PENDAHULUAN Pengaruh Motivasi Belajar dan Frekuensi Latihan Soal Terhadap Prestasi Belajar Hukum Pajak dan Perpajakan Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2010/2011.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam pendidikan, kemajuan dan perkembangan pendidikan menjadi
faktor penentu keberhasilan suatu bangsa dalam proses mengisi kemerdekaan.
Beberapa indikasi dapat dilihat dari kemajuan dunia barat seperti, Amerika dan
Eropa

yang

selalu

menjadi

panutan

setiap

berbicara


masalah

pendidikan.Menurut Mulyasa (2007:3):
Pengaruh pendidikan dapat dirasakan secara langsung dalam kehidupan
masyarakat dan kehidupan setiap individu, diantaranya pendidikan harus
mampu membangkitkan semangat generasi bangsa untuk menggali
berbagai potensi dan mengembangkan secara optimal.
Menurut Sagala (2009:1) “Pendidikan adalah segala situasi hidup yang
mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang
berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup”. Sedangkan dalam
arti sempit “Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umumnya
disekolah sebagai lembaga pendidikan formal”. Pendidikan adalah salah satu
aspek yang harus mendapatkan perhatian lebih, sebab sangat berpengaruh
terhadap penataan dan pembangunan bangsa kedepannya. Melalui pendidikanlah
terbentuknya individu-individu yang berkompeten untuk mengukir masa depan
bangsa, serta sebagai wadah lahirnya cendekia-cendekia muda. Tidak mungkin
sesuatu hal dijalani tanpa adanya bekal pengetahuan walaupun sedikit. Maka
untuk membuat sebuah perubahan yang lebih baik di masa yang akan datang
perlu adanya proses pengajaran yang terangkum dalam kurikulum pendidikan.
Pendidikan memegang peran penting dalam semua aspek.

Menurut Sardiman (2007:12) “Pendidikan dan pengajaran adalah salah
satu usaha yang bersifat sadar tujuan dengan sistematis terarah pada perubahan
tingkah laku menuju kedewasaan anak didik”. Oleh karena itu semua lembaga
pendidikan formal diharapkan memiliki kesadaran atas tanggungjawab yang
besar dalam menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia yang handal dan siap
1

2

menghadapi berbagai tantangan dari masa depan. Karena peningkatan kualitas
pendidikan dimaksudkan tidaklain sebagai realisasi dari fungsi dan tujuan
pendidikan nasional sebagaimana di amanatkan dalam UU No.20 tahun 2003
pasal 4, yaitu :
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusiayang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggungjawab.
Proses pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan pengetahuan,

kemampuan ketrampilan, pengembangan sikap, dan nilai-nilai dalam rangka
pembentukan dan pengembangan diri. Dalam rangka mencapai proses
pendidikan yang terarah adalah melalui lembaga pendidikan formal seperti
sekolah atau pun perguruan tinggi. Melalui lembaga pendidikan setiap orang
dapat meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya, untuk meningkatkan
potensi tersebut seseorang harus bisa mencapai sebuah prestasi yang sesuai
dengan bidang keahliannya.
Peningkatan prestasi yang sesuai dengan bidang keahliannya dapat dicapai
dengan meningkatkan sebuah prestasi belajar. Peningkatan sebuah prestasi yang
memuaskan serta tercapainnya tujuan pendidikan adalah harapan bagi setiap
mahasiswa

yang

mengikuti

proses

pendidikan.


Menurut

Witherington

(2007:155) ͞Prestasi adalah hasil yang dicapai individu melalui usaha yang
dialami secara langsung dan merupakan aktivitas kecakapan dalam situasi
tertentu͟. Tugas mahasiswa untuk mencapai prestasi dan tujuan pendidikan
adalah melalui kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang berlangsung dengan baik
akan membantu tercapainya sebuah prestasi yang memang sesuai dengan potensi
dan keahlian yang dimiliki. Beberapa aspek keahlian yang harus dikuasai
mahasiswa adalah keahlian dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Salah satu cara menikmati pendidikan adalah dengan belajar. Menurut
Djamarah (2009:44)“Belajar merupakan serangkaian kegiatan jiwa dan raga
untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu

3

dalam interaksi dengan lingkungan”. Dalam prosesnya, belajar tidak mengenal
ruang dan waktu. Karena bisa dilakukan secara formal maupun informal.
Menurut Winkel (2009:53):

Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam
pengetahuan pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu
bersifat secara relatif konstan dan berbekas-bekas.
Dari pendapat tersebut bahwa belajar merupakan suatu usaha yang
dilakukan dengan sengaja yang melibatkan aspek mental atau psikis yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan,
dan sikap yang relatif mantap, akibat pengalaman dan interaksi terhadap
lingkungan. Sedangkan menurut Nichol dalam Aunurrahman (2009:33):
Belajar merupakan kegiatan penting setiap orang, termasuk di dalamnya
belajar bagaimana seharusnya belajar. Sebuah survey memperlihatkan
bahwa 82% anak-anak yang masuk sekolah pada usia 5 atau 6 tahun
memiliki citra diri yang positif tentang kemampuan belajar mereka sendiri.
Tapi angka tinggi tersebut menurun drastis menjadi hanya 18% waktu
mereka berusia 16 tahun. Konsekuensinya 4 dari 5 remaja dan orang
dewasa memulai pengalaman belajarnya yang baru dengan perasaan
ketidaknyamanan.
Maka diperlukannya tenaga pendorong bagi seseorang agar memiliki
energi atau kekuatan untuk melakukan sesuatu dengan penuh semangat.
Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar.

Proses belajar akan berjalan apabila disertai dengan motivasi dari mahasiswa
tersebut. Oleh karena itu, pengajar perlu memberikan motivasi pada mahasiswa
agar materi yang diberikan mudah dimengerti dan dipahami. Motivasi belajar
bisa timbul dari dalam maupun dari luar. Motivasi yang muncul dari dalam diri
seorang mahasiswa akan lebih stabil, bila dibandingkan dengan motivasi yang
muncul karena pengaruh lingkungan (motivasi dari luar). Mahasiswa yang
memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar cenderung lebih aktif dalam usaha
meningkatkan prestasinya. Sebaliknya,mahasiswa yang memiliki motivasi yang
rendah dalam belajar prestasinya juga akan turun. Menurut Santrock (2009:199)
“Motivasi melibatkan proses yang memberikan energi, mengarahkan dan
mempertahankan perilaku, maka perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang

4

mengandung energi, memiliki arah dan dapat dipertahankan”.
Dalam belajar pasti membutuhkan motivasi baik yang berasal dari diri
sendiri dan dari luar diri atau lingkungan. Dengan adanya motivasi belajar yang
tinggi mengakibatkan hasil yang diperoleh akan lebih baik. Menurut Mc.Donald
yang dikutip dalam Sardiman (2007:171) “Motivasi adalah perubahan energi
didalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Motivasi belajar yang diharapkan
mampu menggugah semangat belajar, terutama bagi mahasiswa yang malas
belajar, sebagai akibat pengaruh negatif dari luar mahasiswa. Selanjutnya dapat
membentuk kebiasaan senang belajar, sehingga prestasi belajarnya dapat
meningkat.
Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik minat
orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersangkutan dengan kebutuhannya.
Fakta bahwa motivasi memiliki pengaruh yang kuat terhadap proses belajar
terdapat dalam Ormrod (2008:57-58):
Tidak seperti teman-teman sekelasnya yang berorientasi sosial, Anya
adalah murid pendiam yang biasanya lebih memilih sendirian jika dia
memiliki waktu senggang di kelas dia akan mengambil beberapa kertas
dan sebuah pensil lalu mulai menggambar. Anya mengatakan terus terang
tentang minatnya tersebut. “Ketika aku dewasa nanti, aku ingin menjadi
seniman profesional,” ujarnya dengan sungguh-sungguh. “Sementara itu
aku akan berlatih, berlatih, berlatih.” Jika menyangkut seni, Anya sangat
termotivasi.
Dalam proses belajar agar dapat mendorong mahasiswa untuk belajar
dengan baik dan mempunyai motivasi untuk berfikir serta memusatkan
perhatiannya yaitu dengan memberikan latihan-latihan dan pengaruh lingkungan

yang memperkuat. Dalam usaha mempersiapkan sumber daya manusia yang
berkualitas, bidang usaha pendidikan formal memegang peranan penting yang
dominan. Usaha pendekatan formal ini merupakan bagian dari sistem pendidikan
nasional yang berpedoman pada kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah.
Selain motivasi masih banyak cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa. Salah satunya adalah latihan soal, latihan yang di
tunjang dengan frekuensi atau kuantitas yang baik akan sangat mendukung

