Arsitektur ATmega8535 Peta Memori ATmega8535
Bit-bit ini bertugas mengendalikan sifat pin OC
1
A atau OC
1
B yang berhubungan dengan mode operasi yang digunakan.
Tabel 2.5. Mode normal dan CTC [2] COM1A1
COM1B1 COM1A0
COM1B0 Keterangan
Tidak dihubungkan dengan pin OC1A OC1B 1
Toggle pin OC1A OC1B saat compare match
1 Clear pin
OC1A OC1B saat compare match 1
1 Set pin
OC1A OC1B saat compare match
Tabel 2.6. Mode fast PWM [2] COM1A1
COM1B1 COM1A0
COM1B0 Keterangan
Tidak dihubungkan dengan pin OC1A OC1B 1
WGM13:0=15; toggle pin OC1A pada saat compare match
, pin OC1B tidak dihubungkan, untuk setting WGM13:0 yang lain pin OC1A OC1B tidak
dihubungkan 1
Clear pin OC1A OC1B saat compare match, set pin
OC1A OC1B pada saat BOTTOM noninverting 1
1 Set pin
OC1A OC1B saat compare match, clear OC1A OC1B pada saat BOTTOM inverting
Tabel 2.7. Mode Phase Correct dan Phase Frekuensi Correct PWM [2] COM1A1
COM1B1 COM1A0
COM1B0 Keterangan
Tidak dihubungkan dengan pin OC1A OC1B 1
WGM13:0=9 atau 14; toggle pin OC1A pada saat compare match
, pin OC1B tidak dihubungkan, untuk setting
WGM13:0 yang lain pin OC1A OC1B tidak dihubungkan
1 Clear
OC1A OC1B saat compare match ketika counting
-up, set pin OC1A OC1B saat compare match
ketika counting-down noninverting 1
1 Set pin
OC1A OC1B saat compare match ketika counting
-up, clear pin OC1A OC1B saat compare match
ketika counting-down inverting Bit
3 – FOC
1
A: Force Output Compare for channel A Bit
2 – FOC
1
B: Force Output Compare for channel B
Bit – FOC
1
AFOC
1
B hanya dapat digunakan ketika menggunakan mode operasi non- PWM. Jika bit-bit ini di-set, maka akan memaksa terjadinya compare match.
Bit 1:0
– WGM11:0: Waveform Generator Mode Kedua bit ini bersamaan dengan bit WGM13:12 dalam register TCCR
1
B berguna untuk memilih mode operasi yang akan kita gunakan [2].
Tabel 2.8. Mode operasi [2]
2. TimerCounter1 Control RegisterB – TCCR
1
B
Tabel 2.9. Register TCCR
1
B [2]
Bit 7
6 5
4 3
2 1
ICNC1 ICES1
- WGM13
WGM12 CS12
CS11 CS10
TCCR1B
ReadWrite RW
RW R
RW RW
RW RW
RW Initial Value
Bit 7
– INC
1
: Input Capture Noise Canceler Penge-set-an bit ini akan mengaktifkan Input Capture Noise Canceler pada saat
menggunakan mode normal yang capture event [2]. Di mana noise canceler akan menyaring triger yang masuk ke pin ICP
1
akan disaring selama 4 siklus clock, jika selama 4 siklus clock tersebut trigernya berubah, maka akan diabaikan.
Bit 6
– ICES
1
: Input Capture Edge Select
Bit ini mendefinisikan triger yang masuk ke pin ICP
1
PB yang digunakan untuk
menangkap kejadian capture event. Jika ICES
1
=0, maka falling edge perpindahan dari 1 ke 0 digunakan sebagai triger dan jika ICES
1
=1, maka rising edge perpindahan dari 0 ke 1 digunakan sebagai triger.
