Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Keperwatan Universitas Sumatera Utara

(1)

U

SKRIPSI

Oleh

ANASTASIA LESTARI B 111101008

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

(3)

(4)

berkat dan rahmatnya yang senantiasa diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Hubungan Motivasi Belajar

dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Keperwatan Universitas Sumatera Utara” sebagai tugas akhir yang harus dipenuhi untuk

memenuhi salah satu persyaratan mencapai gelar kesarjanaan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera utara.

Pada saat penyelesaian skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan serta dorongan kepada penulis.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada yang terhormat :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Siti Zahara Nasution, S.Kp, MNS sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, bimbingan, ilmu, serta memberikan masukan-masukan yang bermanfaat bagi skripsi ini dan juga motivasi serta dukungan kepada saya selama proses penyelesaian skripsi ini.


(5)

5. Ibu Rika Endah Nurhidayah. S.Kp.M.Pd yang telah menvalidkan kuesioner peneliti dan memberikan masukan yang berharga terhadap penelitian ini. 6. Seluruh responden yang telah bersedia berpartisipasi selama proses penelitian

berlangsung.

7. Teristimewa kepada orang tuaku tercinta Bazisokhi B, SH dan M Karala br.Sirait yang tetap setia memberikan doa dan dukungannya dalam memberi materi, semangat, dan perhatiannya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Terimakasih juga kepada adik-adiku Berlian Putri Idaman B dan Yohanes B yang sudah mendoakan dan memberikan semangat serta motivasi yang baik .

8. Teman-teman mahasiswa S1 stambuk 2011 KBK yang sama-sama berjuang dan memberikan semangat serta masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga Tuhan Yesus Kristus mencurahkan berkat dan karuniaNya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat nantinya untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya profesi keperawatan.

Medan, Juli 2014


(6)

Lembar Orisinalitas ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Prakata... iv

Daftar Isi... vi

Daftar Tabel ... ix

Daftar Skema... x

Abstrak ... xi

Abstract... xii

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1. Latar belakang... 1

2. Perumusan masalah... 3

3. Pertanyaan penelitian ... 3

4. Tujuan penelitian... 3

5. Manfaat penelitian... 4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA... 5

1. Konsep motivasi... 5

1.1 Defenisi motivasi ... 5

1.2 Teori motivasi ... 5

1.3 Fungsi motivasi dalam belajar ... 9

1.4 Macam-macam yang mempengaruhi motivasi belajar ... 9

2.Konsep belajar... 14

2.1 Defenisi belajar ... 14

2.2 Teori belajar ... 15

2.3 Tujuan belajar... 18

2.4 Ciri-ciri belajar ... 19

2.5 Prestasi belajar ... 20

BAB 3. KERANGKA PENELITIAN ... 22

1. Kerangka konseptual... 22

2. Defenisi operasional... 23

3. Hipotesa Penelitian ... 24

BAB 4. METODOLOGI PENELITIAN ... 25

1. Desain penelitian... 25

2. Populasi dan sampel penelitian ... 25


(7)

6. Uji validitas dan reabilitas... 30

6.1. Uji Validitas ... 30

6.2. Uji Reabilitas... 30

7. Metode pengumpulan data ... 31

8. Analisa data... 31

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

1 Hasil Penelitian ... 34

1.1 Distribusi Karakteristik Data Demografi Responden ... 34

1.2 Deksprisi Motivasi Belajar Mahasiswa... 35

1.3 Deskripsi Prestasi Belajar Mahasiswa ... 36

1.4 Hubungan Motivasi belajar terhadap Prestasi belajar Mahasiswa Program Sarjana Keperwatan Universitas Sumatera Utara ... 37

2.Pembahasan... 38

2.1 Motivasi Belajar Mahasiswa ... 39

2.2 Prestasi Belajar Mahasiswa... 41

2.3 Hubungan Motivasi belajar terhadap Prestasi belajar Mahasiswa Program Sarjana Keperawatan Universitas Sumatera Utara... 43

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

1 Kesimpulan ... 46

2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN... 49

1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden... 50

2. Instrumen penelitian... 51

3. Jadwal Penelitian... 54

4. Taksasi Dana ... 55

5.Lembar Persetujuan Validitas ... 56

6. Surat Izin Etik ... 57

7. Surat Izin Melakukan Penelitian ... 58

8. Surat Selesai Melakukan Penelitian ... 59

9. Master Data Penelitian ... 62

10. Hasil Pengolahan Data Dengan Komputerisasi ... 70


(8)

(9)

Tabel 5.1.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Motivasi Belajar... 36 Tabel 5.1.3 Distribusi Frekuensi Dan Persentasi Prestasi Belajar Mahasiswa .... 37 Tabel 5.1.4 Hasil Analisa Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar . 38


(10)

(11)

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2015

Abstrak

Motivasi merupakan dorongan pada mahasiswa untuk mencapai tujuan belajarnya, dimana pada diri mahasiswa terdapat kekuataan mental yang menjadi penggerak belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa keperawatan program sarjana Universitas Sumatera Utara yang dilakukan pada tanggal 25 Maret-03 Mei 2015 dengan jumlah responden 237 orang. Desain penelitian yang digunakan adalah

deskriptif korelasi dengan pengambilan sampel proposional sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner data demografi, motivasi belajar, dan kuesioner prestasi belajar. Hasil penelitian diuji dengan spearman rank dan menunjukkan motivasi belajar mahasiswa mayoritas dalam kategori motivasi tinggi sebesar 36,7% (87 mahasiswa), kategori motivasi sedang 28,3% (67 mahasiswa) dan kualitas hidup pasien dalam kategori tinggi sebesar 86,7% (52 orang), motivasi rendah 35% (83 mahasiswa) dan Prestasi belajar Cumlaude sebesar 48,5% (116 mahasiswa), sangat memuaskan 38,4% (91 mahasiswa) dan memuaskan 12,7% (30 mahasiswa). Dari uji koefisien korelasiSpearman rank didapat nilai p sebesar 0,000 (p<0,05) yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa, kekuatan korelasi (r) = 0,451 yang mengidentifikasikan bahwa kekuatan hubungan dalam kategori sedang dan arah korelasi (+). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa keperawatan memiliki motivasi belajar yang tinggi sehingga memiliki prestasi belajar yang tinggi.


(12)

Name of Students : Anastasia Lestari B Std. ID Number : 111101008

Department : S1 (Undergraduate) Nursing (S.Kep) Academic Year : 2015

ABSTRACT

Motivation is stimulation for students achieve their learning target for which they have mental streght which stimulate their learning. The objective of the research was to find out the correlation between learning motivation and learning performance of undergraduate students in Nursing. University of Sumatera Utara. The research used descriptive correlation method; it was conducted from march 25 to may 3, 2015. The Samples were 237 students ads the respondents, taken by using propositional sampling technique. The result of the research was tested by using spearman rank method. It was found that 87 respondents (36,7%) had high motivation, 67 respondents (28.3%) had moderate motivation, 52 respondents (86.7%) had high quality of life, 83 respondents (35%) had low motivation, 116 respondents (48,5%) had excellent learning performance (cum laude), 91 and 30 respondents (12,7%) had statisfactory learning performance. The result of Spearman rank correlation test showed that p-value = 0.000 (p < 0.05) which indicated that there was significant correlation between learning motivation and

students’ learning performance at r + 0.451 which indicated that the correlation was moderate toward correlation (+). The conclusion of the research showed the majority of the nursing students had high learning motivation so that their learning performance was also high.


(13)

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2015

Abstrak

Motivasi merupakan dorongan pada mahasiswa untuk mencapai tujuan belajarnya, dimana pada diri mahasiswa terdapat kekuataan mental yang menjadi penggerak belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa keperawatan program sarjana Universitas Sumatera Utara yang dilakukan pada tanggal 25 Maret-03 Mei 2015 dengan jumlah responden 237 orang. Desain penelitian yang digunakan adalah

deskriptif korelasi dengan pengambilan sampel proposional sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner data demografi, motivasi belajar, dan kuesioner prestasi belajar. Hasil penelitian diuji dengan spearman rank dan menunjukkan motivasi belajar mahasiswa mayoritas dalam kategori motivasi tinggi sebesar 36,7% (87 mahasiswa), kategori motivasi sedang 28,3% (67 mahasiswa) dan kualitas hidup pasien dalam kategori tinggi sebesar 86,7% (52 orang), motivasi rendah 35% (83 mahasiswa) dan Prestasi belajar Cumlaude sebesar 48,5% (116 mahasiswa), sangat memuaskan 38,4% (91 mahasiswa) dan memuaskan 12,7% (30 mahasiswa). Dari uji koefisien korelasiSpearman rank didapat nilai p sebesar 0,000 (p<0,05) yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa, kekuatan korelasi (r) = 0,451 yang mengidentifikasikan bahwa kekuatan hubungan dalam kategori sedang dan arah korelasi (+). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa keperawatan memiliki motivasi belajar yang tinggi sehingga memiliki prestasi belajar yang tinggi.