5

proses belajar.
Menurut Slavin (2011:329) menyatakan bahwa “Latihan adalah tahap
penting dalam proses memindahkan informasi baru ke dalam memori kerja ke
memori jangka panjang”. Latihan mandiri sangat penting ketika mahasiswa
mempelajari kemampuan. Seperti kemampuan matematika, membaca, tata
bahasa, pembuatan karangan atau bahasa asing. Mahasiswa tidak mungkin
mempelajari aritmatika, penulisan, atau bahasa Spanyol tanpa berlatih, seperti
tidak mungkin belajar naik sepeda hanya dari kata-kata saja.
Jika pada umumnya pendidikan lebih menitikberatkan pada pembentukan
dan pengembangan kepribadian maka latihan lebih menekankan pada

pembentukan ketrampilan. Latihan juga sangat dipengaruhi oleh motivasi, ketika
tidak memiliki motivasi dari dalam diri maka kemungkinan besar akan jarang
berlatih bahkan tidak mungkin berlatih. Tugas-tugas yang diberikan oleh
pengajar tidak sepenuhnya efektif.Karena umumnya mahasiswa lebih senang
mengerjakannya secara kelompok. Belajar mandiri seperti berlatih soal sendiri
secara rutin sangat jarang dilakukan. Di dalam mata kuliah Hukum Pajak
Perpajakan akan dibahas masalah tarif dan dasar pengenaan pajak serta
penghitungan pajak. Maka dari itu sangat diperlukan latihan soal secara rutin
agar mampu menguasai materi perpajakan yang diberikan.
Mengapa memilih mata kuliah Hukum Pajak dan Perpajakan. Karena mata
kuliah Hukum Pajak dan Perpajakan bertujuan agar mahasiswa dapat
merumuskan dan memahami hak dan kewajiban Wajib Pajak dan prosedur serta
sanksi sehubungan dengan pajak-pajak yang diperlakukan di Indonesia sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan Indonesia. Dengan
mempelajari mata kuliah hukum pajak, mahasiswa mempunyai pengetahuan
tentang dasar-dasar perpajakan meliputi filosofi dan peraturan perundangan di
bidang perpajakan.Selain itu, mahasiswa memahami penghitungan pajak
penghasilan dan administrasi pembayarannya.
Menurut Seligman dalam Waluyo (2008:2) menyatakan “Tax is
compulsary contribution from the person, to the government to depray the

expenses incurred in the common interest of all, without reference to special

6

benefit conferred”. Dari definisi tersebut terlihat adanya kontribusi seseorang
yang ditujukan kepada Negara tanpa adanya manfaat yang ditujukan secara
khusus kepada seseorang. Memang demikian halnya bahwa bagaimanapun juga
pajak itu ditujukan manfaatnya kepada masyarakat.
Hukum pajak dan perpajakan bertujuan memberikan pengetahuan tentang
peraturan-peraturan perpajakan, prosedur-prosedur perpajakan yang berlaku saat
ini, mengetahui tata cara pemungutan pajak dan ketentuan tarif pajak,
mengetahui tentang kewajiban perpajakan, memahami hak dan kewajiban
sebagai wajib pajak, memahami aspek-aspek penagihan pajak, tata cara
perhitungan pajak penghasilan, PPN dan PPnBM, PBB, serta BPHTB. Untuk itu
pemahaman yang didapatkan dari frekuensi latihan soal mata kuliah Hukum
Pajak dan Perpajakan akan berpengaruh pada prestasi belajar Hukum Pajak dan
Perpajakan.
Dengan materi yang mencakup penguasaan teori dan penghitungannya
maka latihan soal sangat diperlukan. Berangkat dari pengalaman ketika masih
menempuh mata kuliah Hukum Pajak dan Perpajakan, sangat sulit untuk

mendapatkan nilai sempurna. Hanya beberapa mahasiswa yang dapat mencapai
prestasi belajar yang baik pada mata kuliah Hukum Pajak dan Perpajakan.
Mereka yang memiliki kebiasaan selalu duduk paling depan, bertanya jika ada
materi yang kurang jelas, dan rajin mengerjakan soal-soal latihan. Dibandingkan
dengan mahasiswa yang lainnya yang lebih pasif. Prestasi belajarnya pun tidak
begitu menonjol, dan memiliki kebiasaan yang berbeda. Mengikuti perkuliahan
kurang antusias, saat proses belajar berlangsung, menjadi sangat pasif, dan
mengerjakan latihan ketika ada tugas saja. Maka penelitian ini disusun, untuk
mengetahui sejauh mana peran maupun pengaruh motivasi belajar dan frekuensi
latihan soal terhadap prestasi belajar Hukum Pajak dan Perpajakan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar dan
Frekuensi Latihan Soal Terhadap Prestasi Belajar Hukum Pajak dan Perpajakan
pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah
Surakarta Tahun 2010/2011”.