Ketika ada triger pada pin ICP
1
PB , maka secara otomatis oleh CPU isi register
pencacah TCNT
1
akan disalin ke register penangkap ICR
1
dan juga berkebalikan pada flag status
ICF
1
yang digunakan untuk interupsi capture event. Bit
5 – Reserved Bit
Tidak digunakan Bit
4:3 – WGM13:2: Waveform Generator Mode
Lihat tabel Mode Operasi. Bit
2:0 – CS12:0: Clock Select
Bit-bit ini bertugas untuk memilihmendefinisikanprescaler pulsaclock yang masuk
ke dalam register TCNT
1
.
Tabel 2.10. Prescaler timercounter1 [2] CS02
CS01 CS00
Keterangan
Stop berhenti
1 Clk sama dengan clock cpu
1 Clk8 1 clk timercounter1 = 8 clk cpu
1 1
Clk64 1 clk timercounter1 = 64 clk cpu 1
Clk256 1 clk timercounter1 = 256 clk cpu 1
1 Clk1024 1 clk timercounter1 = 1024 clk cpu
1 1
Clk eksternal dari pin T1 pada kondisi falling edge 1
1 1
Clk eksternal dari pin T1 pada kondisi rising edge 3. Output Compare Register 1A
– OCR
1
AH and OCR
1
AL
Tabel 2.11. Register 1A [2]
Bit 7
6 5
4 3
2 1
OCR
1
A[15:8] OCR
1
AH OCR
1
A[7:0] OCR
1
AL ReadWrite
RW RW RW RW RW RW RW RW Initial Value
4. Output Compare Register 1B – OCR
1
BH and OCR
1
BL
Tabel 2.12. Register 1B [2]
Bit 7
6 5
4 3
2 1
OCR
1
B[15:8] OCR
1
BH OCR
1
B[7:0] OCR
1
BL ReadWrite
RW RW RW RW RW RW RW RW Initial Value
Register ini bertugas sebagai register pembanding yang bisa kita tentukan besarnya
sesuai dengan kebutuhan [2]. Dalam praktiknya pada saat TCNT
1
TCNT
1
H:TCNT
1
L mencacah maka otomatis oleh CPU akan dibandingkan dengan isi OCR
1
OCR
1
H:OCR
1
L secara kontinyu dan jika isi TCNT
1
sama dengan isi OCR
1
maka akan terjadi compare match yang dapat dimanfaatkan untuk mode CTC dan PWM.
5.
Input Capture Register 1
–ICR
1
H and ICR
1
L
Tabel 2.13. Register 1 [2]
Bit 7
6 5
4 3
2 1
ICR
1
[15:8] ICR
1
H ICR
1
[7:0] ICR
1
L ReadWrite
RW RW RW RW RW RW RW RW Initial Value
Register ICR
1
ICR
1
H:ICR
1
L akan selau diperbarui dengan isi register pencacah TCNT
1
pada saat tersebut sewaktu terjadi triger capture event pada pin ICP
1
[2]. Register
ICR
1
juga mempunyai fungsi lain untuk mendefinisikan TOP value pada mode
tertentu lihat tabel mode operasi. 6.
TimerCounter Interrupt Mask Register – TIMSK
Tabel 2.14. Register
TIMSK
[2]
Bit 7
6 5
4 3
2 1
OCIE2 TOIE2
TICIE1 OCIE1A
OCIE1B TOIE1
- TOIE0
TIMSK
ReadWrite RW
RW RW
RW RW
RW R
RW Initial Value
Bit 5
– TICIE
1
: TC
1
, Input Capture Interrupt Enable Bit
ini berguna untuk meng-aktif-kan interupsi input capture penangkap kejadian pada pin ICP
1
PB ketika bit di-set [2].
Bit 4
– OCIE
1
A: TC
1
, Output Compare A Match Interrupt Enable Bit
ini berguna untuk meng-aktif-kan interupsi Output Compare A Match ketika bit ini di-set.
Bit 3
– OCIE
1
B: TC
1
, Output Compare B Match Interrupt Enable