(14)

Name of Students : Anastasia Lestari B Std. ID Number : 111101008

Department : S1 (Undergraduate) Nursing (S.Kep) Academic Year : 2015

ABSTRACT

Motivation is stimulation for students achieve their learning target for which they have mental streght which stimulate their learning. The objective of the research was to find out the correlation between learning motivation and learning performance of undergraduate students in Nursing. University of Sumatera Utara. The research used descriptive correlation method; it was conducted from march 25 to may 3, 2015. The Samples were 237 students ads the respondents, taken by using propositional sampling technique. The result of the research was tested by using spearman rank method. It was found that 87 respondents (36,7%) had high motivation, 67 respondents (28.3%) had moderate motivation, 52 respondents (86.7%) had high quality of life, 83 respondents (35%) had low motivation, 116 respondents (48,5%) had excellent learning performance (cum laude), 91 and 30 respondents (12,7%) had statisfactory learning performance. The result of Spearman rank correlation test showed that p-value = 0.000 (p < 0.05) which indicated that there was significant correlation between learning motivation and

students’ learning performance at r + 0.451 which indicated that the correlation was moderate toward correlation (+). The conclusion of the research showed the majority of the nursing students had high learning motivation so that their learning performance was also high.


(15)

1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang besar peranannya bagi kehidupan bangsa, pendidikan dapat mendorong dan menentukan maju mundurnya proses pembangunan bangsa dalam segala bidang. Di forum global pendidikan Indonesia belum dapat menunjukkan kemampuannya dibidang pendidikan, disebabkan karena rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. (Iswanti, 2002)

Peningkatan mutu sudah dilakukan baik dari pihak pemerintah maupun swasta, dapat dilihat dari berbagai macam perbaikan yang telah dilakukan baik dari sarana, prasarana, kurikulum, tenaga pendidik, pendanaan maupun dalam aspek lainnya, namun mutu pendidikan belum terlaksana secara optimal. Mutu pendidikan dapat dinilai dengan prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan hasil dari belajar, mengalami proses belajar dan mendapat suatu perubahan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang berlangsung seumur hidup (Muhibbin, 2005). Perubahan tingkah laku sangat sulit untuk dinilai karena bersifatintangible

atau tak dapat diraba untuk mengetahui apakah proses belajar telah berjalan dan berhasil perlu dilakukannya suatu evaluasi dalam proses belajar sehingga belajar lebih terarah dan mempunyai tujuan. Evaluasi belajar di perguruan tinggi akan digambarkan dalam bentuk IP. Di fakultas keperawatan USU untuk mendapatkan hasil evaluasi belajar mahasiswa harus mengikuti beberapa ujian seperti : MDE,


(16)

ujian akhir semester karena jumlah kehadiran mahasiswa tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan data ini didapatkan dari absensi mahasiswa keperawatan. Penelitian Pujadi (2007), menyatakan bahwa kurangnya kehadiran mahasiswa karena menganggap bahwa mata kuliah yang diajarkan kurang menarik perhatian dan menjenuhkan sehingga menyebabkan tingginya angka absensi dan titip absen dikalangan mahasiswa, hal ini merupakan tanda motivasi belajar mahasiswa yang kurang atau buruk.

. Walberg (1983 dalam Siregar, 2010) menyimpulkan bahwa motivasi mempunyai kontribusi antara 11 sampai 20% terhadap prestasi belajar, studi yang dilakukan suciati (1990) menyimpulkan bahwa kontribusi motivasi sebesar 36%, sedangkan Mc Clelland menunjukkan bahwa motivasi berprestasi (achievement motivation) mempunyai kontribusi sampai 64% terhadap prestasi belajar.

Dari fenomena yang telah dijelaskan bahwa mahasiswa program sarjana fakultas keperawatan USU sekitar 65 orang atau 11,38 % tidak dapat mengikuti ujian karna tingginya angka absensi, sedangkan dari pemaparan sebelumnya menjelaskan bahwa tingginya angka absensi mahasiswa dapat disebabkan oleh motivasi belajar mahasiswa yang buruk. Dari pemaparan tersebut sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui tingkat motivasi belajar mahasiswa program sarjana fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara, bagaimana dengan prestasi belajar mahasiswa dan seberapa besar motivasi dapat mempengaruhi


(17)

2. Perumusan Masalah

Apakah ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa program sarjana Fakultas Keperawatan USU ?

3. Pertanyaan Penelitian

3.1 Bagaimanakah motivasi internal belajar mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ?

3.2 Bagaimanakah motivasi eksternal belajar mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ?

3.3 Bagaimanakah prestasi belajar mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ? 3.4 Bagaimanakah hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar

mahasiswa program sarjana Fakultas Keperawatan USU? 4. Tujuan Penelitian

4.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa program sarjana keperawatan USU.

4.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi motivasi belajar internal mahasiswa program sarjana Fakultas Keperawatan USU


(18)

Keperawatan USU

4 Mengidentifikasi hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa program sarjana Fakultas Keperawatan USU.

5. Manfaat Penelitian

5.1 Pendidikan keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Fakultas Keperawatan USU khususnya bagian pendidikan maupun dosen pembimbing mahasiswa untuk dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa agar prestasi belajar mahasiswa dapat lebih baik lagi..

5.2 Pelayanan Keperawatan

Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat meningkatkan pelayanan keperawatan sebab diharapkan semakin tinggi tingkat prestasi belajar maka semakin baik pelayanan yang diberikan.

5.3 Mahasiswa

Diharapkan dengan penelitian ini mahasiswa keperawatan USU dapat meningkatkan motivasi belajar karena melalui penelitian ini menghubungkan seberapa besar motivasi belajar mempengaruhi prestasi belajar bagi mahasiswa program sarjana Fakultas Keperawatan USU.


(19)

1.1 Defenisi Motivasi

Motivasi merupakan alat penggerak atau dorongan yang dapat mengarahkan kepada suatu tujuan, dimana dengan adanya motivasi yang baik maka mahasiswa dapat mengarahkan dirinya untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan motivasi belajar adalah dorongan pada mahasiswa untuk mencapai tujuan belajarnya, dimana pada diri mahasiswa terdapat kekuataan mental yang menjadi penggerak belajar, kekuataan penggerakan tersebut berasal dari berbagai sumber (Slameto,2003). Mahasiswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya, kekuatan mental itu berupa, keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebutkan kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar, motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk prilaku belajar (Dimyati,2006).

1.2 Teori Motivasi

Beberapa teori motivasi menurut Swansburg (2001 dalam Nursalam, 2008) mengklasifikasi kedalam teori isi motivasi dan proses motivasi.


(20)

(21)

b.Teori ERG (Alderter’s ERG Theory)

Teori ERG ( existence,relatedness, and growth ) dikembangkan oleh Clayton Alderfer. Dimana existence adalah mempertahankan kebutuhan dasar dan pokok manusia. Existence merupakan kebutuhan untuk dihormati, relatedness adalah sifat manusia sebagai makluk sosial yang ingin berafiliasi, dihargai dan diterima dilingkungan sedangkan growth

lebih menekan kepada bertumbuh dan berkembang dalam mengalami kemajuan dikehidupan.

c. Teori Motivasi dua faktor (Frederick Herzbeg’s two factor theory)

Ada dua faktor yang mendasari suatu motivasi sehingga mendapatkan suatu kepuasan, pertama faktor pemeliharaan (maintenance factor) yang juga disebut dissatisffiers, hygiene factor,job content dan extrinsic factor. Faktor ini meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan, kualitas pengawasan upah kondisi kerja dan status, kedua faktor pemotivasi

(motivational factors) meliputi dorongan berprestasi, pengenalan, kemajuan,work it self, kesempatan berkembang dan tanggung jawab d. Teori motivasi berprestasi (n-ach, oleh David McClelland)

Seseorang dapat berprestasi karena adanya suatu motivasi Menurut Nurssalam (2008) terdapat tiga variable sebagai fungsi dari motivasi, yaitu (1) harapan untuk melakukan tugas dengan berhasil, (2) persepsi tentang nilai tugas, dan kebutuhan untuk sukses. Kebutuhan berprestasi merupakan kebutuhan instrinsikdan relative stabil. Orang dengan n-ach tidak menyukai pekerjaan yang mudah, menyukai tantangan dimana hasil dari


(22)

pekerjaan mereka akan dibandingkan dengan pekerjaan orang lain. Keberhasilan merupakan aspirasi untuk mengerjakan tantangan yang lebih sulit. Sedangkan dengan n-ach yang rendah lebih menyukai pekerjaan yang mudah sedangkan pekerjaan yang sulit akan mengalami kegagalan karena dari awal sudah memperkirakan suatu kegagalan.

