1. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Daerah
a. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah diubah dengan
Undang-undang nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
b. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. c.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
d. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah
e. Perda Provinsi Sumatera Utara No. 1 Tahun 2011 Tentang Pajak
kendaraan Bermotor.
B. Objek dan Subjek Pajak Kenderaan Bermotor PKB 1. Objek Pajak Kenderaan Bermotor
Objek pajak kenderaan bermotor adalah kepemilikan dan atau penguasaan kenderaan bermotor oleh orang pribadi atau badan, tidak termasuk kepemilikan dan
atau penguasaan kenderaan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar yang tidak digunakan sebagai alat angkutan orang dan atau barang di jalan umum.
Dikecualikan sebagai objek pajak kendaraan bermotor adalah kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor oleh:
Universitas Sumatera Utara
a. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
b. Kedutaan Konsulat Perwakilan Negara Asing, dan Perwakilan
Lembaga-lembaga Internasional dengan asas timbal balik sebagaimana berlaku untuk pajak Negara.
c. Pemerintah Kabupatenkota.
d. Pabrikan atau importer kendaraan bermotor baru yang semata-mata
digunakan untuk pameran, untuk dijual, dan tidak dipergunakan dalam lalu lintas bebas.
e. Wisatawan asing yang berada di daerah untuk jangka panjang waktu
Sembilan puluh hari berturut-turut f.
Kendaraan bermotor yang disegel atau disita oleh Negara
g. Orang pribadi atau badan atas kendaraan di atas air perintis
h. Badan Usaha Milik NegaraDaerah yang memiliki kapal pandu dan
kapal tunda untuk keperluan keselamatan
2. Subjek Pajak Kenderaan Bermotor
Secara umum yang disebut sebagai Subjek Pajak daerah adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak. Subjek pajak kenderaan bermotor adalah
orang pribadi atau badan yang memiliki atau menguasai kenderaan bermotor. Subjek
Universitas Sumatera Utara
pajak dan wajib pajak Kenderaan Bermotor apabila yang bersangkutan telah memenuhi ketentuan pertaruran perundang-undangan perpajakan daerah sebagai
wajib pajak daerah. Berdasarkan pengerian tersebut, maka Wajib Pajak kenderaan bermotor yang terutang, termasuk dalam pengertian Wajib Pajak ini adalah pemungut
atau pemotong pajak.
C. Cara Penghitungan Pajak Kenderaan Bermotor PKB 1. Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor
Dasar pengenaan
pajak merupakan ukuran atau pengakuan nilai tertentu yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak. Nilai yang menjadi dasar pengenaan pajak
tersebut harus dapat diukur. Ukuran nilai objektif adalah nilai penyerahan barang, sehingga karena berkaitan dengan pajak kendaraan bermotor, maka nilai penyerahan
dapat berupa nilai jual beli, nilai tukar menukar, dan lain sebagainya. Dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor yaitu:
a. Nilai jual kendaraan bermotor
Nilai jual kendaraan bermotor diperoleh berdasarkan harga pasaran umum atas suatu kendaraan bermotor. Dalam hal harga pasaran umum atas suatu
kendaraan umum tidak diketahui, nilai jual kendaraan bermotor ditentukan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Isi silinder dan atau satuan daya
2. Penggunaan kenderaan bermotor.
Universitas Sumatera Utara
3. Jenis kenderaan bermotor.
4. Merek kenderaan bermotor.
5. Tahun pembuatan kenderaan bermotor.
6. Berat total kenderaan bermotor dan banyaknya penumpang yang diijinkan
7. Dokumen impor untuk jenis kenderaan tertentu.
b. Bobot yang mencerminkan secara relative tingkat kerusakan jalan dan atau
pencemaran lingkungan akibat penggunaan Kenderaan Bermotor. Bobot yang dimaksud diatas dihitung berdasarkan faktor-faktor sebagai
berikut : 1.
Tekanan gandar 2.
Jenis Bahan Bakar kenderaan bermotor 3.
Jenis penggunaan, tahun pembuatan, cirri-ciri mesin kenderaan bermotor Penetapan bobot kenderaan bermotor didasarkan pada :
a. Bobot kenderaan bermotor bukan umum, seperti jenis Sedan, Jeep,
Minibus, Microbus, Bus, Sepeda motor, dan sejenisnya ditetapkan 1,00 b.
Bobot kenderaan bermotor umum seperti jenis mobil barangbebean ditetapkan sebesar 1,30
c. Bobot kenderaan bermotor jenis alat-alat dan alat-alat besar serta kereta
gandeng ditetapkan sebesar 1,00
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor PKB ditetapkan oleh Kepala Daerah yaitu:
a. Dasar pengenaan PKB untuk Kendaraan Umum ditetapkan sebesar 60
dari dasar pengenaan PKB b.
Dasar pengenaan PKB kendaraan baru untuk alat-alat berat dan alat-alat besar ditetapkan sebesar 40 dari nilai jual kendaraan bermotor
c. Dasar pengenaan BBN-KB khusus penyerahan pertama untuk kendaraan
alat-alat berat dan alat-alat besar ditetapkan sebesar 40 dari NJKB d.
