Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
tahun yang lalu. Anaknya yang bernama Wayan Amat menanggung ibunya. Bapak Wayan Amat sehari hari kerja di kebun mulai pukul 08.00 WITA hingga pukul 18.00 WITA.
Sedangkan sang istri bekerja sebagai pedagang di Pasar Kintamani dan ikut membantu suaminya bekerja di kebun. Ibu Nengah Rati dikatakan sendirian di rumah sehari-hari.
Tabel 1. Daftar Identitas Anggota Keluarga Nengah Rati
No Nama
JK Umur
Pendidikan Hubungan
dgn KK Pekerjaan
1. Nengah Judet
L Meninggal
- Suami KK
- 2.
Nengah Rati P
90 th -
KK Petani
3. Wayan Amat
L 60 th
Tamat SD Anak KK
Petani 4.
Made Seping L
56 th Tamat SD
Anak KK Pedagang
asongan 5.
Nyoman Sekor P
53 th Tamat SMA
Anak KK Pegawai
Swasta 6.
Ketut Sodri P
50 th Tamat SMA
Anak KK Pegawai
Swasta 7.
Wayan Rasta L
48 th
Tamat SMA Anak KK
Pedagang asongan
Konstruksi rumah Ibu Nengah Rati terbuat dari batako dengan luas 6 x 5 meter. Rumah tersebut berlantai semen. Rumah tersebut berisi satu kasur berdipan, satu lemari kecil untuk
baju. Sedangkan dapur terletak dibelakang kamar tempat tidur yang berisi satu rak piring, perapian, dan beberapa alat masak. Untuk kamar mandi, keluarga Ibu Nengah Rati disebelah
ruang dapur.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keadaan ekonomi Ibu Nengah Rati tergolong kurang mampu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, anaknya Bapak Wayan Amat bekerja menanam sayuran di kebun
miliknya. Bapak Wayan Amat beserta istrinya hanya bekerja sebagai petani dan pedagang. Penghasilan yang didapat tidak menentu tergantung dari hasil panen tiap 3 bulannya.
Berdasarkan hasil wawancara, dengan Bapak Wayan Amat beliau menyebutkan rata-rata penghasilan perbulannya sebesar satu juta lima ratus. Pendapatan yang lebih besar bisa
diperoleh oleh Bapak Wayan Amat jika hasil panen sayur ataupun bawangnya memiliki nilai jual yang bagus.
Penghasilan tersebut digunakan untuk membayar iuran apabila ada upacara dan pengeluaran keluarga dan kebutuhan lainnya dalam beberapa bulan kedepan setelah panen.
Sedangkan sang istri, Nyoman Darmini juga ikut membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai pedagang sembako dipasar, hail berjualannya digunakan untuk mencukupi
biaya kehidupan sehari-harinya.