3. Register Select RS merupakan pin yang dipakai untuk membedakan jenis data yang dikirim ke LCD. Jika RS berlogika „0‟, maka data yang dikirim adalah
perin tah untuk mengatur kerja LCD. Jika RS berlogika „1‟, maka data yang
dikirimkan adalah kode ASCII yang ditampilkan. 4. ReadWrite RW merupakan pin yang digunakan untuk mengaktifkan pengiriman
dan pengembalian data ke dan dari LCD. Jika RW berlogika „1‟, maka akan diadakan pengambilan data dari LCD. Jika RW berlogika „0‟, maka akan diadakan
pengiriman data ke LCD. 5. Enable
E merupakan sinyal sinkronisasi. Saat E berubah dari logika „1‟ ke „0‟, data di DB0 sd DB7 akan diterima atau diambil dari port mikrokontroler.
6. Anoda A dan Katoda K merupakan pin yang digunakan untuk menyalakan backlight
dari layar LCD.
Tabel 2.17. Fungsi Pin-pin LCD [7] Pin No
Keterangan Konfigurasi
1 GND
Ground 2
VCC Tegangan +5V
DC
3 VEE
Ground 4
RS Kendali Rs
5 RW
Ground 6
E Kendali EEnable
7 D0
Bit 8
D1 Bit
1 9
D2 Bit
2 10
D3 Bit
3 11
D4 Bit
4 12
D5 Bit
5 13
D6 Bit
6 14
D7 Bit
7 15
A Anoda
+5VDC 16
K Katoda
Ground
2.5 Light-Emitting Diode LED
LED adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu memancarkan cahaya [9]. LED mampu menghasilkan cahaya yang
berbeda menurut semi konduktor yang digunakan dan jenis bahan semi konduktor tersebut akan menghasilkan panjang gelombang yang berbeda sehingga cahaya yang dihasilkan
berbeda pula. LED adalah salah satu jenis dioda, maka LED memiliki 2 kutub yaitu anoda dan
katoda . LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari anoda menuju katoda.
Pemasangan kutub LED tidak boleh terbalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala. Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin
terang pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa arus yang diperbolehkan 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V-3,5V menurut karakter warna yang
dihasilkan. Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA, maka LED akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak terbakar perlu digunakan resistor sebagai penghambat arus. LED
ditunjukkan pada gambar 2.13.
Gambar 2.13. Konfigurasi LED [9]
Berdasarkan gambar 2.14. persamaan untuk mencari nilai tegangan menggunakan hukum ohm adalah
. Sehingga persamaan untuk mencari nilai resistor yang digunakan sebagai indikator adalah :
R = 2.7
dengan: V
= tegangan Volt I
= arus listrik Ampere R
= resistor OhmΩ V
S
= tegangan sumber Volt V
D
= tegangan LED Volt
Gambar 2.14. Rangkaian indikator LED
2.6 Keypad
Keypad matriks adalah tombol-tombol yang disusun secara matriks baris x kolom
sehingga dapat mengurangi penggunaan pin input. Sebagai contoh, keypad matriks 4×4 cukup menggunakan 8 pin untuk 16 tombol [10]. Hal tersebut dimungkinkan karena
rangkaian tombol disusun secara horizontal membentuk baris dan secara vertikal membentuk kolom seperti pada gambar 2.15.
Proses pengecekkan dari tombol yang dirangkai secara matriks adalah dengan teknik scanning. Metode scanning keypad adalah mendeteksi hubungan pin baris dan
kolom karena tombol ditekan, secara berurutan, bergantian dan satu per satu.
Gambar 2.15. Rangkaian keypad [10]
B1, B2, B3, dan B4 merupakan baris 1 sampai baris 4; sedangkan K1, K2, K3, dan K4 merupakan kolom 1 sampai kolom 4 keypad. Pin-pin kolom menjadi output dan pin-pin
baris menjadi input. Contohnya ketika „‟ ditekan maka arus mengalir dari kolom 1 ke
baris 4 dengan begitu mikrokontroler dapat mengetahui tombol tersebut aktif sedangkan tombol lain mati.
2.7 Motor DC 12V
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik [11]. Motor DC memerlukan sumber tegangan yang searah pada
kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor DC disebut stator bagian yang tidak berputar dan kumparan jangkar disebut rotor bagian
yang berputar. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah
putaran motor akan terbalik pula.
Gambar 2.16. Konstruksi motor DC [11]
2.8 Limit Switch
Limit switch atau sering juga disebut saklar batas adalah saklar yang dapat
dioperasikan secara manual maupun otomatis. Fungsi dan cara kerja dari limit switch sama dengan saklar-saklar push on. Limit switch mempunyai kontak Normally Open NO dan
Normally Closed NC. Roller yang terdapat pada limit switch, bila ditekan akan membuat
kontak yang tadinya NC menjadi NO, begitu juga sebaliknya. Ketika roller dilepas, maka limit switch
akan kembali kekeadaan awal. Konstruksi limit switch dapat dilihat pada gambar 2.17.
Gambar 2.17. Konstruksi limit switch