Taman Ismail Marzuki TIM

23 2. Fasilitas-fasilitas yang ada pada TIM : a. Graha Bhakti Budaya GBB Gedung pertunjukan yang besar, mempunyai kapasitas 800 kursi, 600 kursi diantaranya berada di bawah, sementara 200 kursi lainnya berada di balkon. Panggung GBB berukuran 15m x 10m x 6m. Gedung ini dapat dipergunakan untuk pertunjukan konser musik, teater baik tradisional maupun modern, tari, film, dll. Gedung GBB ini dilengkapi dengan tata cahaya, sound system, akustik, serta pendingin ruangan. Tampak depan GBB seperti pada gambar 2.13. Tata panggung dan kursi penonton ditata sedemikian rupa seperti pada gambar 2.14. Gambar 2.13 Bangunan Graha Bhakti Budaya Sumber : eventseeker.com Gambar 2.14 Tata panggung dan kursi penonton Sumber : flickr.com 24 b. Galeri Cipta II GB II Galeri cipta II merupakan ruang pameran dengan luas 54 m x 18m. dapat digunakan sebagai tempat pameran yang dapat menampung 100 buah lukisan dan 40 patung. Selain untuk pameran, GB II juga dapat digunakan untuk seminar, peluncuran buku, dan lainnya. Ruang ini dilengkapi dengan tata cahaya, tata suara, pendingin ruang, serta panel yang dapat dipindah- pindahkan. Penataan ruang pameran seperti terlihat pada gambar 2.15. c. Galeri Cipta III Galeri Cipta III juga digunakan sebagai ruang pameran, yang terdiri dari dua lantai. Luas ruang pameran lantai dasar 9,6m x 17,1m,dapat memuat 50 lukisan dan 20 patung. Sedangkan pada lantai atas memiliki luas 6,1m x 12m dengan alas karpet. Dapat digunakan sebagai ruang pameran, seminar, dan lainnya seperti pada gambar 2.16. Gambar 2.16 Tata pameran dalam GC III Sumber : selasar.com Gambar 2.15 Tata ruang dalam pameran GC II Sumber : outofthebox.wordpress.com 25 d. Teater Kecil Teater kecil merupakan ruang yang digunakan untuk berbagai pertunjukan, musik, teater, tari dan lainnya. Memiliki panggung dengan ukuran 10m x 5m x 6m yang berkapasitas 244 penonton terdiri dari auditorium bawah dan balkon. Dilengkapi juga dengan lobby, ruang rias, tata cahaya, tata suara, pendingin ruangan, dan sistem tiket menggunakan komputer. Tata letak panggung dan kursi penonton seperti terlihat dalam gambar 2.17. e. Teater Halaman Teater halaman merupakan tempat pertunjukan terbuka, memiliki kapasitas penonton yang fleksibel, dapat digunakan untuk berbagai pertunjukan di luar ruangan seperti yang terlihat dalam gambar 2.18. Gambar 2.18 Tampak luar teater halaman Sumber : tamanismailmarzuki.co.id Gambar 2.17 suasana dalam teater kecil Sumber : Jakarta.info 26 Penataan kursi penonton dalam teater halaman ini berbentuk lengkung dengan bagian belakang meninggi dan panggung berada di bawah, seperti pada gambar 2.19. f. Plaza TIM Areal parkir yang luas dapat menampung 300 kendaraan roda empat dan 400 kendaraan roda dua. Dilengkapi juga dengan cafe makanan tradisional, galeri buku. Plaza ini juga dapat digunakan untuk menampung berbagai pertunjukan. Beberapa kegiatan dalam plaza TIM dan area dalam plaza TIM dapat dilihat pada gambar 2.17. Gambar 2.19 Tata panggung dan kursi penonton teater halaman Sumber : tamanismailmarzuki.co.id Gambar 2.20 Plaza TIM Sumber : tamanismailmarzuki.co.id 27 g. Gedung Teater Jakarta Gedung ini dapat digunakan untuk berbagai pertunjukan, baik musik, drama, tari, dan lainnya. Memiliki panggung dengan ukuran 14m x 7m. memiliki kapasitas penonton hingga 1200 orang. Dilengkapi dengan lobby, 12 ruang rias, ruang latihan, tata cahaya, tata suara, dan pendingin ruangan. Bentuk bangunan gedung ini juga sangat unik, mengambil bentuk khas betawi dengan balutan modern, seperti pada gambar 2.22. dan interior panggung dan kursi penonton dalam gambar 2.23. Gambar 2.21 Beberapa fasilitas dalam Plaza TIM Sumber : tamanismailmarzuki.co.id Gambar 2.22 Tampak depan Gedung Teater Jakarta dan Interiornya Sumber : tamanismailmarzuki.co.id Gambar 2.23 Interior Gedung Teater Jakarta Sumber : tamanismailmarzuki.co.id 28