Dasar pengenaan PKBBBN-KB untuk kendaraan alat-alat berat dan alat- alat besar selain kendaraan baru ditetapkan sebesar 60
2. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor
Tarif PKB menurut peraturan daerah Perda No. 12011 pasal 8 ditetapkan untuk kepunyaan kepemilikan pertama untuk kendaraan bermotor pribadi sebesar
1,75 persen, untuk kendaraan angkutan umum sebesar 1 persen, untuk kendaraan seperti : ambulans, pemadam kebakaran, sosial keagamaan,
pemerintahTNIPOLRI dan pemerintah daerah 0,5 persen. Sedangkan kepemilikan kendaraan bermotor pribadi kedua dan seterusnya untuk kendaraan roda
dua atau lebih, tarif pajaknya ditetapkan secara progresif. Besar tarif progresif diatur pada pasal 9 ayat 3 yaitu kepemilikan kedua dikenakan 2 persen, kepemilikan
ketiga 2,5 persen, kepemilikan keempat 3 persen, dan kepemilikan kelima dan seterusnya sebesar 3,5 persen. Pelaksanaannya diatur dalam pergub, dan
Universitas Sumatera Utara
berlaku untuk nama dan alamat yang sama. Sedangkan tarif BBN KB ditetapkan sebesar 5 untuk penyerahan pertama dan 1 untuk penyerahan kedua dan
seterusnya. Sedangkan untuk alat-alat berat yang tidak menggunakan jalan umum dikenakan untuk penyerahan pertama sebesar 0,75 persen dan penyerahan kedua
dan seterysnya 0,075 persen. Diharapkan dengan adanya perda yang baru tentang pajak tersebut akan menaikkan Penghasilan asli daerah PAD. Pada tahun 2010
diperoleh pendapatan dari PK Rp 832 miliar lebih dan ditargetkan di tahun 2011 sekitar Rp 971 miliar. Dan dari BBN KB pada tahun 2010 diperoleh Rp 773 miliar
lebih sehinga ditargetkan pada tahun 2011 sekitar Rp 1 triliun. Berikut ini adalah contoh perhitungan pajak kenderan bermotor dengan jenis
merek kenderaan bermotor adalah : YAMAHA XJ 600 VIRAGO, dengan tahun pembuatan adalah tahun 1988. Dasar
pengenaan pajak kenderaan bermotor menurut SK Mendagri No.11 Tahun 2002, dikenakan Rp. 62.600.000,-. Maka, besarnya pajak yang dikenakan adalah : 1,75 x
Rp. 62.600.000,- = Rp. 1.095.500,- Besarnya PKB terutang dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan
PKB untuk masa pajak 12 dua belas bulan berturut-turut terhitung mulai pendaftaran kenderaan bermotor.
Pajak Kenderaan Bermotor yang terutang dipungut di wilayah provinsi tempat kenderaan bermotor terdaftar. Hal ini terkait dengan kewenangan pemerintah provinsi
Universitas Sumatera Utara
yang hanya terbatas atas kenderaan bermotor yang terdaftar dalam lingkup wilayah administrasinya.
3. Perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor
Dalam Perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor yang mana perhitungannya berdasarkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor DP PKB, dihitung
sebagai perkalian dua unsur pokok yaitu nilai jual dikali besarnya Bobot yang dikenakan, bagi orang yang memiliki kendaraan bermotor.
4. Saat Terutang Pajak, Masa Pajak, dan Wilayah Pemungtan Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak yang terutang merupakan PKB yang harus dibayar oleh wajib pajak pada suatu saat, dalam masa pajak, atau dalam tahun pajak menurut ketentuan
peraturan daerah tentang pajak kendaraan bermotor yang ditetapkan oleh pemerintah daerah provinsi setempat, saat pajak terutang dalam masa pajak, terjadi pada saat
pendaftaran kendaraan bermotor.
Dasar Pengenaan = Nilai Jual Kendaraan Bermotor X Bobot
PKB Terutang = Dasar Pengenaan X Tarif Atau
PKB Terutang = Nilai Jual Kendaraan Bermotor X tarif
Universitas Sumatera Utara
Pada Pajak Kendaraan Bermotor, pajak terutang dikenakan untuk masa pajak selama 12 bulan berturut-turut terhitung mulai saat pendaftaran kendaraan bermotor.
Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor merupakan salah satu kesatuan dengan pengurusan administrasi kendaraan bermotor lainnya. Pajak kendaraan bermotor
dibayar sekaligus di muka untuk masa pajak 12 bulan ke depan. Kewajiban pajak yang berakhir sebelum 12 bulan karena sesuatu hal, maka hal tersebut berarti pajak
kendaraan bermotor yang karena suatu dan lain hal jika masa pajaknya tidak sampai 12 bulan, maka dapat dilakukan restitusi. Pengertian suatu dan lain hal dimaksud
antara lain jika kendaraan bermotor didaftarkan di daerah lain mutasi daerah tempat pendaftaran kendaraan bermotor atau kendaraan bermotor yang rusak dan tidak
dapat digunakan lagi karena fource majeure. Pajak Kendaraan Bermotor yang terutang di wilayah provinsi tempat
kendaraan bermotor terdaftar. Hal ini terkait dengan kewenangan pemerintah provinsi yang hanya terbatas atas kendaraan bermotor yang terdaftar dalam lingkup wilayah
administrasinya.
Universitas Sumatera Utara
D. Pendaftaran dan Penilaian Pajak Kenderaan Bermotor PKB 1. Pendaftaran Pajak Kenderaan Bermotor