karenanya pemaknaan yang sebenarnya mungkin juga merupakan tujuan yang ingin kita capai tetap tidak pernah tercapai Sobur, 2003: 285 - 289.
2.2 Kerangka Berpikir
Setiap individu mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda - beda dalam memahami suatu peristiwa atau obyek. Hal ini
dikarenakan latar belakang pengalaman field of experience dan pengetahuan frame of reference yang berbeda - beda dari setiap individu
tersebut. Begitu juga penelitian yang memahami lambang dan tanda yang ada, dalam obyek yang berdasarkan pengalaman dan pengetahuan peneliti.
Berdasarkan landasan teori yang telah disampaikan, maka peneliti dalam memaknai karikatur media Inilah.com melakukan pemaknaan
terhadap tanda dan lambing berbentuk gambar dengan menggunakan teori sgitiga makna Pierce triangle meaning yang meliputi tanda, obyek, dan
interpretan sehingga diperoleh hasil intrepetasi data mengenai karikatur media Inilah.com
Tanda yang dimaksud disini adalah gambar dalam media cetak yang kemudian tanda tersebut dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
ikon, indeks, dan symbol. Obyek disini adalah karikatur INILAH.COM yang bertema “pemblokiran situs – situs di blackberry “. Setelah
menganalisis kategori tanda tersebut, maka peneliti akan mengetahui makna gambar karikatur INILAH.COM tersebut. Sistematika tersebut
digambarkan sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Karikatur inilah.com
“Pemblokiran situs porno di
blackberry”
Pemaknaan dengan Pendekatan Semiotika Charles Sanders Pierce
1. Ikon seseorang laki - laki yang merangkak
dan pusing menutupi banyaknya situs - situs porno.
2. Indeks 1
“ blokir setan birahi di BB 2
“ wow, luar biasa aksi Tifatul melawan nafsu”
3 Situs – situs porno.
3. Simbol 1
Seseorang yang berkuping besar.
2 Garis melengkung di kepala dan
bintang.
Hasil Interpretasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotik. Alasan digunakannya metode deskriptif
kualitatif terdapat beberapa faktor pertimbangan, yaitu pertama metode deskriptif kualitatif akan lebih mudah menyesuaikan bila dalam penelitian
ini kenyataannya ganda, kedua metode deskriptif kualitatif menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan objek peneliti, ketiga
metode deskriptif kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola - pola nilai yang dihadapi Moeloeng, 2002:
33. Selain itu, pada dasarnya semiotik bersifat kualitatif interpretatif,
yaitu suatu metode yang memfokuskan dirinya pada tanda dan teks sebagai objek kajian, serta bagaimana menafsirkan dan memahami kode dibalik
tanda dan teks tersebut Christomy dan Yuwono dalam Marliani, 2004: 48. Oleh karena itulah peneliti harus memperhatikan beberapa hal
dalam penelitian ini, pertama adalah konteks atau situasi sosial di seputar dokumen atau teks yang diteliti. Disini peneliti diharapkan dapat memahami
makna dari teks yang diteliti. Kedua adalah proses atau bagaimana suatu produksi media atau isi pesannya dikemas secara aktual dan diorganisasikan
secara bersama.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.