1.2.2 Teori proses motivasi

a. Teori penguatan (Skinner’s Reinforcement theory)

Skinner mengemukakan teori motivasi yang disebut operant.. Pembelajaran timbul karena adanya suatu perilaku dimana perilaku merupakan operant yang dapat diubah dengan adanya stimulasi berupa penghargaan ataupun hukuman. Perilaku positif harus diberi penguatan berupa penghargaan untuk dapat meningkatkan kekuatan.

b. Teori Pengharapan (Victor H.Vroom’s Expectancy Theory)

Kuatnya motivasi seseorang tergantung seberapa besar harapan bahwa suatu tindakan akan diikuti suatu hasil dan memiliki daya tarik pada hasil tersebut .

c. Teori keadilan (Adam’s Equity Theory)

Kepuasan seseorang terhadap apa yang dikerjakannya merupakan asumsi membandingkan input berupa usaha, pengalaman, skill dan pendidikan dengan output hasil dari pekerjaan itu.

4. Teori penetapan Tujuan (Edwin Locke’s Theory)

Kejelasan suatu tujuan dapat mempengaruhi motivasi seseorang dalam mengerjakannya sehingga pekerjaan yang sulit sekalipun dapat


(23)

dikerjakan dan hal ini akan menghasilkan prestasi yang meningkat asalkan tujuan pantas dan layak dicapai.

1.3 Fungsi Motivasi dalam Belajar

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya motivasi merupakan suatu mesin penggerak bagi mahasiswa untuk dapat mencapai suatu prestasi belajar. Untuk lebih jelasnya menurut Hamalik (2004) fungsi motivasi adalah sebagai berikut :

1.3.1 Motivasi sebagai pendorong perbuatan 1.3.2 Motivasi Menentukan arah perbuatan

1.3.3 Motivasi sebagai penggerak suatu perbuatan, 1.4 Macam-macam yang mempengaruhi motivasi

Menurut Djamarah (2011) Motivasi Belajar terbagi atas 2 yaitu: 1.4.1 Motivasi Instrinsik

Motivasi Instinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Adapun kompenan dari motivasi instrinsik yaitu :

a.1 Hasrat Untuk Belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri memang ada motivasi untuk belajar, sehingga hasilnya akan lebih baik.


(24)

a.2 Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok maka mahasiswa akan cendrung menetap untuk memperhatiakan dan mngenang beberapa aktivitas sehingga mahasiswa lebih bersemangat dalam melakukan aktivitasnya. Dalam proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Minat dapat ditumbuhkan dengan cara membangkitkan adanya kebutuhan dan menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.

a.3 Cita-cita Dan Aspirasi

Cita-cita dan aspirasi dapat menimbulkan keinginan yang besar bagi mahasiswa karena mahasiswa itu telah mengetahui arah dan tujuan dalam proses belajarnya, dimana cita-cita yang sesuai dengan harapan akan memberikan semangat dari dalam diri mahasiswa. Cita-cita juga dapat meningkatkan aktualisasi diri mahasiswa dan dapat membuat mahasiswa melakukan upaya lebih banyak seperti, belajar yang lebih kreatif, tidak menyerah pada kegagalan yang pernah dialami, berusaha menguasai seluruh mata kuliah dan menggap semua mata kuliah itu penting (Dimyati, 2006)


(25)

1.4.2 Faktor Eksternal

Motivasi eksternal adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.

a. Faktor Keluarga

a.1 Cara orang tua mendidik

Orang tua merupakan sumber pertama anak dalam proses belajar. Orang tua adalah role model bagi anak dalam membentuk karakter anak termasuk dalam belajar. Orang tua yang tidak memperhatikan anak dalam segi pendidikan akan menyebabkan anak menjadi malas dalam berperan tidak aktif dalam melakasanakan tugas sebagai seorang pelajar. Orang tua sangat berperan penting dalam memotivasi belajar sehingga anak dimana disini adalah mahasiswa bersemangat dalam menyelesaikan pendidikanya di perguruan tinggi.

a.2 Suasana Rumah

Suasana Rumah yang dimaksud adalah bagaimana situasi atau kejadian yang terjadi didalam rumah. Dengan keadaan rumah yang mendukung, penuh ketenangan dan juga bersahabat dapat membuat mahasiswa bersemangat untuk belajar karena mendapatkan dukungan yang positif, dan sebaliknya mahasiswa yang mendapatkan tekanan dari rumah akan mempengaruhi keadaan belajar mahasiswa sehingga mahasiswa menjadi tidak bersemangat dalam belajar.


(26)

b. Faktor Fakultas b.1 Staf Pengajar

Staf pengajar atau sering disebut dosen di perguruan tinggi memiliki peranan yang besar dalam memberikan motivasi dalam belajar bagi para mahasiswanya, bagaimana cara penyampaian informasi disampaikan oleh dosen dapat diterima baik bagi mahasiswa sehingga mahasiswa dapat tertarik untuk mendengarkan dan mengikuti proses pembelajaran. Dikelas juga dosen mempunyai peran sebagai demonstrator yang harus menguasai materi perkuliahan yang disampaikan, pengelolah kelas yaitu dosen dapat mengatur jalannya perkuliahan dengan baik dan terarah, mediator dan fasilitator dimana dosen dapat menjadi mediasi dan melengkapi dari proses belajar mahasiswa (Sabri, 2005).

b.2 Metode Perkuliahan

Metode perkuliahan adalah bagaimana cara dosen menyampaikan informasi didalam kelas. Metode yang paling sering digunakan dalam pembelajaran dikelas adalah metode ceramah. Metode ceramah sangat lama akan membuat mahasiswa jenuh terhadap pembelajaran karena mahaiswa statis perannya dalam metode ini, ada baiknya dosen memberikan metode lain dalam perkuliahan seperti


(27)

media. Media merupakan suatu kompenan yang dapat menarik perhatian sehingga mahasiswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran seperti video pembelajaran, diskusi dalam kelas dan sebagainya (Sabri, 2005)

b.3. Ruang Kuliah

Ruang kuliah merupakan salah satu kompenan dalam memberikan motivasi belajar dimana ruang kuliah kondusif dapat meningkatkan semangat belajar mahasiswa dimana dalam buku Nurhidayah (2009) menyatakan rasio dosen dan mahasiswa yang ideal adalah 1 :15-20 orang, sehingga memungkin terjadinya diskusi antara dosen dan mahasiswa. Ruang kuliah juga tidak terlalu besar agar penyampaian informasi dapat merata pada mahasiswa, ruang kuliah yang terlalu besar juga tidak kondusif karena dapat menimbulkan panas dan keributan pada mahasiswa b. 4 Perpustakaan

Perpustakaan merupakan salah satu tempat mahasiswa untuk mendapatkan pendukung dari proses perkuliahan. Lengkapnya sumber buku dalam perpustakaan dalam meningkatkan niat belajar dan proses pembelajaran mahasiswa.


(28)

c. Lingkungan

Menurut Dimyati (2006) lingkungan merupakan bagian dari kehidupan mahasiswa dimana mahasiswa melakukan aktivitasnya sehari-hari. Lingkungan dapat memberikan motivasi bagi mahasiswa dimana lingkungan yang memiliki pendidikan dan disiplin yang baik akan meningkatkan motivasi belajar yang tinggi dan sebaliknya lingkungan yang buruk akan memuat motivasi belajar yang rendah. Dimana lingkungan disini antara lain adalah lingkungan mahasiswa tinggal, lingkungan mahasiswa berteman ataupun bergaul dan lingkungan dimana mahasiswa menghabiskan waktunya.

2. Konsep Belajar 2.1 Defenisi.Belajar

Belajar adalah serangan kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik (Djamarah,2011). Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengarkan dan meniru, belajar juga akan lebih baik, bila subjek belajar mengalami dan melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik (Sardiman,2009). Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan seumur hidup melalui suatu interaksi dengan lingkungannya sehingga menimbulkan suatu perubahan dalam kognitif, afektif, psikomotorik atau keseluruhan dalam kehidupan (Slameto, 2003).


(29)

2.2 Teori Belajar

Menurut Nursalam (2008) banyak teori yang menjelaskan mengenai teori-teori belajar, ada beberapa ahli pendidkan yang mengelompokkan berdasarkan teori psikologi maupun berdasarkan nama ahli yang mengembangkan teori tersebut. Namun demikian, tujuannya adalah untuk menyederhanakan dan mempermudah suatu pembahasan untuk dimengerti.

