38
BAB III METODE PENELITIAN
A. POLA ATAU JENIS PENELITIAN
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
natural setting
; disebut juga sebagai metode etnographi karena pada walnya metode ini lebih banyak
digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode penelitian kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih
bersifat kualitatif. Metode penelitian kulatitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen di mana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
34
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Menurut Best, penelitian deskriptif merupakan metode penelitian
yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa
34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R D, Bandung: Alfabeta, 2013 hal. 9.
38
39
adanya.
35
Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan memanipulasi variabel
penelitian. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama,
yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. Dalam hal untuk mengetahui kemampuan
berpikir kritis siswa kelas VII dalam menyelesaikan soal matematika materi garis dan sudut di MTsN Tunggangri.
B. LOKASI DAN SUBYEK PENELITIAN
Lokasi penelitian adalah tempat di mana akan dilakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan di MTsN Tunggangri Kalidawir. Lokasi ini dipilih
dengan pertimbangan sebagai berikut: 1.
Penelitian terkait dengan kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan di sekolah tersebut untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis
siswa dalam menyelesaikan soal matematika. 2.
Belum pernah dilakukan penelitian terkait kemampuan berpikir kritis di sekolah tersebut.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII-B Madrasah Tsanawiyah Negeri Tunggangri dengan jumlah siswa 41 orang. Pengambilan subyek ini
berdasarkan pertimbangan bahwa kelas VII-B semester genap mempelajari
35
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan; kompetensi dan praktiknya, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, hal. 157.
40
materi garis dan sudut di mana konsep tersebut oleh peneliti dijadikan sebagai materi penunjang dalam penelitian ini.
C. KEHADIRAN PENELITI