Profil PT Tiga Manunggal Synthetic Industries TIMATEX Salatiga

11 ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai obyek penelitian yang lebih mendalam dari informan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif yang didasarkan pada pendekatan studi kasus dengan langkah-langkah analisis seperti dikemukakan menurut Afriani 2009. Pertama, peneliti mengorganisir informasi. Kemudian, membaca dan atau mendengarkan keseluruhan informasi yang didapat dan memberi kode. Kemudian, membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya. Lalu, peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain. Dan pada ahirnya, peneliti menyajikan secara naratif.

4. Profil PT Tiga Manunggal Synthetic Industries TIMATEX Salatiga

PT. Tiga Manunggal Synthetic Industries atau sering disebut TIMATEX terletak di wilayah bagian Selatan kota Salatiga. Pemilik TIMATEX adalah The Ning King, yang berusia 81 tahun. Beliau berasal dari China dan berdomisili di Jakarta. Pembangunan TIMATEX dimulai pada tahun 1975 diatas tanah seluas 5,6 ha. Tanggal 17 Januari 1976 perusahaan selesai dibangun dan diresmikan oleh Presiden Soeharto dan Menteri Perindustrian yang dijabat oleh Bapak M. Yusuf pada 7 12 Agustus 1976. TIMATEX didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 42, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 64, tanggal 17 Agustus 1975 dan didaftarkan pada kantor Pengadilan Negri Jakarta dibawah No. 2240. Sejak bulan diresmikannya, TIMATEX memulai kegiatan produksi unt uk pertama kali. Perusahaan ini berbentuk Perseroan Terbatas dan merupakan Group Manunggal berstatus PMA Penanam Modal Asing yaitu antara perusahaan Jepang dan Indonesia. Perusahaan tersebut adalah Mitsui Co. Ltd., perusahaan terbesar di Jepang saat itu, Ichimura Sangyo Co. Ltd., perusahaan mesin industri yang dalam keikutsertaannya menanamkan modal dengan mengirimkan mesin –mesin industri tekstil kepada TIMATEX dan DAMATEX Perusahaan Tekstil Indonesia. Adapun pembagian modal dalam perusahaan terseb ut adalah sebagai berikut : Mitsui Co. Ltd sebesar 60, Ichimura sangyo Co. Ltd sebesar 5 dan DAMATEX sebesar 35. Jenis –jenis kain yang dihasilkan TIMATEX adalah polyester cotton, fancy yarn, blended yarn, sedangkan anyaman yang dihasilkan amunzen, satin, venetian, hering, Twill, dobby. Setiap anyaman tersebut dihasilkan dari perpaduan benang pakan dan benang lusi dengan tiga kriteria yaitu: benang lusi non twisting - benang pakan twisting palace; benang lusi twisting - benang pakan non twisting palace dan benang lusi twisting - benang pakan twisting georgette. Sistem perencanaan produksi TIMATEX didasarkan pada order pesanan dari konsumen. Pemasaran produk tekstil TIMATEX ditujukan pada pasar dalam negeri Jakarta dan Bandung dan luar negeri Timur Tengah, Jepang, Amerika, Australia, 13 Cina, Hongkong, Singapura. Dalam hal penyaluran hasil produksinya, dari awal produksi sampai tahun 2005 TIMATEX menggunakan saluran distribusi langsung dan tidak langsung, karena melihat pasar yang dituju dalam negeri dan luar negeri. Saluran distribusi langsung digunakan untuk pasar luar negeri yaitu dari kantor pusat di Jakarta yang mencari order dan produksi di pabrik Salatiga, langsung mengirim order ke konsumen perusahaan garmen atau pedagang besar dengan ketentuan yang diatur dari kantor pusat di Jakarta. Sedangkan saluran d istribusi tidak langsung digunakan untuk pasar dalam negeri, yaitu melalui PT SUTRATEX, namun karena pada tahun 2005 PT SUTRATEX tutup, maka saluran distribusi TIMATEX Salatiga seutuhnya menjadi saluran distribusi langsung yaitu dari kantor pusat di Jakarta. PT Tiga Manunggal Synthetic Industries TIMATEX Salatiga hanya merupakan salah satu bagian dari keseluruhan bagian yang ada pada TIMATEX yaitu sebagai pabrik lokasi yang memproses bahan baku ”benang” menjadi kain. Kantor pusat berada di Jakarta, Segala keputusan baik jangka pendek maupun jangka panjang terletak di kantor pusat.

5. Proses Pembentukan Jaringan Bisnis pada PT Tiga Manunggal Synthetic