2.2.1 Teori Perilaku

Perubahan dalam perilaku merupakan perubahan akibat stimulus dan respon yang saling berinteraksi, pada kemampuan mahasiswa dalam berperilaku dengan cara yang baru. Menurut Thorndike yang merupakan salah satu pelopor pendiri teori perilaku belajar merupakan proses interaksi antara stimulus (berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respon (yang juga bisa berbentuk pikiran, perasaan atau gerakan) tetapi tidak bisa dijelaskan bagaimana cara mengukur berbagai prilaku yang

konkret itu teori ini juga disebutkan aliran”Koneksionis”, sedangkan

menurut Clark Hull yang dipengaruhi teori Darwin dimana perilaku digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup dimana kebutuhan biologis dan pemenuhan kebutuhan biologis berada pada posisi sentral atau sebagai kebutuhan vital.

2.2.2 Teori Kognitif

Teori ini lebih mementingkan proses dari pada hasil belajar dimana belajar bukan hanya sekedar melibatkan stimulus dan respon melainkan menggunakan proses berpikir yang sangat kompleks. Pada awalnya teori


(30)

ini menjelaskan bagaimana suatu ilmu yang baru dapat berasimilasi yaitu proses penyatuan atau pengintegrasian informasi baru kedalam struktur kognitif yang sudah ada dalam benak mahasiswa. Sebagaimana teori ini didukung oleh piaget bahwa belajar itu terdiri dari tiga tahapan yaitu: asimilasi, akomodasi yaitu penyesuaian struktur kognitif kedalam situasi yang baru dan ekuilibrasi penyesuaian kesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.

2.2.3 Teori Humanistik

Pada penganut teori ini belajar harus berpusat pada manusianya sendiri. Teori ini lebih menekankan pada isi dari pada proses belajar, namun pada kenyatannya teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuk paling ideal. Menurut Bloom dan Krathwohi yang mungkin dipelajari oleh mahasiswa yang tercakup dalam tiga domain :

a. Kognitif terdiri dari enam tingkatan

1.Pengetahuan (mengingat,menghafal); 2.Pemahaman (menginteprestasikan); 3.Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan suatu masalah ); 4.Analisa (menjabarkan suatu konsep); 5.Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep utuh); 6.Evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide, metode, dan sebagainya).


(31)

b. Psikomotor terdiri atas lima tingkatan

1.Peniru (meniru gerakan): 2.Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerakan); 3.Ketepatan (melakukan gerak dengan benar): 4.Perangkaian (melakukan beberapa gerak sekaligus secara benar): 5.Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar)

c. Afektif terdiri atas lima tingkatan

1.Pengenalan (ingin menerima, sadar adanya sesuatu); 2. Merespon (aktif berpartisipasi); 3. Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia kepada nilai-nilai tertentu); 4. Pengorganisasian (menghubung-hubungkan nilai-nilai yang dipercayai); 5. Pengalaman (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup)

2.2.4 Teori Sibernetik

Teori berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu informasi dimana dalam teori ini mementingkan proses hampir sama dengan teori kognitif tetapi teori ini menekankan pada sistem informasi yang diproses. Menurut Landa ada dua macam proses berpikir, pertama berpikiralgoritmikyaitu linier,konvergendan lurus menuju satu target tertentu, kedua cara berpikir heuristic yaitu cara berpikir divergen, menuju beberapa target sekaligus. Masing-masing teori ini digunakan untuk mempermudah informasi yang didapat oleh mahasiswa misalnya bila mahasiswa keperawatan mempelajari cara menginfus yang baik lebih menggunakan cara berpikir yang


(32)

algoritmikkarena sesuai dengan konsep, tetapi bila mahasiswa ingin berkomunikasi yang baik dapat menggunakan cara berpikirheuristic

2.3 Tujuan Belajar

Tujuan belajar adalah hasil yang ingin dicapai dari pembelajaran sebagai evaluasi. Melalui tujuan dapat diketahui apakah belajar itu sudah dilakukan secara optimal atau tidak. Tujuan belajar menurut Sardiman (2009) ditinjau secara umum adalah :

2.3.1 Untuk mendapatkan pengetahuan

Melalui belajar diharapkan diperolehnya pengetahuan dan kemampuan berpikir. Untuk mendapatkannya dilakukan jenis interaksi yang digunakan untuk kepentingan pada umumnya dengan model kuliah (presentasi), pemberian tugas dan lainnya sehingga untuk menambah pengetahuannya mahasiswa mencari dan mengembangkan cara berpikir dalam rangka memperkaya pengetahuan.

2.3.2 Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan memang dapat didik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan. Interaksi yang mengarah pada pencapaian keterampilan itu akan menuruti kaidah-kaidah tertentu dan bukan semata-mata hanya menghafal atau meniru.

2.3.3 Pembentukan Sikap

Pembentukan sikap mental dan perilaku mahasiswa, tidak terlepas dari soal penanaman nilai-nilai transfer of value. Tujuan belajar intinya


(33)

ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman sikap mental dan nilai-nilai. Pencapaian tujuan belajar berarti hasil belajar yang berupa perubahan kognitif, afektif dan psikomotorik.

2.4 Ciri-ciri Belajar

Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka menurut Djamarah (2011) akan terjadi perubahan tertentu yang dimasukkan kedalam ciri-ciri belajar adalah :

2.4.1. Perubahan yang terjadi secara sadar

Mahasiswa akan menyadari terjadinya perubahan dalam dirinya misalnya pengetahuan yang bertambah, perubahan tingkah laku dan kecakapan bertambah.

2.4.2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

Hasil belajar didapatkan adanya perubahan terjadi terus menerus dan tidak bersifat statis. Suatu perubahan akan menyebabkan perubahan yang baru dalam proses belajar.

2.4.3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam belajar terjadi perubahan yang selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi sendirinya, melainkan ada usaha mahasiswa tersebut.

a. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat permanen, berarti tingkah laku yang dipelajari terjadi akan bersifat menetap.


(34)

b. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang ingin dicapai ,dan terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari

c. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Jika seseorang belajar sesuatu sebagai hasilnya akan megalami hasil berupa perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan dan sebagainnya. 2.5 Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh mahasiswa dalam usaha belajar yang dilakukannya dan merupakan produk dari suatu proses, prestasi belajar ini biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau indeks prestasi yang diperoleh dari hasil pengukuran prestasi belajar ( Widyastuti & Kuswardani, 2008). Bukti keberhasilan yang disebut prestasi belajar mahasiswa, pada umumnya bersifat dokumentatif berupa buku laporan kemajuan siswa, menurut Abdullah berpendapat bahwa dokumen tersebut mempunyai fungsi: (a) sebagai indikator dari kualitas pengetahuan yang dimiliki, (b) sebagai lambang pemenuhan keinginan, (c) sebagai perangsang untuk meningkatkan pengetahuan dan (d) sebagai indikator daya serap dan kecerdasan (Harahap, 2007) atau keberhasilan belajar didapatkan melalui evaluasi berupa penilaian terhadap keberhasilan program pembelajaran siswa, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai siswa, dan berfungsi antara lain untuk menentukan posisi siswa dalam kelompoknya (Syah, 2003).


(35)

3.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Menurut Slameto (2003) belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu Faktor Intrna dan Faktor eksterna

3.6.1 Faktor Interna

(a) Intelegensi merupakan kecakapan yang terdidri dari dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat.(b) Bakat: Bakat merupakan kemampuan dalam belajar, dimana kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih, (c) Faktor Kesehatan Kesehatan berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya bebas dari penyakit, karena kesehatan akan berpengaruh terhadap belajarnya.

2.6.2 Faktor Eksterna

Faktor yang mempengaruhi mahasiswa dari luar faktor lingkungan ( baik lingkungan alamia, lingkungan sosial ) faktor Instrumental (kurikulum, dosen pengajar, sarana).


(36)

1. Kerangka Konseptual

Kerangka konsep merupakan justifikasi ilmiah terhadap penelitian yang dilakukan dan berlandaskan kuat terhadap topik yang dipilih sesuai dengan identifikasi masalahnya (Hidayat, 2010). Kerangka konsep pada penelitian ini menghubungkan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.

Variabel Independent Variabel Dependent

Bagan 1.2 Kerangka konsep penelitian hubungan motivasi belajar dan prestasi belajar.

Motivasi Internal 1.Hasrat untuk belajar 2.Minat

3.Cita-cita dan aspirasi Prestasi belajar : Cumlaude

Sangat memuaskan Memuaskan

Motivasi Eksternal 1.Faktor Keluarga 2.Faktor Fakultas 3.Faktor Lingkungan


(37)

2. Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah mendefenisikan varibel secara operasional berdasarkan karekteristik yang diamati, sehingga memungkin peneliti untuk melakukan observasi, atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Sugiyono, 2011).

