f. Kandungan Oil and Grease, dapat mempengaruhi aktifitas mikroba dan
merupakan pelapis permukaan cairan limbah sehingga menghambat proses oksidasi pada saat kondisi aerobik.
Adapun karakteristik dari limbah POME yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel di bawah ini Yoshimassa, 2008:
Tabel 2.5 Karakteristik Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit
No. Parameter
Satuan Kisaran
1 BOD Biological Oxygen
Demand mgl
20.000-30.000 2
COD Chemical Oxygen Demand
mgl 40.000-60.000
3 TSS Total Suspended Solid
mgl 15.000-40.000
4 TS Total Solid
mgl 30.000-70.000
5 Minyak dan Lemak
mgl 5000-7000
6 NH3-N
mgl 30-40
7 Total N
mgl 500-800
8 Suhu
C 90 - 140
9 pH
- 4–5
2.8 Pengolahan POME menjadi Biogas di LP3M USU
1. POME segar yang berasal dari PKS adolina PTPN 4 dimasukkan ke
dalam tangki umpan 1000 liter Tangki umpan, V-21. 2.
Kemudian metal solution dimasukkan ke dalam tangki umpan sebanyak 300 mliter V-21.
3. Kemudian POME dipompakan ke dalam tangki fermentor dengan
waktu dan jumlah yang telah ditentukan dengan menggunakan pompa P-22.
Universitas Sumatera Utara
4. Ketika umpan dipompakan ke dalam fermentor maka cairan di
dalam fermentor akan keluar sebanyak umpan yang dimasukkan over flow yang kemudian ditampung dengan tangki 1000 L V-51.
5. Biogas hasil reaksi POME dalam tangki fermentor akan melewati
gas meter. 6.
Kemudian gas akan masuk ke dalam tangki penangkap gas Biogas Tank
, V-41. 7.
Setelah itu gas dimasukkan ke dalam kompresor CP-41 dengan cara di kompres.
Universitas Sumatera Utara
G am
b ar
2.2 F
low sh
ee t P
rod u
k si
B iogas
M -
21
Water POME
Cow Feed Tank V
- 21
Feed Pump P -
10 POME Feed Pump P
- 20
M -
31 TI
301 TI
300 Fermentor Tank BR
- 31
Sludge Tank V
- 61
Biogas Tank V -
41
Electricity Generator
GE -
41 12kVA
Water Seal Tank SF
- 41
Fertilizer
Electricity Compress
Heater H
- 21a
Heater H
- 21b
Heater H
- 31a
Heater Sludge Feed
Pump P -
60
1 2
6
7 9
3 4
10
PI 300
LA 200
Lagoon pond at Palm oil mill
Illumination Hot water using heater
100mm Drain
Leak valve Return Sludge Pump P
- 51
VVVF
M -
51 5
5
Gravity Thickener
V -
54
DS -
41 8
Desulfurization Rubber
tim
PA 401
LA 510
Level Switch
TI 200
Gas Sampling 500
mm TI
210
Control Panel 4
timer
Sampling SV
- 211
Sampling SV
- 221
Sampling SV
- 511
TI 502
Sampling SV
- 311
TI 501
Ge Gas Sampling
Connecting SV
- 222
FI 400
Drain TI
400 Safety Water seal
TankSF -
42 500
mm 3
In -
line Mixer M -
23
VVVF
Universitas Sumatera
Utara
2.9 Mesin Otto Empat Langkah Mesin otto
ditemukan oleh Nikolaus Otto
merupakan mesin motor bakar
fengan pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi saat proses pembakaran,
dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis. Mesin ini terbagi 2 yakni, motor bakar 2 langkah dan 4 langkah. Pada motor bensin 2-
langkah, siklus terjadi dalam dua gerakan torak atau dalam satu putaran poros engkol. Sedangkan motor bensin 4-langkah, pada satu siklus tejadi dalam 4-
langkah. Berikut adalah gambar siklus otto ideal 4 langkah :
Gambar 2.3. Langkah-langkah mesin otto 4 tak
Gambar 2.4 Diagram P-v dan T-s Siklus Otto Ideal Proses yang terjadi pada siklus otto adalah sebagai berikut:
Proses 0-1 : langkah hisap
Universitas Sumatera Utara
Katup hisap terbuka disertai dengan gerakan torak kearah bawah.Saat torak bergerak dari titik mati atas TMA ke
titik mati bawah TMB, tekanan pada ruang silinder menjadi vakum sehingga campuran udara dan bahan bakar
terhisap ke dalam silinder. Proses 1-2 : kompresi isentropic
Katup hisap dan katup buang tertutup. Saat torak bergerak naik dari titik mati bawah TMB ke titik mati atas TMA, campuran
udara dan bahan bakar dikompresikan,sehingga tekanan dan temperaturnya akan naik, hal ini bertujuan mempermudah
pembakaran. Proses 2-3 : Pembakaran volume konstan
Katup hisap dan katup buang masih tertutup, kemudian busi menyalakan percikan api yang membuat campuran
udara dan bahan bakar terbakar. Proses 3-4 : Langkah kerja isentropik
Terbakarnya campuran udara dan bahan bakar, menghasilkan energi dorong terhadap torak. Torak bergerak kearah TMB dan
memutar poros engkol. Proses 4-1 : Proses pelepasan kalor pada volume konstan piston
Proses 1-0 : Langkah buang pada tekanan konstan
Katup buang terbuka disertai gerakan torak bergerak ke TMA , sehingga udara panas hasil pembakaran terdorong keluar silinder.
Demikianlah prinsip kerja motor bakar 4 langkah , proses tersebut terjadi berulang-ulang mengubah energi kimia pada bahan bakar menjadi energy gerak
pada torak.
2.10 Performansi Motor Bakar