2.2.3 Taman Budaya Yogyakarta TBY

1. Sejarah awal Taman Budaya Yogyakarta Taman Budaya Yogyakarta dibangun pada tanggal 11 maret 1977 di daerah Bulaksumur sebagai sebuah kompleks pusat pengembangan kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Awalnya Taman Budaya Yogyakarta disebut sebagai Purna Budaya yang dibuat dengan sarana prasarana untuk membina, memelihara, dan mengembangkan kebudayaan, terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta. Purna Budaya dibangun dengan dua konsep bangunan, yaitu Pundi Wurya dan Langembara. Pundi Wurya menjadi pusat kesenian dengan berbagai macam fasilitas seperti panggung kesenian, studio tari, perpustakaan, ruang diskusi, dan administrasi. Bagian kedua yaitu Langembara, menjadi ruang pameran, ruang workshop, kantin, dan juga beberapa guest house. 2. Perkembangan Taman Budaya Yogyakarta Beberapa tahun kemudian, berdasarkan perda No. 7 tahun 2002 dan keputusan Gubernur DIY no. 1612002 tertanggal 4 November 2002, Purna Budaya Taman Budaya Yogyakarta menjadi UPTD kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DIY dengan beberapa misi : a. Melaksanakan pengembangan dan pengolahan seni budaya b. Melaksanakan laboratorium dan eksperimentasi seni budaya Gambar 2.23 Peta lokasi Taman Budaya Yogyakarta Sumber : google.map telah diolah kembali 29 c. Melaksanakan dokumentasi dan informasi seni budaya d. Melaksanakan urusan tata usaha dan Rumah tangga dinas e. Memfasilitasi kegiatan seni budaya 3. Fasilitas dalam Taman Budaya Yogyakarta Seiring perubahan tersebut, Taman Budaya Yogyakarta TBY mengubah nama bangunan yang ada di dalamnya. Sekarang TBY memiliki dua bangunan utama, yaitu. a. Concert Hall Taman Budaya. Gedung concert hall memiliki gaya bangunan belanda berfungsi sebagai tempat diskusi sastra, penyelenggaraan pameran, dan pelatihan. b. Societet Militair Gedung Societet Militair berfungsi sebagai tempat pentas teater, tari, musik, dan berbagai pertunjukan seni lainnya. Gedung Societet Militair memiliki ruang pertunjukan dengan kapasitas 500 orang penonton, seperti pada gambar 2.26. Gambar 2.26 Auditorium gedung Societet Militair Sumber : yesnoklub.yesnowave.com Gambar 2.25 Bangunan utama disulap dalam sebuah acara Sumber : indonesiaartnews.or.id Gambar 2.24 Bangunan utama TBY Sumber : Yogyakarta.panduanwisata.com 30 Beberapa agenda yang dilakukan di Taman Budaya Yogyakarta adalah menggelar pameran seni rupa, pemutaran film sepanjang tahun, festival teater, ketoprak, dalang,tari, dll. Program-program pendidikan dan pelatihan seni untuk anak-anak dan remaja, dan juga penerbitan profil seniman budayawan, sastra, kritik seni rupa, dan lainnya. Seperti yang terlihat dalam gambar 2.27 bagaimana suasana di dalam ruang pameran TBY. Gambar 2.27 Suasana ruang pameran dalam Taman Budaya Sumber : wisatajogja.co.id 4. Struktur organisasi Taman Budaya Yogyakarta Gambar 2.28 Struktur Organisasi Taman Budaya Yogyakarta Sumber : Perda Provinsi DIY No 7 Tahun 2002 Kepala Taman Budaya Sie Operasional dan Pengolahan Data Sie Pergelaran dan Seni Budaya Kelompok Jabatan Fungsional Subagian Tata Usaha