No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1 Motivasi Belajar: Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik Dorongan yang dirasakan mahasiswa sehingga mahasiswa tergerak untuk melakukan proses belajar, baik itu dorongan yang timbul dari dalam diri( Interna:minat untuk belajar,bakat,cita-cita dan aspirasi)

mahasiswa maupun dari luar mahasiswa (Eksterna:Faktor keluarga,fakultas dan lingkungan) Kuesioner yang terdiri dari 30 pernyataan dengan 4 pilihan jawaban 1.Sangat Setuju= 4 2.Setuju= 3 3.Kurang Setuju= 2 4.Sangat Tidak Setuju=1 Motivasi Rendah : 30-60 Motivasi Sedang 61-90 Motivasi Tinggi : 91-120 Ordinal 2 Prestasi Belajar mahasiswa Prestasi belajar merupakan hasil penilaian team assement fakultas keperawatan USU terhadap hasil belajar

Indeks Prestasi (IP) yang dikeluarkan oleh pihak pendidikan keperawatan

Cumlaude =≥ 3,51

Sangat memuaska n = 2,76-3,50


(38)

mahasiswa KBK yang terdiri dari hasil MDE, PAQ, OSCE,

NONBLOK yang dilihat dari Indeks Prestasi (IP) terakhir.

USU Memuaska

n = 2,75-2,00

4. Hipotesa Penelitian

Hipotesa penelitian adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2010). Hipotesa yang akan dibuktikan dalam penelitian ini adalah : Ha : Ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa

program sarjana Fakultas Keperawatan USU

Ho : Tidak ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa program sarjana Fakultas Keperawatan USU.


(39)

Desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah deskriptif korelasi dimana peneliti bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa program sarjana Fakultas Keperawatn USU. 2. Populasi dan Sampel

2.1. Populasi

Sugiyono (2004 dalam Hidayat, 2007) populasi adalah wilayah generalisasi yang tersedia atas: objek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan dari mahasiswa program sarjana Fakultas Keperawatan USU dengan jumlah 571 orang.

2.2. Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat 2007). Pengambilan sampel menggunakan proposional sampel, yaitu peneliti mengambil responden sesuai dengan proporsi yang telah ditetapkan peneliti perangkatan dengan menggunakan rumus Slovin, kemudian setiap angkatan yang telah ditetapkan jumlahnya diambil responden dengan cara acak atau random dengan menggunakan data absensi mahasiswa dengan urutan nama mahasiswa ganjil


(40)

Untuk menentukan sampel yang diambil peneliti menggunakan rumus Slovin yaitu :

Dimana :

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

e = batas kesalahan yang ditolerir untuk setiap populasi (1%, 5% atau 10 %) Sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak :

n = N N( ) + 1 =

( , )

=

,

,

= 237 Orang

Dan setiap jalur dapat diwakili menggunakan rumus

Jumlah sampel perkelompok = x n

n = N N( ) + 1


(41)

Jumlah sampel yang diambil tiap semester No Angkatan Sampel

1 2011 x 230 orang= 59 orang 2 2012 x 230 orang = 53 orang 3 2013 x 230 orang = 66 orang 4 2014 x 230 orang = 57 orang

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kreperawatan Universitas Sumatera Utara sebanyak 237 responden yang dilaksanakan pada 25 Maret - 3 Mei 2015.

4. Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan pada bagian pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara untuk melakukan studi pendahuluan dalam penyusunan skripsi ini. Kemudian, dengan surat pengantar tersebut peneliti akan memberikan kuesioner kepada responden yang akan di teliti dengan terlebih dahulu menanyakan ketersediaan responden untuk berpartisipasi dalam pengisian kuisioner dan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden dengan mempertimbangkan tiga aspek penting terkait dengan etik yang meliputi Informed consent, Anonimity(tanpa nama)dan Confidentiality(kerahasiaan).


(42)

Jika responden bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, maka peneliti akan memberikan surat persetujuan (Informed consent) untuk ditanda tangani, bila responden tidak bersedia menandatangani Informed consent,

responden dapat menyampaikan persetujuan secara lisan. Tetapi apabila responden menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak responden. Peneliti memberi kuesioner kepada responden yang bersedia, dalam menjaga kerahasiaan identitas responden, maka peneliti tidak mencantumkan nama (Anonimity), tetapi hanya menuliskan kode atau inisial pada lembar pengumpulan data. Peneliti menjamin kerahasiaan (Confidentiality) responden dan data – data responden hanya di gunakan untuk kepentingan penelitian dan hanya data – data tertentu saja yang akan di sajikan sebagai hasil penelitian.

5. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner. Ada tiga bagian kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini yang dibuat oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka, yaitu kuesioner data demografi yang di isi oleh responden, kuesioner demografi berisi tentang : nomor responden, nama/inisial, jenis kelamin, stanbuk, umur dan tempat tinggal. Data demografi responden digunakan untuk menguraikan karakteristik responden.

Kuesioner motivasi belajar didapat dari jumlah pernyataan dalam kuesioner. Kuesioner terdiri dari motivasi yaitu: internal; hasrat untuk belajar, minat, cita-cita dan aspirasi. eksternal; faktor keluarga, faktor fakultas, faktor lingkungan. Kuesioner terdiri dari 30 pernyataan dimana pernyataan nomor 1-15


(43)

pertama merupakan pernyataan motivasi internal dan pernyataan 1-15 selanjutnya merupakan motivasi eksternal dimana dibuat ketentuan bahwa setiap pernyataan bernilai 4 untuk jawaban Sangat setuju, 3 untuk jawaban Setuju, 2 untuk jawaban kurang setuju dan 1 untuk jawaban sangat tidak setuju. Pembagian rentang kelas motivasi dikategorikan atas interval sebagai berikut:

Prestasi belajar didapatkan melalui IP yang dikeluarkan oleh pihak pendidikan yang dikategorikan dalam 3 bentuk yaitu: Cumlaude = > 3,51, sangat memuaskan= 2,76-3,50, memuaskan = 2,00-2,76

P = Rentang Banyak Kelas

Dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang sebesar 120 (selisih nilai tertinggi dan nilai terendah ) dan banyak kelas kelas 3 (motivasi tinggi, motivasi sedang dan motivasi rendah) maka didapatkan panjang kelas sebesar 90/3 = 30 dan nilai terendah 30 sebagai batas bawah kelas interval pertama, dikategorikan atas interval sebagai berikut :

91-120 = Motivasi Tinggi 61-90 =Motivasi Sedang 30-60 = Motivasi Rendah

6. Uji validitas dan realiabilitas 6.1 Validitas

Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas instrument diuji kelayakannya dengan cara mengoreksi instrumen dan dilakukan


(44)

penilaian oleh tenaga ahli yang berkompeten dibidangnya yaitu dosen keperawatan Universitas Sumatera Utara. Uji validitas yang dilakukan adalah validitasi isi yaitu dengan memberikan instrumen kepada pakar yang menguasai topik yang akan diteliti untuk mengetahui sampai sejauh mana instrumen tersebut dapat mewakili faktor yang diteliti (Dempsey & Dempsey, 2002). Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Kuesioner motivasi belajar dengan prestasi yang digunakan dalam penelitian ini telah divalidasi oleh dosen keperawatan yang ahli dibidangnya. Hasil nilai valid pada penelitian ini adalah 0,90

6.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban–jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataanya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama (Arikunto,2010). Reliabel artinya dapat dipercaya. Pada penelitian ini untuk mengukur motivasi belajar digunakan adalah uji Cronbach Alpha. Hasil uji reabilitas yang diperoleh adah 0,867 yang dilakukan kepada 30 mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 25 Maret yang dilakukan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara lamanya uji reliabilitas dilakukan selama satu hari, pada


(45)

responden yang telah dilakukan reliabilitas ditcatat namanya agar tidak menjadi responden lagi pada saat pengumpulan data.

7. Metode pengumpulan data

Peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan peneliti diajukan pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Setelah mendapat izin pelaksanaan penelitian dari PD 1 FKep USU, peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian difakultas keperawatan. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada setiap responden sesuai dengan strata yang telah ditetapkan pada jumlah sampel peneliti datang kekelas responden dan dengan menggunakan bantuan absensi peneliti menetapkan responden, peneliti mengambil no responden ganjil dan menjelaskan tujuan dari penelitian terhadap responden, bagi telah bersedia menjadi responden dengan mengisi lembar persetujuan.

Responden dijelaskan tentang topik, manfaat, serta tujuan peneliti kemudian responden diminta untuk mengisi kuesioner yang sudah diberikan oleh peneliti, namun agar tidak terjadi kesalahan interpretasi pada responden, selama penelitian peneliti bersama responden selama pengisian kuesioner,lamanya waktu pengisian kuesioner 15-20 menit perkelas.

