan
dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.
11
Jadi pada penelitian ini, penulis menggunakan penelitian studi kasus. Karena
peneliti ingin melakukan penelitian secara rinci dan mendalam dalam kurun waktu tertentu untuk membantu konseli mengubah perilaku positif
serta mampu menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. 2.
Sasaran dan Lokasi Penelitian Dalam melakukan penelitian ini terdapat tiga subyek yang menjadi
sasaran oleh peneliti, antara lain: a.
Konseli Konseli adalah keluarga Bapak Sabar dan Bu Ima yang
mengalami disharmonis keluarga. Yang sering terjadi perselisihan
10
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Salemba Humanika, 2011, hal. 9
11
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998, hal. 63
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dalam keluarga akibat suatu hal yang menyebabkan timbulya sebuah konflik.
b. Konselor
Konselor adalah Hamidah Fatmawati seorang mahasiswa Bimbingan Konseling Islam UIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas
Dakwah dan Komunikasi. c.
Informan Informan dalam penelitian ini adalah tetangga, keluarga pak
Sabar. Lokasi penelitian ini bertempat di Perumnas Sukomulyo
Lamongan. Alasan dipilihnya lokasi ini karena adanya permasalahan yang dianggap perlu ditangani dan memerlukan bantuan.
3. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data yang bersifat non statistik, dimana data yang diperoleh nantinya dalam bentuk
kata verbal diskripsi bukan dalam bentuk angka. Adapun jenis data dalam penelitian ini adalah:
1 Data primer yaitu data yang langsung diambil dari sumber pertama di
lapangan. Sumber pertama peneliti mencari tahu atau melakukan wawancara dengan informan yakni Bu Anti dengan Mbah Uti.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dalam data primer ini dapat diperoleh keterangan kegiatan keseharian, tingkah laku, latar belakang dan masalah konseli,
pandangan konseli tentang keadaan yang telah dialami, dampak dengan adanya masalah yang dialami konseli, proses serta hasil
dengan adanya konseling keluarga. 2
Data sekunder yaitu data yang diambil dari sumber kedua atau berbagai sumber guna melengkapi data primer.
12
Diperoleh dari gambaran lokasi penelitian, keadaan lingkungan konseli, riwayat
pendidikan konseli, dan perilaku keseharian konseli. b.
Sumber data Yang dimaksud sumber data adalah subyek dari mana data diperoleh.
Adapun sumber datanya : 1
Sumber Data Primer yaitu sumber data yang langsung diperoleh penulis dilapangan yaitu informasi dari klien yang diberikan
konseling dan konselor yang memberikan konseling. 2
Sumber Data Sekunder yaitu sumber data yang diperoleh dari orang lain sebagai pendukung guna melengkapi data yang penulis peroleh
dari data primer.
13
Sumber ini bisa diperoleh dari keluarga klien, kerabat klien, tetangga klien, dan teman klien.
12
Burhan Bungin, metode Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif Surabaya: Universitas Airlangga, 2001, hal. 128
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, hal. 129.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4. Tahap-tahap Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga tahapan dalam penelitian, sebagaimana yang ditulis oleh Lexy J. Moleong dalam bukunya
“Metode Penelitian Kualitatif”. Tiga tahapan tersebut antara lain: 1