1
1. Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Persaingan di segala bidang usaha pada era globalisasi semakin ketat. Menghadapi persaingan yang semakin ketat tersebut maka perusahaan dalam
menjalankan kegiatan usaha harus selalu berorientasi pada pemasaran marketing oriented. Menurut falsafah marketing oriented ini, perusahaan harus menggunakan
segala sumber daya yang dimiliki karena segala kegiatan pemasaran ditujukan untuk memuaskan pelanggan Harjati, 2003.
Selain memberi dampak pada tingkat persaingan, globalisasi juga memberikan peluang bagi perusahaan untuk melakukan pemasaran internasional.
Keputusan untuk memasuki pasar internasional tentu didasari oleh sejumlah pertimbangan. Pertumbuhan pasar internasional lebih prospektif daripada pasar lokal,
itu adalah alasan utama perusahaan-perusahaan mulai memasuki pasar internasional Simamora, 2000. Selain itu menurut Rismiati dan Suratno, 2001 banyak
kesulitan-kesulitan yang dihadapi sehinga perusahaan sulit berkembang, persaingan yang sangat kompetitif, lingkungan ekonomi yang merugikan karena tingginya pajak
atau penurunan perekonomian menjadi alasan perusahaan untuk beralih ke pasar internasional.
2 Pada saat perusahaan sudah memutuskan untuk memasuki pasar internasional
maka harus diputuskan bagaimana cara memasuki pasar negara tersebut. Salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh perusahaan untuk memasuki pasar internasional
adalah melalui ekspor baik secara langsung maupun tidak langsung. Meskipun menjanjikan, pasar internasional bukanlah hal mudah untuk dilakukan. Oleh karena
itu diperlukan kesiapan perusahaan agar mampu bersaing di pasar internasional tersebut.
Menurut Porter dalam Faidal, 2007 bahwa persaingan akan mengalami perubahan pada masa perekonomian global dimana sektor bisnis harus dapat
menyesuaikan diri terhadap lingkungan bisnis tersebut daripada dirinya sendiri dan kebijakan pemerintah. Maka dari itu dalam persaingan perusahaan harus dapat
membangun jaringan network dengan organisasi-organisasi lain yang tentunya menunjang oprasional perusahaan, menurut Cravens dalam Faidal, 2007.
Pentingnya membangun jaringan menurut Porter dalam Faidal, 2007 adalah karena peningkatan produktivitas dan sinergi kerja dapat meningkat dengan adanya jaringan
network tersebut. Hal ini seperti ditunjukkan pada temuan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sato dalam Faidal, 2007 pada industri kecil di Ceper Solo,
menunjukkan bahwa peningkatan volume penjualan meningkat ketika perusahaa n menjalin jaringan bisnis dan dengan menjalin jaringan tersebut maka perusahaan
lebih mudah mendapat informasi tentang pasar produk perusahaan, perkembangan teknologi dan sumber-sumber pendanaan akan mudah diakses.
3 Temuan Sato 2000 di atas bisa dijadikan contoh bahwa pentingnya
membangun sebuah jaringan bisnis bagi kemajuan perusahaan. Jika perusahaan- perusahaan berskala kecil saja menganggap penting dan sekaligus merasakan manfaat
dari hasil membangun jaringan bisnis, maka tentunya perusahaan-perusahaan besar sepatutnya juga mengembangan jaringan bisnis bagi kemajuan perusahaan tersebut.
Selain membangun jaringan bisnis, hal lain yang harus diperhatikan adalah mengenai strategi memasarkan produk. Sebaik atau sebagus apapun suatu produk
dengan kualitas tinggi tentu akan sia-sia jika perusahaan tidak mampu memasarkannya. Untuk itu tentu diperlukan suatu strategi yang tepat dalam
memasarkan produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan. Menurut Kertajaya 2000 bahwa strategi pemasaran bersifat sangat luas dan kompleks dan tidak terlepas
dari aspek lainnya seperti taktik dan nilai-nilai. Sementara itu menurut Lubis 2004 bahwa strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan pada produknya harus
berdasarkan dan dikembangkan mengikuti perkembangan pasar. Dengan demikian perusahaan akan mendapatkan gambaran yang jelas dan bertujuan untuk apa yang
akan dilakukan perusahaan ke depan dalam memanfaatkan setiap kesempatan yang ada sebaik-baiknya atau paduan pasar sasaran.
Penelitian ini dilakukan di PT. Tiga Manunggal Synthetic Industries Salatiga atau sering disebut TIMATEX. Pertimbangan dipilih perusahaan ini mengingat
bahwa TIMATEX merupakan salah satu perusahaan tekstil yang tergolong besar yang melakukan kegiatan pemasaran internasional. Keberadaan TIMATEX itu
4 sendiri bukan tanpa pesaing, setidaknya perusahaan ini harus bersaing dengan
perusahaan tekstil lainnya baik yang ada di dalam negeri seperti perusahaan- perusahaan tekstil di Bandung, maupun perusahaan dari luar negeri. Untuk itu maka
TIMATEX harus berupaya keras agar mampu bersaing dengan pesaing-pesaingnya. TIMATEX sendiri juga membangun jaringan untuk kelancaran bisnisnya serta
memiliki strategi memasarkan produknya. Berdasarkan hal tersebut maka menarik bagi penulis untuk melakukan kajian tentang jaringan bisnis dan strategi memasarkan
produk yang dilakukan oleh TIMATEX.
Persoalan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka adapun yang menjadi persoalan penelitian yaitu:
1. Bagaimana proses pembentukan jaringan bisnis pada PT. Tiga Manunggal
Synthetic Industries Salatiga TIMATEX? 2.
Bagaimana strategi memasarkan produk yang dilakukan oleh PT. Tiga Manunggal Synthetic Industries Salatiga TIMATEX?
Tujuan dan Manfaat Penelitian
5 Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai proses
pembentukan jaringan bisnis dan strategi memasarkan produk yang dilakukan oleh PT. Tiga Manunggal Synthetic Industries Salatiga TIMATEX. Sedangkan manfaat
penelitian ini adalah: dapat memberikan masukan pemikiran terkait dengan upaya- upaya yang dilakukan perusahaan dalam mengembangkan jaringan bisnis dan strategi
memasarkan produknya, serta memberikan pengetahuan terkait dengan model pengembangan jaringan bisnis serta strategi memasarkan produk.
2. Telaah Teoritis Jaringan Bisnis