8. Analisa Data

Analisa data dilakukan setelah semua data dalam kuesioner dikumpulkan melalui beberapa tahap dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan data, kemudian data yang sesuai diberi kode (coding) untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi dan analisa data. Kemudian memasukkan (entry) data


(46)

ke komputer dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan programSPSS versi 16.0.

8.1 Analisis Univariat

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti, dimana data bersifat kategorik digunakan analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi.

a. Deskripsi data demografi Data demografi mahasiswa program sarjana yang terdiri dari semester 2, 4, 6 dan 8 adalah data bentuk nominal, menggunakan skala pengukuran katagorikal berupa skala nominal (Sastroasmoro, 2002). Data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

b. Deskripsi data motivasi belajar

Data motivasi belajar adalah menggunakan skala penggunakan penggukuran katagorikal berupa skala ordinal (Sastroasmoro,2002) yaitu motivasi tinggi, sedang dan rendah.

c. Deskripsi data prestasi belajar

Data prestasi belajar adalah menggunakan skala pengukuran katagorikal berupa skala nominal (Sastroasmoro, 2002) yaitu cum laude, sangat memuaskan, memuaskan. Data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

2.Analisis Bivariat

Statistika bivariat adalah statistik yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel independen dan dependen


(47)

dengan menggunakan uji statistik Korelasi Spearman. Analisa dilakukan secara komputerisasi menggunakan SPSS versi 16,0 untuk melihat seberapa besar hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar.

Tabel 4.8.1 Panduan Interpretasi Hasil Uji Hipotesa Berdasarkan Kekutan Korelasi, Nilai P, dan Arah Korelasinya

No. Parameter Nilai Interpretasi

1. Kekuatan korelasi 0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000 Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat 2. Nilai p P< 0,05

P> 0,05

Terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji

Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji

3. Arah korelasi

+ (positif) - (negatif)

Searah, semakin besar nilai suatu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya

Berlawanan arah, semakin besar nilai suatu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya.


(48)

Pada bab ini menguraikan data hasil penelitian serta pembahasan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data terhadap 237 mahasiswa program sarajana keperawatan USU. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 25 April- 3 Mei 2015. Penyajian data hasil penelitian meliputi deskriptif karakteristik responden, motivasi belajar mahasiswa, prestasi belajar dan hubungan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian dibagi atas empat bagian yaitu distribusi karakteristik data demografi responden, motivasi belajar mahasiswa, Prestasi belajar dan mengidentifikasi ada tidaknya hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa program sarjana fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara.

1.1 Distribusi Karakteristik Data Demografi Responden

Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa program sarjana fakultas keperawatan universitas sumatera utara dengan jumlah responden 237 orang. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil tentang karakteristik responden yaitu usia minimum responden adalah 17 tahun dan usia maximum responden adalah 22 tahun. Jenis kelamin dari responden pada penelitian ini adalah laki-laki 15 orang (6,3%) dan prempuan 222 orang (93,7%). Hasil penelitian tentang karakteristik responden dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:


(49)

Tabel 5.1 .1

Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden (n=237) di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

pada Bulan 25 April-03 Mei 2015.

1.2 Deskripsi Motivasi Belajar Mahasiswa

Hasil penelitian terhadap motivasi belajar mahasiswa dapat dilihat pada tabel yang menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki motivasi belajar tinggi sebanyak 87 mahasiswa (36,7%) dan memiliki motivasi belajar rendah sebanyak 83 orang (35,0%) dan motivasi belajar sedang sebanyak 67 orang (28,3%).

No Karakteristik Responden Frekuensi Presentase (%)

1. Umur Responden . 17 tahun

18 tahun 19 tahun 20 tahun 21 tahun 22 tahun 2 42 55 62 49 27 0.8 17.7 23.2 26.2 20.7 11.4 2 Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan 15 222 6.3 93.7 3. Angkatan 2014 2013 2012 2011 59 70 54 54 24.9 29.5 22.8 22.8 5. Tempat Tinggal

Bersama Orang tua Kost

65 172

27.4 72.6


(50)

Berdasarkan analisis dari setiap komponen motivasi dari 237 orang mahasiswa yang menjadi responden dari motivasi internal 167 (70,5%) mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi dan 70 (29,5%) mahasiswa memiliki motivasi rendah sedangkan motivasi eksternal 141 (59,5%) mahasiswa memiliki motivasi tinggi dan 96 (40,5%) mahasiswa memiliki motivasi rendah. Gambaran ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.1.2

Distribusi Frekuensi Dan Persentase Motivasi Belajar Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

pada Bulan 25 April-03 Mei 2015 (n=237)

No Motivasi Mahasiswa Frekuensi(n) Presentase(%) Komponen Motivasi Motivasi Internal Tinggi Rendah 167 70 70,5 29,5 Motivasi Eksternal Tinggi Rendah 141 96 59,5 40,5 Total Motivasi Mahasiswa

Tinggi Sedang Rendah 87 67 83 36,7 28,3 35.0

1.3 Deskripsi Prestasi Belajar Mahasiswa

Hasil penelitian terhadap prestasi belajar mahasiswa dapat dilihat pada tabel yang menunjukkan bahwa mahasiswa dengan prestasi belajar cumlaude ( IPK 3,51-4.0) sebanyak 116 (48,5%) mahasiswa mendominasi dibandingkan dengan dengan prestasi belajar sangat memuaskan (IPK 2,76-3,50) 91 (38,4%) dan prestasi belajar memuaskan (IPK 2,00-2,75) sebanyak 30 (12,7%) mahasiswa


(51)

Tabel 5.1.3

Distribusi Frekuensi Dan Persentase Prestasi Belajar Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara pada Bulan 25

April- 03 Mei 2015 (n=237)

No Prestasi belajar Frekuensi (n) Persentasi (%)

1 Cumlaude 116 48,5

2 Sangat Memuaskan 91 38,4

3 Memuaskan 30 12,7

1.4 Hubungan Motivasi dengan Prestasi belajar mahasiswa program sarjana fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara

Analisis hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa program sarjana fakultas keperawatan Univeritas Sumatera Utara diukur dengan menggunakan uji korelasi spearman rank. Analisa data dilakukan dengan uji korelasi spearman rank didapat koefisien korelasi (r) antara hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa program sarjana fakultas keperawatan Univeritas Sumatera Utara yaitu (r) 0,451 dengan tingkat signifikan (p) 0,000 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa program sarjana difakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara dengan kekuatan hubungannya sedang dan positif.


(52)

Tabel 5.1.4

Hasil Analisa Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara pada Bulan 25 April- 03Mei 2015 (n=237)

Variabel R P

Motivasi belajar 0,451 0,000

Prestasi belajar

α = 0,01 (2-tailed) 2. Pembahasan

2.1 Motivasi belajar mahasiswa program sarjana fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan analisa data mengenai motivasi belajar mahasiswa program sarjana fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara terhadap 237 responden menunjukkan bahwa 87 (37,1%) mahasiswa memiliki motivasi tinggi, 67 (28,3%) motivasi sedang dan 83 (34,6%) menunjukkan motivasi mahasiswa rendah. Hasil ini diukur dari kedua komponen motivasi, kedua komponen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi interna dan motivasi eksterna. Pernyataan ini didukung oleh Gandasari (2014) menyebutkan bahwa dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan untuk mengembangkan aktivitas, inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.

Dalam penelitian ini didapat bahwa mahasiswa sangat setuju dengan pernyataan merasa kecewa dengan hasil blok yang gagal dengan jumlah pernyataan 48,9% (116 mahasiswa), hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan memiliki rasa kepedulian dan rasa kebutuhan untuk mendapatkan


(53)

nilai yang lebih baik, pernyataan ini didapat dalam motivasi interna yaitu dalam minat mahasiswa, hal ini seturut dengan studi yang dilakukan oleh Fauza (2007) mengenai minat belajar, yang menunjukkan bahwa semakin tinggi minat yang dimiliki mahasiswa semakin tinggi juga motivasi yang dimilikinya, penelitian lain yang mendukung dilakukan oleh Hidayah (2011) mengenai faktor-faktor motivasi belajar yang menyatakan bahwa minat menyumbang 51% terhadap motivasi yang di miliki mahasiswa.

Pada bagian kuesioner lainnya dari hasil penelitian yang dilakukan, mahasiswa yang sedang melakukan proses pembelajaran difakultas keperawatan sangat didukung oleh keluarga terutama bahwa keluarga dari mahasiswa menganggap bahwa pendidikan itu sangat penting dan mahasiswa telah didik untuk disiplin dalam pendidikan ataupun dalam melakukan proses belajar walaupun mayoritas mahasiswa tinggal sendiri (kost) sebanyak 72,6% (172 mahasiswa) orang tua tetap melakukan komunikasi yang baik dengan anak-anaknya, pernyataan ini seturut dengan studi yang dilakukan oleh Udiyono (2011) tentang pengaruh motivasi orang tua dan dispiln belajar yang menyatakan bahwa motivasi orang tua atau keluarga memiliki hubungan yang signifikan antara motivasi dengan dukungan keluarga bahkan dalam studi yang dilakukannya dukungan keluarga dan disiplin belajar mempengaruhi 100 % motivasi anak terhadap pendidikan yang sedang ditempuh.

