Kognisi Sosial T1 362009038 BAB III

26 Dalam konteks sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series, peneliti menggunakan pendekatan elemen makrostruktur, superstruktur, dan mikrosktruktur. Pendekatan makrostruktur akan diaplikasikan untuk melihat topik umum dari wacana pada sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series episode 439-441. Peneliti akan melihat topik utama dari dialog pada sinetron, gambar visual sinetron, dan tokoh yang ada dalam sinetron. Elemen superstruktur merupakan kerangka suatu teks yang terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup. Dari hal tersebut akan muncul kesan yang dibuat sutradara dan penulis skenario dalam benak khalayak. Sedangkan untuk elemen mikrostruktur digunakan untuk melihat makna dari suatu teks yang dapat diamati dari kalimat, dan gaya yang dipakai oleh suatu teks. Hal yang diamati dalam analisis teks sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series episode 439-441 adalah dialog yang diungkapkan para tokoh dalam sinetron tersebut, yang kemudian diungkapkan makna eksplisit dan implisit yang muncul pada sinetron.

b. Kognisi Sosial

Dalam pandangan Van Dijk, analisis wacana tidak dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur wacana menunjukkan atau menandakan sejumlah makna, pendapat, dan ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks, membutuhkan analisis kognisi dan konteks sosial. Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa, yaitu proses kesadaran mental dari pemakai bahasa. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penelitian atas representasi kognisi dan strategi wartawan dalam memproduksi suatu berita Eriyanto, 2011:260. Bagaimana peristiwa dipahami dan dimengerti didasarkan pada skema. Van Djik menyebut skema ini sebagai model. Skema dikonseptualisasikan sebagai struktur mental dimana tercakup didalamnya bagaimana kita memandang manusia, peranan sosial dan peristiwa. Skema menggambarkan bagaimana seseorang menggunakan informasi yang tersimpan dalam 27 memorinya dan bagaimana itu diintegrasikan dengan informasi baru yang menggambarkan bagaimana peristiwa dipahami, ditafsirkan dan dimasukkan sebagai bagian dari pengetahuan kita tentang suatu realitas. Model adalah sesuatu kerangka berpikir individu ketika memandang dan memahami suatu masalah. Model yang tertanam dalam ingatan tidak hanya berupa gambaran pengetahuan, tetapi juga pendapat atau penilaian tentang peristiwa. penilaian itu mempunyai pengaruh besar pada teks yang dapat ditemukan ketika menggambarkan pembuat teks Eriyanto, 2011:261. Model ini sangat berkaitan dengan representasi sosial, yaitu bagaimana pandangan, kepercayaan, dan prasangka yang berkembang dalam masyarakat. Dalam kerangka Van Dijk model merupakan sesuatu yang sentral, karena penafsiran atas suatu peristiwa didasarkan pada model ini. Model adalah sesuatu yang personal dan subjektif. Model menampilkan bagaimana individu melihat dan menafsirkan peristiwa atau persoalan. Selain elemen model, memori merupakan elemen yang sangat penting dalam kognisi sosial. Melalui memori, dapat dimengerti suatu pesan dan mengkategorikan suatu pesan. Dalam setiap memori terkandung didalamnya pemasukan dan penyampaian pesan-pesan, baik saat ini maupun dahulu yang terus-menerus yang digunakan oleh seseorang dalam memandang suatu realitas. Memori terdiri dari dua bagian, pertama memori jangka pendek short-term memory yaitu memori yang dipakai untuk mengingat peristiwa, kejadian, atau hal yang ingin diacu yang terjadi beberapa waktu lalu durasi waktunya pendek. Kedua, memori jangka panjang long-term memory, yaitu memori yang dipakai untuk mengingat atau mengacu peristiwa, objek yang terjadi dalam kurun waktu yang lama. Memori jangka panjang merupakan yang paling relevan dengan kognisi sosial. Memori jangka panjang terdiri dari memori episodik yaitu memori berhubungan dengan diri kita sendiri dan memori semantik yaitu memori yang digunakan untuk menjelaskan pengetahuan tentang dunia atau realitas Eriyanto, 2011:264-265. 28 Pada konteks sinetron, kognisi sosial digunakan untuk menganalisis bagaimana representasi kognisi dan strategi sutradara serta penulis skenario dalam memproduksi sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series. Kognisi sosial menjelaskan bagaimana sutradara merepresentasikan kepercayaan dan pengetahuan sebagai strategi pembentukan teks peristiwa yang spesifik yang tercermin melalui sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series pada episode 439-441.

c. Analisis Sosial Societal Analysis