Masalah Pokok Ekonomi klasik:
4
Dari tiga contoh di atas maka biaya peluang dapat diartikan sebagai biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan
tertentu, yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena tidak digunakan untuk tujuan lain. Atau dengan bahasa yang lebih singkat, biaya peluang
adalah biaya yang dikorbankan untuk memperoleh sesuatu yang lain.
Menghitung Biaya Peluang
Berikut ini akan diuraikan cara menghitung biaya peluang. Agar lebih jelas perhatikan contoh berikut.
a. Setelah lulus SMA, Farida mendapat 2 tawaran pekerjaan. Tawaran pertama sebagai pelayan toko di dekat rumah dengan gaji Rp400.000,-
per bulan. Tawaran kedua sebagai pramusaji di sebuah rumah makan di kotanya dengan gaji Rp900.000,- per bulan. Dengan beberapa
pertimbangan, di antaranya ingin dekat keluarga, akhirnya Farida memutuskan bekerja sebagai pelayan toko. Keputusan Farida memilih
bekerja sebagai pelayan toko telah menghilangkan peluang untuk bekerja sebagai pramusaji yang sebenarnya bisa memberikan
pendapatan Rp900.000,- per bulan. Dengan demikian, biaya peluang yang ditanggung Farida dengan memilih bekerja sebagai pelayan toko
adalah sebesar Rp900.000,- per bulan. b. Sebagai lulusan terbaik dari sebuah perguruan tinggi terkemuka,
Andrew mendapat 5 tawaran pekerjaan.
Amatilah kegiatan di bawah ini
1. Bila Tina memutuskan bekerja atau berproduksi sebagai karyawan pabrik maka Tina kehilangan kesempatan bekerja sebagai karyawan toko. Di sini
biaya peluangnya adalah bekerja sebagai karyawan toko.
2. Bila Feri pada malam hari memilih menghabiskan waktunya untuk menonton pertandingan sepak bola maka Feri akan kehilangan waktu
tidurnya. Di sini biaya peluangnya adalah kepuasan tidur semalam.
3. Bila Taufan memutuskan untuk menggunakan uangnya yang terbatas untuk membeli buku pelajaran maka Taufan kehilangan kesempatan
untuk membeli satu kaset Jikustik. Di sini biaya peluangnya adalah satu kaset Jikustik.
5
Dari lima tawaran tersebut, tinggal dua tawaran yang menarik hati Andrew. Pertama, tawaran bekerja di Jakarta dengan gaji
Rp6.000.000,- per bulan dan satu lagi, tawaran bekerja di Tangerang dengan gaji Rp7.000.000,- per bulan. Setelah meminta pertimbangan
orang tua dan teman, Andrew memutuskan memilih bekerja di Jakarta dengan gaji Rp6.000.000,- per bulan. Pilihan Andrew untuk bekerja di
Jakarta telah menghilangkan peluang terbaiknya untuk bekerja di Tangerang dengan gaji Rp7.000.000,- per bulan. Karena opportunity
cost selalu diukur dari nilai peluang terbaik yang dikorbankan atau yang tidak dipilih maka besarnya biaya peluang yang ditanggung
Andrew dengan bekerja di Jakarta adalah sebesar Rp7.000.000,- per bulan.
c. Dinda memiliki uang Rp80.000,-. Saat ini ia memerlukan kaos dan buku tulis. Harga satu kaos Rp15.000,- dan harga satu buku tulis
Rp6.000,-. Karena ada dua kebutuhan maka ada beberapa kombinasi kebutuhan yang harus dipilih Dinda.
Dari 5 kombinasi di atas, awalnya Dinda ingin memilih kombinasi D, yaitu mendapat 4 kaos dan 3 buku tulis. Akan tetapi, karena ingin
menghadiahi adiknya 2 buku tulis maka Dinda berubah memilih kombinasi C, yakni mendapat 3 kaos dan 5 buku tulis. Ini berarti untuk
6
mendapatkan tambahan 2 buku tulis Dinda telah mengorbankan 1 kaos. Dengan demikian, biaya peluang untuk mendapatkan tambahan
2 buku tulis adalah sebesar harga 1 kaos, yaitu Rp15.000,-.
Biaya peluang tidak hanya terjadi pada kegiatan konsumsi tapi juga terjadi pada kegiatan produksi.
Perhatikan contoh berikut: Pak Tata seorang pengrajin mainan kayu sedang memenuhi pesanan dari dua
pelanggan. Pelanggan pertama memesan mobil kayu, pelanggan kedua memesan boneka kayu. Karena keterbatasan modal maka Pak Tata harus
mengatur produksinya. Ada beberapa kombinasi produksi yang bisa dipilih Pak Tata.
Untuk memuaskan pelanggan pertama pemesan mobil kayu, awalnya Pak Tata memilih kombinasi D. Akan tetapi, pilihan D bisa merugikan
pelanggan kedua pemesan boneka kayu karena hanya sedikit pesanannya yang bisa dipenuhi. Oleh karena itu, Pak Tata berubah memilih kombinasi C
sehingga diharapkan bisa memuaskan kedua pelanggan. Perubahan pilihan dari D ke C menunjukkan bahwa Pak Tata harus mengorbankan 25 mobil
kayu 115 - 90 untuk mendapatkan tambahan 50 boneka kayu. Karena harga satu mobil kayu Rp20.000,- berarti besar biaya peluang untuk mendapatkan
50 boneka kayu adalah 25 x Rp20.000,- = Rp500.000,-.