Selain motivasi orang tua tingkat kedewasaan mahasiswa juga mempengaruhi motivasi dari penelitian bahwa mahasiswa keperawatan sebanyak 58,3% (138 mahasiswa) berada pada dewasa yang mengartikan bahwa mahasiswa


(54)

dapat mengambil keputusan yang baik dalam menjaga motivasi belajarnya, Siagian (2001 dalam Rohman 2007) menyatakan bahwa umur berkaitan erat dengan tingkat kedewasaan atau maturitas, yang berarti bahwa semakin meningkat umur seseorang, akan semakin meningkat pula kedewasaannya atau kematangannya baik secara teknis, psikologis maupun spiritual, serta akan semakin mampu melaksanakan tugasnya. Umur yang semakin meningkat akan meningkatkan pula kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan, berfikir rasional, mengendalikan emosi, toleran dan semakin terbuka terhadap keputusan yang diambil)

Selain faktor yang mempengaruhi motivasi belajar tinggi dari hasil penelitian didapat juga bahwa ada faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa menjadi buruk yaitu mahasiswa merasa sangat tidak setuju dengan ruangan kelas yang dipakai dalam melakukan perkuliahan sebanyak 37,6% (89 mahasiswa) menurut responden ruangan yang dipakai mahasiswa tidak nyaman karena ruangan kelas dengan jumlah mahasiswa yang sangat banyak dalam proses perkuliahan sehingga mengakibatkan distribusi materi perkuliahan tidak tersampaikan dengan baik didukung dengan situasi kelas dimana dengan mahasiswa yang banyak fasilitas yang digunakan tidak memadai dan membuat mahasiswa merasa tidak nyaman dalam melakukan proses perkuliahan

Pernyataan tersebut didukung oleh studi yang dilakukan oleh naibaho (2010) menyatakan bahwa ukuran kelas, bentuk atau tata letak fasilitas, tingkat kebisingan, suhu udara dalam kelas, hubungan antar mahasiswa mempengaruhi mahasiswa dalam motivasi belajar semakin buruk anggapan mahasiswa terhadap


(55)

situasi kelas atau lingkungan kampus maka makin buruk motivasi yang dimiliki mahasiswa. Penelitian lain yang mendukung, menurut Putri (2012) lingkungan belajar yang kondusif akan berpengaruh positif pada proses belajar peserta didik sehingga berpengaruh pada motivasi dan prestasi belajarnya.

Motivasi belajar merupakan faktor yang sangat mendukung dalam proses pembelajaran baik itu interna maupun eksterna. Dalam motivasi hal yang paling mempengaruhi suatu motivasi adalah minat belajar mahasiswa itu sendiri, dengan adanya minat yang berasal dari dalam diri mahasiswa diharapkan semakin tinggi keinginan belajar selain minat, dukungan orang tua pun juga mempengaruhi motivasi mahasiswa, dengan adanya dukungan orang tua, mahasiswa akan semakin semangat dalam menyelesaikan proses pembelajaran karena orang tua ataupun keluarga merupakan pendidikan pertama bagi anak bagaimana menyikapi pendidikan ataupun tempat pertama mahasiswa untuk belajar. Motivasi belajar juga dapat menurun yang disebabkan karena situasi disekelilingi mahasiswa yang tidak mendukung untuk melakukan proses pembelajaran dengan baik sehingga mahasiswa menjadi tidak nyaman, sulit untuk berkonsentrasi dan bahkan tidak berminat untuk mengikuti perkuliahan atau pembelajaan

2.2 Prestasi belajar mahasiswa program sarjana fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara

Hasil penelitian yang dilakukan dari 237 responden bahwa prestasi belajar mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera sebagian besar adalah Cumlaude sebanyak 125 mahasiswa (52,7%), Sangat memuaskan 92 mahasiswa (38,8%), Memuaskan 20 mahasiswa (8,4%). Dari hasil tersebut dapat dilihat lebih dari


(56)

setengah responden mahasiswa di keperawatan Universitas Sumatera Utara memiliki prestasi yang sangat baik atau cumlaude, prestasi belajar ini dikeluarkan oleh pendidikan sebagai hasil evaluasi belajar mahasiswa.

Hasil belajar ini menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan memiliki tingkat keberhasilan yang sangat baik dalam proses pembelajaran. banyak faktor yang dapat menyebabkan hasil prestasi belajar sangat baik menurut Kristini (2010) menyatakan bahwa prestasi belajar dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam diri sendiri (intelegensi, bakat,fisik dan psikis) atau yang berasal dari luar atau sekitarnya (fakultas. lingkungan keluarga dan sumber belajar).

Menurut Andriani (2010) menyatakan perbedaan tingkat prestasi antara orang yang satu dengan orang yang lain dalam mencapai apa yang ditujuh, merupakan akibat adanya perbedaan karakteristik individu. Orang yang sama dapat menghasilkan prestasi yang berbeda dalam situasi yang berbeda sehingga dapat dikatakan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor individu dan faktor situasi, sedangkan menurut Nasution (2011) menyatakan mahasiswa dengan prestasi belajar sangat baik memiliki kecenderungan berprestasi tinggi (87,1%), hal disebabkan karena adanya dorongan pada diri mahasiswa untuk sukses dimana memperoleh prestasi yang baik dan dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu.

Mahasiswa Keperawatan Universitas Sumatera Utara juga didukung oleh kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) dimana kurikulum ini menutut mahasiswa, dalam penekanan penilaian adalah pada kompetensi kinerja mahasiswa sesuai dengan mata kuliah. Mahasiswa tidak hanya dituntut


(57)

memahami aspek pengetahuan, melainkan juga apa yang dapat dilakukan dengan pengetahuannya itu, mahasiswa dinyatakan lulus dalam dalam sustu mata kuliah apa bila dinyatakan lulus sesuai dengan persyaratan oleh fakultas yang telah disusun berdasarkan kompetensi dasar yang wajib dikuasai oleh mahasiswa (Nurgiyantoro, 2008)

Prestasi belajar merupakan hasil belajar di universitas, dari evaluasi belajar mahasiswa dapat menilai diri sendiri apakah sudah berhasil dalam mengikuti proses belajar. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa keperawatan secara mayoritas memiliki prestasi belajar cumlaude, hasil belajar ini dapat diperoleh mahasiswa disebabkan banyak faktor seperti intelektual ataupun mahasiswa keperawatan memiliki bakat ataupun kemampuan dalam mengkuti pembelajaran atau faktor lainnya seperti situasi dan motivasi yang menyebakan mahasiswa tersebut dapat mendapatkan prestasi belajar.

2.3 Hubungan Motivasi belajar dengan Prestasi belajar mahasiswa program sarjana fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara

Hasil penelitian hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa program sarjana keperawatan Universitas Sumatera Utara berhubungan secara positif dengan interpretasi nilai kekuatan hubungan sedang (r=0,451). Hasil analisa data memiliki nilai signifikan antara kedua variabel yaitu (p=0,000), dimana terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi belajar dengan prestasi belajar . Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.

Pendapat ini didukung oleh Mudjijanti (2013) menyatakan bahwa motivasi belajar memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar, penelitian lainnya yang


(58)

mendukung dilakukan oleh Lestari (2009) dan Hardjo dan Badjuri (2000) menunjukkan bahwa motivasi berprestasi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap prestasi belajar, penelitiannya dilakukan oleh Widyastuti (2012) yang meyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap prestasi belajar peserta didik. Hal ini berarti bahwa jika peserta didik memiliki motivasi dalam belajar, maka prestasi belajarnya pun akan baik (tinggi). Sebaliknya jika peserta didik memiliki kebiasaan yang buruk dalam belajar, maka prestasi belajarnya pun akan buruk (rendah).

Pernyataan tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Wahyuti (2004) menunjukkan bahwa motivasi berprestasi memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran sehingga perlu dipahami oleh setiap mahasiswa agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan dalam meningkat hasil belajarnya, pernyataan ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2013) yang menyatakan motivasi yang tinggi sangat diperlukan dalam keberhasilan seseorang dalam belajar karena, dengan motivasi yang tinggi maka akan memberikan dampak yang baik bagi prestasi.

