Faktor Pemahaman Faktor Pemahaman tentang Upaya Menjaga Keselamatan dalam Pembelajaran Penjasorkes

73 beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang dapat dikemukakan disini antara lain: 1. Sulitnya mengetahui kesungguhan responden dalam mengisi angket penelitian. Tidak menutup kemungkinan responden tidak bersungguh- sungguh dalam mengisi angket tersebut dan apakah jawaban yang diberikan responden benar-benar sesuai dengan pendapatnya sendiri atau tidak. 2. Kemungkinan adanya unsur kurang objektif dalam proses pengisian seperti adanya saling bersamaan antara responden satu dengan yang lain dalam pengisian angket pada saat pengambilan data. 3. Kurang tepatnya pemilihan instrumen. Sebaiknya untuk meneliti tingkat pemahaman jangan menggunakan angket tetapi menggunakan tes atau soal.

D. Saran

1. Bagi Sekolah Pihak Institusi pendidikan yang bertanggung jawab pada penyelenggaraan pendidikan dasar perlu memperhatikan keselamatan diri siswa selama berada di sekolah. pihak sekolah perlu menyusun sebuah program keselamatan diri terutama terkait pengetahuan yang masih rendah tentang keselamatan siswa. 2. Bagi Guru Sangat diharapkan untuk lebih memperhatikan keselamatan siswa dan memberikan pengetahuan kepada siswa tentang pendidikan 74 keselamatan dan meningkatkan pemahaman tentang keselamatan agar pelaksanaan pembelajaran penjasorkes dapat berlangsung dengan lancar. 3. Peneliti Peneliti yang akan melakukan penelitian yang sejenis dengan penelitian ini sebaiknya memakai instrumen secara komprehensif sehingga data yang diperoleh akan lebih lengkap dan menggambarkan realita yang sesungguhnya. 75 DAFTAR PUSTAKA Adhiputra. 2013. Bimbingan Dan Konseling: Aplikasi di Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak. Yogyakarta: Graha Ilmu Adisasmita dan H. M. Yusuf. 1989. Prinsip-Prinsip Pendidikan Jasmani: Hakekat Filsafat Dan Peranan Pendidikan Jasmani Dalam Masyarakat. Jakarta: Depdikbud-Dikti. AM. Bandi Utama. 2005. Tujuan Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: FIK UNY. Anas Sudijono. 1998. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Anas Sudijono. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Baskoro Pandu. 2013. Identifikasi Cedera dan Penanganan Cedera Saat Pembelajaran Penjasorkes Di Sekolah Dasar Se-kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga. Skripsi. FIK UNY. Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan: Komponen MKDK. Jakarta: Rineka Cipta Diana Mutiah. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana. Didin Budiman. 2012. Psikologi Anak dalam Penjas. Bahan Ajar. Bandung. FPOK UPI. Dwi Siswoyo, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Galih Muniage. 2015. Pemahaman Guru Penjas tentang Pencegahan dan Perawatan Cedera Olahraga dalam Pembelajaran Penjasorkes di SD se Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman Tahun 20142015. Skripsi. FIK UNY. Kartini Kartono. 2007. Psikologi Anak. Bandung: CV. Mandar Maju. Mashoed. 1979. Massage, PPPK dan Pendidikan Keselamatan: Untuk SGO. Jakarta: Depdikbud. Mochamad Moeslim. 1974. Pendidikan Keselamatan dalam Keolahragaan dan Rekreasi. Jakarta: Dirjen Olahraga dan Pemuda.