iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Matrik Program Kerja PPL Lampiran 2. Laporan Mingguan Pelaksanaan PPL
Lampiran 3. Laporan Dana Pelaksanaan PPL Lampiran 4. Kartu Bimbingan PPL di Lokasi
Lampiran 5. Lembar observasi Lampiran 6. Program dan Pelaksanaan Harian
Lampiran 7. Silabus Lampiran 8. Program Tahunan dan Program Semester
Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 10. Daftar Hadir
Lampiran 11. Kisi-kisi Ulangan Harian Lampiran 12. Soal Ulangan Harian
Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Ulangan Harian Lampiran 14. Pedoman Penilaian Ulangan Harian
Lampiran 15. Analisis Butir Soal Lampiran 16. Nilai Ulangan Harian
Lampiran 17. Penetapan KKM Lampiran 18. Soal Remidial
Lampiran 19. Soal Pengayaan Lampiran 20. Nilai Hasil Remidial
Lampiran 21. Nilai Hasil Pengayaan Lampiran 22. Nilai Tugas
Lampiran 23. Kalender Akademik SMA N 1 Cangkringan Lampiran 24. Dokumentasi
vii
ABSTRAK
Oleh Resti Desi Marwati
Pendidikan Ekonomi 13804241004
Program Praktik Pengalaman Lapangan PPL yang secara periodik diadakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh
oleh mahasiswa dengan progam studi kependidikan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana kependidikan disamping tugas akhir skripsi. Tujuan dari program ini adalah
untuk memberikan pengalaman riil kepada mahasiswa dalam bidang pendidikan dan pembelajaran sebagai media untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki oleh mahasiswa ke dalam kehidupan nyata serta melatih dan mengembangkan kompetensi kependidikan untuk bekal mahasiswa sebagai sumber daya pengajar yang
dibutuhkan dalam dunia pendidikan kelak ketika mahasiswa sudah bergelut di dunia pendidikan yang sesungguhnya sebagai guru yang profesional.
SMA Negeri 1 Cangkringan yang beralamat di Jln. Merapi Golf, Bedoyo, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu
sekolah yang dijadikan lokasi Praktik Pengalaman Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2016. Di dalam rangkaian kegiatan PPL yang berlangsung, mahasiswa
diharapkan untuk memberikan bantuan pemikiran, tenaga, dan ilmu pengetahuan dalam merencanakan dan melaksanakan program-program yang ada di sekolah. TIM PPL UNY
2016 dalam hal ini berperan sebagai inovator, motivator, mediator, dan sekaligus problem solver bagi SMA Negeri 1 Cangkringan. Program PPL di SMA Negeri 1 Cangkringan
yang dilaksanakan dari tanggal 15 Agustus sampai dengan 15 September 2016 meliputi tahap persiapan, praktik mengajar, dan pelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan, mahasiswa
diberi kesempatan mengajar minimal sebanyak 8 kali pertemuan, dalam praktiknya penyusun telah mengajar sebanyak 11 kali pertemuan di kelas XC dan 11 kali pertemuan
di kelas XD dengan alokasi masing-masing 45 menit dalam satu jam pelajaran.
Hasil yang diperoleh dari kegiatan PPL yaitu mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata berkaitan dengan perencanaan, penyusunan perangkat pembelajaran,
serta proses pembelajaran dan pengelolaan kelas. Melalui kegiatan PPL ini mahasiswa dapat menerapkan dan mengambangkan ilmu serta keterampilan yang dimiliki sesuai
dengan program studi masing-masing jurusan khususnya di bidang Ekonomi. SMA negeri 1 Cangkringan juga memberikan pengalaman kepada mahasiswa praktikan terkait dengan
penerapan kurikulum KTSP yang berbasis Sekolah Adiwiyata yang menuntut guru untuk dapat kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi yang berbasis budaya dan
berwawasan lingkungan tanpa mengurangi keaktifan dan partisipasi siswa. Program PPL selain menjadi wahana untuk pelatihan dan pembelajaran bagi mahasiswa, juga menjadi
usaha bagi Universitas Negeri Yogyakarta untuk turut berkontribusi dalam mentransformasikan nilai-nilai pendidikan kepada sekolah tersebut. Harapannya, bukan
hanya transfer of knowledge yang diberikan mahasiswa, tetapi juga transform of knowldege. Keberadaan mahasiswa PPL UNY diharapkan dapat membuat berbagai
perubahan sebagai upaya memajukan pendidikan di Indonesia pada umumnya dan di SMA Negeri 1 Cangkringan pada khususnya.
