2.7 Motor DC 12V
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik [11]. Motor DC memerlukan sumber tegangan yang searah pada
kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor DC disebut stator bagian yang tidak berputar dan kumparan jangkar disebut rotor bagian
yang berputar. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah
putaran motor akan terbalik pula.
Gambar 2.16. Konstruksi motor DC [11]
2.8 Limit Switch
Limit switch atau sering juga disebut saklar batas adalah saklar yang dapat
dioperasikan secara manual maupun otomatis. Fungsi dan cara kerja dari limit switch sama dengan saklar-saklar push on. Limit switch mempunyai kontak Normally Open NO dan
Normally Closed NC. Roller yang terdapat pada limit switch, bila ditekan akan membuat
kontak yang tadinya NC menjadi NO, begitu juga sebaliknya. Ketika roller dilepas, maka limit switch
akan kembali kekeadaan awal. Konstruksi limit switch dapat dilihat pada gambar 2.17.
Gambar 2.17. Konstruksi limit switch
Bentuk fisik limit switch bermacam-macam. Salah satu bentuk dari limit switch dapat dilihat pada gambar 2.18.
Gambar 2.18. Limit Switch [12]
2.9 L298
L298 adalah komponen yang didalamnya terdiri dari dua rangkaian bridge yang bisa dikontrol dari luar Dual Full-Bridge Driver. Komponen ini biasa digunakan untuk
mengontrol komponen yang mengandung kumparan seperti motor DC, motor stepper, relay
dan solenoid. Enable A dan B digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan perangkat secara bebas dari sinyal masukan. Tegangan masukan tambahan disediakan
sehingga dapat bekerja pada tegangan yang lebih rendah. Gambar 2.19. menunjukan diagram blok L298. Dari IC ini terdapat 4 pin masukan
yang didesain untuk menerima masukan logika TTL. Masing-masing pin masukan memiliki pin keluaran yang bersesuaian.
Gambar 2.19. Diagram blok L298 [14]
Pada pin enable dan pin 10 diberi logika 1 high dan pin 12 diberi logika 0 low maka akan menggerakkan motor searah jarum jam. Jika logikanya dibalik maka motor
akan bergerak berlawanan dengan arah jarum jam. Pin enable yang diberi logika 0 low maka motor akan berhenti berputar.
Gambar 2.20. Konfigurasi pin L298 [14]
29
BAB III PERANCANGAN
3.1
Proses Kerja Sistem
Konfigurasi sistem perancangan ini meliputi beberapa bagian yang ditunjukkan pada gambar 3.1. Bagian
– bagian perancangan meliputi sistem minimum mikrokontroler, RTC, motor DC, limit switch, LCD, dan keypad. Sistem minimum mikrokontroler
ATmega8535 pada perancangan sistem ini sudah menggunakan sistem minimum jadi. Pengaturan tirai dapat diprogram pada jam-jam tertentu dan dengan mode-mode tertentu
yang sudah dipilih. Proses pergerakan motor diawali dengan memosisikan sistem dalam keadaan nol dan saklar dalam keadaan on. Sistem bekerja saat pengguna mengatur
masukan data pada mikrokontroler dengan keypad agar tirai terbuka dan tirai akan kembali menutup pada waktu yang sudah ditentukan.
Mikrokontroler akan mengendalikan gerak motor DC yang diaplikasikan pada prototipe tirai. Mikrokontroler disinkronkan dengan RTC sehingga tirai dapat terbuka dan
tertutup secara otomatis. Jika data pada mikrokontroler sudah sama dengan RTC kemudian mikrokontroler mengendalikan driver sehingga motor bergerak searah jarum jam atau yang
berlawanan dengan arah jarum jam dan data akan ditampilkan pada LCD. Selain itu mikrokontroler juga mengaktifkan limit switch. Saat posisi tirai sudah terbuka atau tertutup
penuh akan menekan limit switch dan mikrokontroler akan menghentikan kinerja driver sehingga motor berhenti berputar.
Data yang telah dimasukkan pengguna dapat disimpan pada menu manual dan data yang telah tersedia pada menu otomatis dapat dipakai dengan
langsung memilih pada menu yang sudah tersedia. Keseluruhan sistem dikendalikan oleh mikrokontroler ATmega8535.
RTC DS1307 LCD
Mikrokontroler ATmega8535
Driver motor
Keypad Limit switch
Motor DC
Gambar 3.1. Diagram blok perancangan