7
F. Manfaat
Manfaat bagi siswa : a
Siswa lebih mudah memahami apa yang disampikan oleh seorang guru serta meningkatkan ketrampilan dan kreatifitas
siswa.
b Siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
c Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih
melekat dan bermakna dalam diri siswa. Manfaat bagi guru :
a Guru memperoleh informasai tentang mengajar tematik
menggunakan metode talking stick. b
Meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar c
Guru mengetahui tentang kekurangan dalam mengajarnya. d
Menambah pengetahuan guru dalam mengajar. Manfaat bagi Sekolah :
a Menambah daftar pustaka disekolah
b Ikut memajukan sekolah demi tercapainya proses belajar
mengajar yang efektif.
7
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskriptif Teori
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia sehingga tidak ada kata terlambat untuk
belajar. Demikian juga pengertian belajar sudah banyak dikemikakan oleh para ahli dari sudut pandang masing-masing. Hal ini justru akan
menambah cakrawala dan pengetahuan belajar. Menurut Morgan Dalam M. Dalyono 2003:211 mengatakan
“belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman
Menurut Rochman Natawijaya 2001:13 mengatakan “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam reaksi dengan lingkungannya”.
Menurut Herman Hudoyo 2002:21 mendefinisikan “belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktek dan
pengalaman” Dari beberapa pengertian belajar di atas dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah suatu kegiatan mencari fakta-fakta dengan
8
9
berbagai macam metode dari pengalaman individu melalui latihan dengan pendekatan yang konkrit.
2. Motivasi
a. Pengertian Motivasi Motivation
Menurut Sumadi Suryabrata 2001:70 Motivasi adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan tertentu. Tiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang pasti didorong oleh
sesuatu kekuatan dari dalam diri orang itu, yang disebut dengan motivasi.
b. Macam-macam Motivasi
a Penggolongan berdasarkan atas terbentuknya motifasi
dibedakan atas dua macam Menurut Sumadi Suryabrata 2001:71, yaitu :
Motivasi bawaan
Motivasi bawaan sejak lahir, jadi tanpa dipelajari misalnya dorongan untuk makan dan minum.
Motivasi yang dipelajari
Motivasi yang timbul karena dipelajari, misalnya dorongan untuk belajar sesuatu ilmu pengetahuan.
b Penggolongan berdasarkan atas jalarannya, motivasi dibedakan
atas dua macam yaitu :
9
10
Motivasi ekstrinsik
Motivasi yang berfungsi karena adanya rangasangan dari luar, seperti misalnya orang belajar giat karena diberi
tahu bahwa sebentar lagi ujian.
Motivasi Instrinsik Motivasi yang berfungsi tidak uasah dirangsang dari
luar. Memang dalam diri individu telah ada dorongan itu.
3. Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan
memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah
dipahaminya. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihanhafalan drill sebagai dasar pembentukan
pengetahuan dan struktur intelektual anak. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi
Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan
perkembangan anak. Pendekatan pembelajaran tematik lebih
10
11
menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu learning by doing.
4. Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru. Pengertian lain ialah
teknik penyajian yang dilakukan oleh seorang guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran di dalam kelas baik individu maupun
kelompok, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dengan baik oleh siswa. Khusus metode mengajar didalam kelas efektifitas mengajar
dipengaruhi oleh faktor tujuan, situasi dan faktor guru itu sendiri. Dengan memiliki pengetahua secara umum berbagai sifat metode
seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode manakah yang paling sesuai untuk situasi dan kondisi pengajaran.
Berdasarkan uraian diatas maka metode mengajar merupakan hal yang sangat penting bagi dunia pendidikan terutama bagi seorang
guru yanag akan mengajar anak didiknya.
5. Metode Talking Stick
a. Pengertian Metode Talking Stick
Menurut Hamalik 2007:65, berbagai pendekatan dalam pembelajaran yang harus diketahui guru dapat dilakukan dengan
empat cara, yaitu: “a Pembelajaran penerimaan reception
11
12
learning, b pembelajaran penemuan discovery learning, c pembelajaran penguasaan mastery learning, dan d
Pembelajaran terpadu unit learning. Keempat pendekatan pembelajaran ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran”. Sedangkan untuk melaksanakan pembelajaran dibutuhkan
suatu metode sebagai alat pencapaian tujuan pembelajaran. Istilahnya, metode talking stick dapat diartikan sebagai
metode pembelajaran bermain tongkat, yaitu pembelajaran yang drancang untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran
oleh murid dengan menggunakan media tongkat. Metode Talking Stick adalah metode pembelajaran yang
dipergunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diiinginkan. Talking Stick sebagaimana dimaksudkan penelitian
ini, dalam proses belajar mengajar di kelas berorientasi pada terciptanya kondisi belajar melalui permainan tongkat yang
diberikan dari satu siswa kepada siswa yang lainnya pada saat guru menjelaskan materi pelajaran dan selanjutnya mengajukan
pertanyaan. Saat guru selesai mengajukan pertanyaan, maka siswa yang sedang memegang tongkat itulah yang memperoleh
kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini dilakukan hingga semua siswa berkesempatan mendapat giliran
menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
12
13
b. Langkah-Langkah Pembelajaran Talking Stick
Menurut Suherman 2006:84 langkah-langkah pembelajaran talking stick adalah sebagai berikut:
1 Guru menyiapkan tongkat.
2 Guru menyajikan materi pokok.
3 Siswa menbaca materi lengkap pada wacana.
4 Guru mengambil tongkat dan memberikan tongkat kepada
siswa dan siswa yang kebagian tongkat menjawab pertanyaan dari guru.
5 Tongkat diberikan kepada siswa lain dan guru memberikan
petanyaan lagi dan seterusnya. 6
Guru membimbing siswa. 7
Guru dan siswa menarik kesimpulan 8
Guru melakukan refleksi proses pembelajaran, dan
B. Penelitian Relevan
1. Upaya meningkatakan aktivitas siswa kelas III SD Negeri Gunungsari
dalam bidang studi tematik dengan metode talking stick.
C. Kerangka Berfikir
1. Keadaan Awal
Selama penulis melakukan penelitian, penulis banyak menemukan kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran.
13
14
Misalnya didalam proses pembelajaran banyak guru yang belum menggunakan metode mengajar yang tepat. Sehingga banyak siswa
tidak memperhatikan guru saat menerangkan materi pembelajaran, siswa mengantuk dalam kegiatan pembelajaran, siswa sering ribut
dalam kelas. 2.
Perlakuan Dari masalah yang telah ditemukan peneliti, maka tindakan
yang akan dilakukan antara lain : 1.
Melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode talking stick.
2. Memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar.
3. Keadaan Akhir
Setelah dilakukan penanganan atau perlakuan khusus berdasarkan masalah-masalah yang di uraikan di atas, maka terjadilah
perubahan terhadap diri siswa. Siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga lebih
fokus terhadap materi yang disampaikan oleh seorang guru dengan demikian suasana dalam kelas menjadi lebih menarik. Selain itu siswa
juga termotivasi karena dengan penggunaan metode yang menarik menjadikan siswa lebih tertarik dan juga mmempunyai rasa ingin tahu
yang tinggi.
14
15
D. Hipotesis