Kata Kunci: PPL, Ekonomi, SMA Negeri 1 Cangkringan
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Pendidikan memiliki arti yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Fungsi pendidikan itu sendiri erat sekali kaitannya dengan kualitas
pendidikan, karena kualitas pendidikan tersebut mempengaruhi fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Belakangan ini kualitas pendidikan Indonesia sedang
dipertanyakan kualitasnya. Berbagai masalah pendidikan menjadi obrolan hangat masyarakat Indonesia. Sebenarnya kualitas pendidikan pada hakikatnya
ditentukan antar lain oleh para pengelola dan pelaku pendidikan. Salah satu pelaku pendidikan adalah tenaga pendidik atau guru.
Tenaga pendidik dalam pelaksanaan sistem pendidikan dipandang sebagai faktor utama keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan nasional seperti yang
tercantum dalam UU No. 21989 pasal 4, yaitu “Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya,dan seluruhnya” yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”. Guru sebagai
faktor kunci dalam pendidikan, sebab sebagian besar proses pendidikan berupa interaksi belajar mengajar, dimana peranan guru sangat berarti. Guru sebagai
pengajar atau pendidik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap adanya upaya pendidikan.
Kadar kualitas guru yang merupakan ujung tombak pendidikan ternyata dipandang sebagai penyebab rendahnya kualitas output sekolah. Rendah dan
merosotnya mutu pendidikan Indonesia, hampir selalu menuding guru sebagai tenaga pengajar, sebab guru dianggap tidak berkompeten, tidak berkualitas, tidak
professional, dan lain sebagainya. Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan be able to do
seseorang dalam suatu pekerjaan, berupa kegiatan, perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau ditunjukkan. Oleh karena itu, sekarang guru
sebagai pelaku utama pendidikan dituntut harus bisa menjadi tenaga pendidik yang professional. Agar dapat melakukan be able to do sesuatu dalam
pekerjaannya, tentu saja seseorang harus memiliki kemampuan ability dalam
2
bentuk pengetahuan knowledge, sikap attitude dan keterampilan skill yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. Dalam perspektif kebijakan pendidikan
nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 14 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yaitu kompetensi Profesional, kompetensi pedagogis, kompetensi sosial dan kompetensi pribadi. Pada
kenyataannya memang banyak guru yang belum maksimal dapat menerapkan 4 kompetensi itu.
Berdasarkan hal tersebut, Universitas Negeri Yogyakarta sebagai perguruan tinggi yang mempunyai misi dan tugas untuk menyiapkan dan
menghasilkan tenaga-tenaga pendidik yang siap pakai, mencantumkan beberapa mata kuliah pendukung yang menunjang tercapainya kompetensi di atas, salah
satunya yaitu Praktik Pengalaman Lapangan PPL. Praktik Pengalaman Lapangan PPL merupakan langkah strategis untuk melengkapi kompetensi
mahasiswa calon tenaga kependidikan dan salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak Universitas Negeri Yogyakarta untuk mengembangkan ilmu yang telah
diperoleh mahasiswa sehingga mampu mengaplikasikannya di lapanganluar kampus, yaitu sekolah.
Program kegiatan PPL terintegrasi dan saling mendukung untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau tenaga
kependidikan. Program-program yang dikembangkan difokuskan pada komunitas sekolah atau lembaga, mencakup civitas internal sekolah seperti guru, karyawan,
siswa dan komite sekolah serta masyarakat lingkungan sekolah. Pelaksanaan PPL melibatkan unsur-unsur dosen pembimbing PPL, guru
pembimbing, koordinator PPL sekolah, kepala sekolah, siswa sekolah, dan mahasiswa praktikan. Mahasiswa akan mampu melaksanakan PPL dengan
optimal apabila memiliki kemampuan yang baik dalam hal proses pembelajaran maupun proses material dengan semua pihak yang terkait.
Program Praktik Pengalaman Lapangan PPL secara sederhana dapat dimengerti untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa agar dapat
mempraktikan beragam teori yang mereka terima di bangku kuliah. Pada saat kuliah mahasiswa menerima atau menyerap ilmu yang bersifat teoritis, oleh
karena itu, pada saat PPL ini mahasiswa berkesempatan untuk mempraktikkan ilmunya, agar para mahasiswa tidak sekedar mengetahui suatu teori, tetapi lebih
lagi mereka juga memiliki kemampuan untuk menerapkan teori tersebut, tidak hanya dalam situasi simulasi tetapi dalam situasi sesungguhnya real teaching.