7

B.

Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Adanya perbedaan motivasi belajar antara mahasiswa satu dengan yang
lainnya. Hal tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajar Hukum Pajak dan
Perpajakan.
2. Adanya perbedaan frekuensi latihan soal antara mahasiswa satu dengan yang
lainnya, karena ada mahasiswa yang mengerjakan latihan soal sendiri di luar
tugas yang diberikan dosen. Hal tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajar
Hukum Pajak dan Perpajakan.
3. Adanya perbedaan motivasi belajar dan frekuensi latihan soal dapat
mempengaruhi prestasi belajar Hukum Pajak dan Perpajakan.

C. Pembatasan Masalah
Agar dalam penelitian ini dapat mencapai sasaran dan tujuan yang
diharapkan secara optimal, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai
berikut:
1. Objek penelitian adalah motivasi belajar, frekuensi latihan soal, dan prestasi
belajar Hukum Pajak dan Perpajakan.
2. Mata kuliah Hukum Pajak dan Perpajakan dibatasi pada nilai ujian akhir
semester.
D. Perumusan Masalah
Menurut Sugiyono (2009:55) “Rumusan masalah merupakan suatu
pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data”. Masalah
dalam penelitian ini dapat dirumuskan:
1. Adakah pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
Hukum Pajak dan Perpajakan?
2. Adakah pengaruh yang signifikan frekuensi latihan soal terhadap prestasi
belajar Hukum Pajak dan Perpajakan?
3. Adakah pengaruh yang signifikan motivasi belajar dan frekuensi latihan soal
terhadap prestasi belajar Hukum pajak dan Perpajakan?

8

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar Hukum
Pajak dan Perpajakan.
2. Untuk mengetahui pengaruh frekuensi latihan soal terhadap prestasi belajar
Hukum Pajak dan Perpajakan.
3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan frekuensi latihan soal
terhadap prestasi belajar Hukum Pajak dan Perpajakan.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi Tenaga Pengajar
Sebagai bahan masukan pentingnya untuk meningkatkan kualitas mengajar
sehingga dapat meningkatkan pula kualitas mahasiswa untuk prestasi belajar
yang lebih baik.
2. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa untuk memperbaiki cara dalam
belajar guna meningkatkan prestasi belajar.
3. Bagi Program Studi Pendidikan Akuntansi
Sebagai bahan masukan maupun sumbangan pemikiran pentingnya
kurikulum dan sistem pengajaran yang sistematis serta terarah untuk meraih
prestasi belajar yang lebih baik bagi mahasiswa.
4. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan maupun acuan dalam pengembangan pembelajaran
dan pelaksanaan penelitian berikutnya yang sejenis.

Dokumen yang terkait

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Keperwatan Universitas Sumatera Utara

4 78 102

Hubungan Motivasi Berprestasi dan Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

1 27 82

Hubungan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMP Muhammadiyah 1 Medan

3 35 63

Komunikasi Interpersonal Dan Prestasi Belajar (Studi Korelasional Komunikasi Interpersonal Dosen dan Mahasiswa Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara)

5 56 101

Perbedaan Rerata Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa Dengan Strategi Belajar Mandiri dan Gaya Belajar Berbeda Pada Mata Kuliah Ekologi Geografi di Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila

0 3 94

Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS Angkatan Tahun 2017

0 11 13

Pengaruh Kepercayaan Diri dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 8 Surakarta

0 0 13

Pengaruh Beasiswa Bidikmisi dan Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Bidikmisi Tahun Angkatan 2014 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

0 0 19

Pengaruh Pemanfaatan Situs Google Sebagai Sumber Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMA Negeri 3 Surakarta

0 2 17

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Keperwatan Universitas Sumatera Utara

0 0 12