10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori 1. Hakikat Pemahaman
Proses belajar seorang siswa atau seorang anak didik selain harus mengetahui apa yang sudah dipelajari mereka juga harus memahami hal
yang mereka pelajari. Seorang siswa dikatakan paham sesuatu yang telah dipelajari dan diketahui apabila siswa tersebut mampu menjelaskan atau
menguraikan kembali apa yang telahdipelajari menggunakan bahasa sendiri tetapi maknanya sama.
Seperti yang sudah dijelaskan oleh Ngalim Purwanto 2013: 44pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan testee
mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya. Benjamin S. Bloom Anas Sudijono, 2009: 50 mengatakan bahwa:
Pemahaman Comprehension adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan
diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta
didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu
dengan menggunakan kata-kata sendiri.
Menurut Taksonomi Bloom Daryanto, 2008: 106, Pemahaman Comprehension kemampuan ini umumnya mendapat
penekanan dalam proses belajar mengajar. Siswa dituntut untuk memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang
sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkan dengan hal-hal lain. Bentuk soal yang
sering digunakan untuk mengukur kemampuan ini adalah pilihan ganda dan uraian.
11 Benyamin Bloom Daryanto, 2008: 106 mengklasifikasikan
kemampuan hasil belajar kedalam tiga kategori, yaitu; 1 Ranah kognitif, meliputi kemampuan menyatakan kembali
konsep atau prinsip yang telah dipelajari dan kemampuan intelektual.
2 Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri atas aspek penerimaan, tanggapan, penilaian, pengelolaan, dan
penghayatan karakterisasi. 3 Ranah psikomotorik, mencakup kemampuan yang berupa
keterampilan fisik motorik yang terdiri dari gerak refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, ketepatan,
keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif.
Taksonomi tujuan pembelajaran dalam kawasan kognitif menurut Bloom Daryanto, 2008: 107 terdiri dari enam tingkatan yaitu 1
Pengetahuan, 2 Pemahaman, 3 Penerapan, 4 Analisis, 5 Sintesis, dan 6 Evaluasi.
Gambar 1. Tingkatan Ranah Kognitif Sumber: Daryanto, 2008: 107
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui tingkatan pemahaman berada satu tingkat di atas pengetahuan, jadi dapat dikatakan bahwa
pemahaman itu meliputi pengetahuan-pengetahuan suatu permasalahan yang sedang dihadapi.
Pengetahuan Pemahaman
Penerapan
penerapan
Analisis Sintesis
Evaluasi