52 29,5
28,30 0,0822
12,16 501
54 28,9
30,00 0,0807
12,39 520
56 28,4
31,70 0,0791
12,64 540
58 27,8
33,50 0,0776
12,89 559
60 27,2
35,40 0,0760
13,16 578
62 26,7
37,30 0,0744
13,43 598
64 26,1
39,30 0,0729
13,72 617
66 25,6
41,40 0,0713
14,02 636
68 25,0
43,70 0,0698
14,34 655
70 24,4
46,00 0,0682
14,66 675
biogas kering
2.4 Proses Produksi Premium dan Biogas
2.4.1 Proses Produksi Premium Proses produksi premium adalah sebagai berikut:
a. Distilasi Distilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi. Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalamfurnace tanur sampai dengan
suhu ± 370°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber biasanya berada pada
sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi. Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam uap air panas dan
bertekanan tinggi. Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian
atas kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke
bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke
atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan
Universitas Sumatera Utara
komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah
komponen yang pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan disebut LPG Liquified Petroleum
Gas. Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu.Residu minyak
bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal.Residu-residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20. Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang
titik didihnya antara lain sebagai berikut : 1. Gas Rentang rantai karbon : C1 sampai C5. Trayek didih : 0 sampai
50°C 2. Gasolin Bensin Rentang rantai karbon : C6 sampai C11.Trayek didih :
50 sampai 85°C 3. Kerosin Minyak Tanah Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
Trayek didih: 85 sampai 105°C 4. Solar Rentang rantai karbon : C21 sampai C30. Trayek didih : 105
sampai 135°C 5. Minyak Berat Rentang rantai karbon : C31 sampai C40. Trayek didih :
135 sampai 300°C 6. Residu Rentang rantai karbon : di atas C40 Trayek didih : di atas 300°C
Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan
lebih lanjut yang meliputi proses cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
b. Cracking Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang
besar menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh cracking ini adalah pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin.
Universitas Sumatera Utara
Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin bensin. Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti knock
ketukan yang dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan 2,2,4-trimetil pentana yang mempunyai sifat anti knocking yang
istimewa, dan bilangan oktan 0 diberikan pada n-heptana yang mempunyai sifat anti knock yang buruk. Gasolin yang diuji akan dibandingkan dengan campuran
isooktana dan n-heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul hidrokarbon.
Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu : 1. Cara panas thermal cracking, yaitu dengan penggunaan suhu tinggi
dan tekanan yang rendah. 2. Cara katalis catalytic cracking, yaitu dengan penggunaan katalis.
Katalis yang digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui mekanisme perengkahan ion karbonium.
Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkan proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga
menyebabkan terbentuknya ion karbonium. 3. Hidrocracking, merupakan kombinasi antara perengkahan dan
hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan lain dari Hidrocracking ini
adalah bahwa belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan.
c. Reforming Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu
kurang baik rantai karbon lurus menjadi bensin yang bermutu lebih baik rantai karbon bercabang. Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama
bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan.
Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon
Universitas Sumatera Utara
parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al
2
O
3
atau platina dalam lempung.
d. Alkilasi Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi
molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 suatu asam kuat Lewis.
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
e. Treating Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan
pengotor-pengotornya. f. Blending
Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Bensin
yang memiliki berbagai persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca.
Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya.
2.4.2 Proses Produksi Biogas