Faktor Pendukung Coping Stres
Begitu pula relasi teman sepermainan diganti dengan relasi antar-mahasiswa. Perubahan relasi ini dapat menjadi kesulitan tersendiri bagi mahasiswa.
Mahasiswa juga memiliki kebebasan dalam mengatur waktu karena tidak ada orang lain yang mengontrol. Ketidakmampuan mengatur waktu antara kegiatan
kuliah, belajar, bermain, atau mengurus rumah tangga bagi mahasiswa yang sudah menikah, dan aktivitas lainnya dapat mengakibatkan masalah lain yang
berkaitan dengan tugas belajar. Di samping itu, informasi yang diterima di perguruan tinggi biasanya lebih terbuka dan kemungkinan mahasiswa mengalami
krisis nilai hidup. Nilai-nilai lama yang dibawa dan dihidupi dihadapkan dengan nilai baru yang ditemui yang dirasakan mahasiswa justru lebih sesuai. Tidak
jarang selama masa krisis ini, mahasiswa yang bersangkutan menjadi tidak menentu dan membawa setidaknya dampak negatif bagi kelangsungan hidupnya.
Menurut Siswanto 2007, apabila mahasiswa yang bersangkutan berhasil menangani tekanan atau masalah dengan sukses, maka dia akan dapat menjalani
kehidupan dan peranannya sebagai mahasiswa dengan lancar. Sebaliknya, bila mahasiswa tersebut gagal dalam melakukan penanganan atas permasalahan yang
dihadapinya, maka peranannya sebagai mahasiswa akan mengalami gangguan atau hambatan.