13 2. Ruang Pendukung
a. Officekantor Kantor merupakan tempat dimana para pengelola taman budaya
melakukan pekerjaannya. Serta melakukan persiapan-persiapan yang perlu untuk menyelenggarakan acara di taman budaya
b. Ruang ganti Dalam ruang ini, para pengisi acara melakukan persiapan-persiapan
sebelum pentas, misalnya mempersiapkan kostum, rias, serta hal lain yang mendukung performance mereka diatas panggung.
c. Ruang latihan Ruangan ini digunakan untuk latihan-latihan pada hari regular,
maupun untuk glady risk sebelum pentas. d. Ruang kontrol
Ruang control berfungsi untuk melakukan pengaturan cahaya, suara, dan kebutuhan lain saat dilangsungkannya sebuah acara di
panggung. Ruang control ini sangat berperan penting dalam kelangsungan sebuah acara.
e. Ruang workshop Ruang workshop digunakan untuk ajang pertemuan antara para
seniman atau masyarakat untuk bertukar pikiran maupun gagasan dengan hal yang berhubungan dengan seni atau acara yang akan
digelar di taman budaya. f. Perpustakaan
Dengan adanya perpustakaan dapat memberikan penambahan pengetahuan tentang seni dan budaya kepada pengunjung, selain
dengan pertunjukan seni dan budaya yang digelar. Di perpustakaan memuat beberapa referensi yang berkaitan dengan seni dan budaya.
g. Tempat suci Tempat suci tentunya pasti ada dalam setiap fasilitas umum untuk
menjaga keselamatan aktivitas di taman budaya.
14 h. Toilet
Toilet merupakan fasilitas yang sudah umum dan sangat penting keberadaannya di dalam fasilitas publik seperti taman budaya.
3. Ruang bebas a. Lobby
Lobby merupakan area penyambut dalam sebuah gedung, lobby biasanya merupakan ruang yang sedikit luas tanpa sekat yang
dilengkapi dengan ruang-ruang pendukung seperti informasi, dan toilet.
b. Cafeteria Area cafeteria digunakan sebagai tempat untuk beristirahat sambal
makan dan minum, ataupun untuk mengobrol. c. Taman terbuka
Area taman terbuka dapat digunakan untuk berkumpul-kumpul atara pengunjung, menikmati suasana yang ada, ataupun berfoto-foto.
d. Area parkir Area parkir merupakan area pertama yang dijumpai sebelum
melakukan aktivitas di taman budaya, area parkir merupakan tempat meletakan kendaraan yang dibawa oleh pelaku kegiatan, baik
pengunjung, pengelola, maupun penyelenggara acara.
2.1.3 Pelaku kegiatan Taman Budaya
Secara umum para pelaku di dalam taman budaya dapat dibagi menjadi 3 Sarwanto , 2014 : 23
1. Pengunjung Pengunjung merupakan salah satu pelaku utama dalam
sebuah fasilitas, baik taman budaya maupun yang lainnya. Setiap taman budaya tentunya di dalam menyelenggarakan sebuah acara
atau event ingin menarik perhatian para pengunjung agar acara berjalan dengan meriah. Pengunjung dapat dibagi menjadi dua,
yaitu wisatawan lokal baik berasal dari masyarakat umum setempat
15 maupun luar daerah, serta wisatawan mancanegara yang berasal dari
luar negeri. 2. Pengelola
Pengelola mrupakan suatu kelompok yang bertanggung jawab atas pengelolaan taman budaya. Pengelola ini dapat berasal dari swasta
ataupun pemerintahan apabila taman budaya ini berada dibawah naungan pemerintah daerah setempat. Pengelola sendiri bertugas di
dalam pemberian ijin terkait adanya peminjaman tempat untuk sebuah acara.
3. Penyelenggarapengisi acara Penyelenggara merupakan pihak yang hendak melakukan sebuah
kegiatan di dalam areal taman budaya. Penyelenggara dapat berasal dari pemerintahan, misalnya untuk menggelar sebuah pagelaran seni
dalam rangkaian acara ulang tahun kota, pihak swasta, masyarakat umum, maupun seniman yang akan meminjam tempat untuk
menggelar acara seni dan budaya.
2.2 Tinjauan Fasilitas Sejenis
Tinjauan fasilitas sejenis dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai fasilitas Taman Budaya yang sudah ada, mengetahui fasilitas, kapasitas
dan juga tampilan bangunan yang digunakan. Pada tinjauan fasilitas sejenis ini mengambil tiga contoh Taman Budaya yaitu, Taman Budaya Bali Art Centre,
Taman Ismail Marzuki, dan Taman Budaya Yogyakarta.
2.2.1 Taman Budaya Bali Art Centre
Taman budaya Bali ini terletak di jalan nusa indah kurang lebih 2 km kearah timur kota Denpasar. Taman budaya ini mulai digagas oleh Prof. Ida
Bagus Mantra yang kemudian memberikan mandat kepada seorang arsitek terkemuka untuk merancang kawasan taman budaya ini, yaitu Ida Bagus
Tugur pada tahun 1969 yang bertujuan untuk melestarikan seni budaya daerah Bali. Seperti yang terlihat pada gambar 2.4 bagaimana masterplan
Taman Budaya Bali.
16 Suasana kebudayaan Bali sangat kental dalam Taman Budaya ini, dapat
dilihat dari luar, bagaimana pada papan nama dan gerbang utama gambar 2.5 mencirikan kebudayaan Bali.
Gambar 2.5 Papan nama Taman Budaya kiri Pintu masuk menuju Taman Budaya kanan Sumber : Observasi lapangan 9102015
21. Bale Pepawosan 22. Ayodya Open Stage
23. Jembatan gajah Mina 24. Candi Bentar
25. Taman Ardha Candra 26. Panggung Terbuka Ardhacandra
27. Kalangan Angsoka 28. Kalangan Ratna Kanda
29. Gedung Ksirarnawa 30. Kalangan Madya Mandala
31. Pintu Keluar 1. Gerbang selatan
2. kantor Taman Budaya 3. Area parkir
4. Jembatan 5. Patung Kumbakarna
6. Wantilan 7. Wisma Seniman
8. Studio Patung 9. Bale Panjang
10. Krya Sembrani Occihcrawa 11. kalangan Krya mandala
12. Mahudara mandara Giri Bhuwana
13. Bale kambang 14. Bale gili
15. Taman Udiyana Ratnalaya 16. Patung Giri Putri, Bagawan
gangga, Dewi Gangga 17. Pura Giri Putri
18. Perpustakaan Widya Kusuma 20. Pura Taman Beji
Gambar 2.4 masterplan Taman Budaya Bali Sumber : UPT Taman Budaya Bali