Dalam penelitian sebelumnya menyatakan bahwa motivasi belajar memiliki peranan yang erat dalam pretasi belajar tetapi dalam penelitian yang dilakukan dikeperawatan Universitas Sumatera Utara kekuatan hubungan motivasi dan prestasi belajar menurut kekuatan korelasi Dahlan (2008) menyatakan bahwa kekuatan korelasi sedang (0,451) hal ini menunjukkan bahwa kekuatan motivasi (36,7%) dalam prestasi belajar (48,5%) mahasiswa program sarjana tidak sepenuhnya disebabkan oleh motivasi belajar.


(59)

Hal ini di didukung oleh penelitian yang dilaukan oleh Nugraheni (2012) yang menyatakan bahwa Dari hasil penelitian yang dia lakukan didapat bahwa nilai r (koefisien korelasi) adalah sebesar 0,02 atau 2% dan koefisien determinasi sebesar 0,03%, maka hasil penelitian dapat diinterpretasikan bahwa pemberian motivasi belajar berpengaruh sangat kecil terhadap hasil belajar mahasiswa, artinya jika motivasi belajar meningkat maka hasil belajar juga meningkat tetapi ada faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa, selain motivasi belajar, adalah sebesar 0,97%.

Hal ini menegaskan bahwa bukan hanya motivasi saja yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa untu mendapatkan prestasi belajar yang tinggi tetapi motivasi dapat menjadi pendorong bagi mahasiswa untuk mendapatkan prestasi, sedangkan prestasi belajar itu sendiri memiliki faktor lain yang dapat menyebabkan mahasiswa mendapatkan prestasi belajar yang tinggi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam penelitian yang dilakukan oleh Kristini (2010) menyatakan bahwa prestasi belajar dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam diri sendiri (intelegensi, bakat,fisik dan psikis) atau yang berasal dari luar atau sekitarnya (fakultas. lingkungan keluarga dan sumber belajar), hal ini menyimpulkan bahwa mahasiswa keperawatan memiliki prestasi yang tinggi tetapi faktor dominan yang mungkin dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa keperawatan bukan hanya motivasi tetapi dapat dari faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seperti Intelegensi atau bakat yang dimiliki mahaiswa keperawatan.


(60)

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran sehubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

1.Kesimpulan

1. Motivasi belajar mahasiswa program sarjana fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara mayoritas memiliki motivasi yang tinggi sebanyak 87 mahasiswa (36,7%), motivasi sedang 67 mahasiswa (28,3%) dan motivasi rendah 83 mahasiswa (35%).

2. Prestasi Belajar mahasiswa program sarjana fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara mayoritas memiliki prestasi belajar yang baik yaitu cumlaude sebanyak 116 mahasiswa (48,9%), Sangat memuaskan 91 mahasiswa (38,4%), memuaskan 30 mahasiswa (12,7%)

3. Terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa program sarjana fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara dimana kekuatan hubungannya sedang yaitu (r) 0,451 dengan tingkat signifikan (p) 0,000 (<0,05).

2. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi Informasi dan masukan bagi fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara untuk dapat meningkatkan fasilitas dalam proses perkuliahan seperti ruangan kelas yang dapat lebih


(61)

membuat mahasiswa merasa nyaman sehingga proses perkuliahan dapat berjalan dengan optimal karena suasana kelas dapat mempengaruhi suasana motivasi mahasiswa dalam mengikuti proses perkuliahan

2. Bagi Mahasiswa Keperawatan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, hendaknya mahasiswa bisa mengenali tingakat motivasi yang dimilikinya sehingga mahasiswa dapat meningkatkan motivasi belajar, karena dari hasil penelitian diketahui bahwa motivasi memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Diharapkan dengan tingginya prestasi belajar mahasiswa dapat meningkatkan pendidikan yang ada sekarang.

3. Bagi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para pelayanan kesehatan karena pendidikan adalah mutu dalam pelayanan, diharapkan dengan adanya pendidikan yang tinggi pelayanan kesehatan juga semakin baik, selain pendidikan yang tinggi pelayanan kesehatan jua harus memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Pada penelitian ini tidak diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, seperti diketahui dari hasil penelitian ini bahwa motivasi berhubungan sedang terhadap prestasi belajar. Oleh itu peneliti berharap untuk adanya penelitian selanjutnya terhadap faktor domina apa yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.


(62)

Husahada Mojokerto. Diakses 19 Juni 2010. http://www.dianhusada.ac.id/.pdf

Arikunto, S (2010).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Astuti, H,P. (2013). Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar dan Motivasi dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah ASKEB II Mahasiswa Prodi D-III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta.diakses 19 Juni 2015. http://eprints.uns.ac.id/9000/

Arko. P. (2007). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar: Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Bunda Mulia. Vol : 3 No. 2, September 2007

Bussines & Management Bunda Mulia.

http://budhi_sp.staff.gunadarma.ac.id.pdf

Budiningsih, C. A. (2005).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Dimyati. M. (2006).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djamarah. B. S. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Fauzah, R. (2007). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Minat Belajar

Mahasiswa Semester VI di Akademik Kebidan Imelda Medan T.A 2008/2009, diakses 19 Juni 2015

Gandasari, dkk. (2014).Hubungan Persepsi Mahasiswa tentang Metode

Pengajaran Dosen dengan Motivasi Belajar padaMahasiswa Keperawatan Semester VIIIProgram A Universitas Udayana, diakses 19 Juni 2015.

Ginting. C . (2003). Kiat Belajar di perguruan tinggi. Jakarta: PT. Grasindo Harahap. S.K. (2017). Hubungan Harga Diri dengan Prestasi Belajar Remaja

Tunanetra di SLB Yapentra dan SLB Karya Murni Medan


(63)

Dahlan. Diakses pada tanggal 19 juni 2015, pukul10.35. http://journal.uad.ac.id.pdf

Hidayat.A.A.A. (2011).Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Iswanti. Y. W. (2002). Pengaruh Motivasi Berprestasi Dan Peran Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa SMU Tarakanita I. diakses pada 12 Januari 2015http://budhi_sp.staff.gunadarma.ac.id.pdf.

Kristini, R.E. (2010). Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa Prodi Keperawatan S1 Program A Angkatan I STIKES RS. Baptis Kediri. Jurnal STIKES RS. Baptis Volume 3, Edisi 1, Juli, 2010, diakses 19 Juni 2015.http://id.portalgaruda.org

Lestari, MPA. 2009.Pengaruh Motivasi, Minat, dan Keberhasilan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMANSekotaCirebon.Abstrak. Bandung: UPI.

Meilan. L. (2012). Studi Tentang Faktor-faktor penyebab Rendahnya Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango. Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri

Gorontalo, diakses pada 26 Oktober 2011

http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIP/article/download/3760/3736 Mudjijanti, F. (2013). Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kebiasaan Belajar

terhadap Keberhasilan Belajar Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Tahun Akademis 2011/2012. Widya Warta No. 02 Tahun XXXV II/ Juli 2013, diakses 19 juni 2015. http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/warta/article/view/149 Naibaho, H, dkk. (2010). Pengaruh Lingkungan Kampus Terhadap Motivasi

Belajar Mahasiswa(Studi Kasus Universitas Pelita Harapan Surabaya).

diakses 19 Juni 2015.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=4143&val=357

Nugraheni, F. (2012). Hubungan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UMK).

Diakses pada tanggal 19 Juni 2015.


(64)

Nurgiyantoro, B. (2008). Otentik Pendididkan.Cakrawala Pendididkan. November (2008), Th . XXVII, no.3http://journal.uad.ac.id.pdf

Nurhidayah. R. E. (2009).Pendidikan Keperawatan. Medan: USU Press

Nursalam, F. E. (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Putri, A.K. (2012).Hubungan Lingkungan Belajar di Institusi Pendidikan

dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar MahasiswaProgram Studi DIII Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Surakarta. GASTER Vol. 9 No. 2 Agustus 2012, diakses 19 Juni 2015.http://eprints.uns.ac.id/15301/

Rohman (2007). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Pemberian Asuhan Spiritual oleh Perawat di RS Islam Jakarta, Tesis, Jakarta: Uiversitas Indonesia.

Sabri.A.H.(2005). Strategi belajar mengajar dan micro teaching. Ciputat: PT.Ciputat Press

Sardiman. (2009).Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawa Siregar.E.(2010).Teori belajar dan pembelajaran. Bogor ;Ghalia Indonesia. Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :

PT. Rineka Cipta.

Sugiono. ( 2011).Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&DBandung : Alfabeta,

Syah. M. (2009).Psikologi Belajar. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Udiyono. (2011).Pengaruh Motivasi Orang Tua, KondisiI Lingkungan dan

Disiplin Belajar terhadap restasi Akademik Mahasiswa Pendidikan Matematika

Universitas Widya Dharma Klaten Semester GasalTahun Akademik 2010/2011, diakses pada tanggal 19 juni 2015, pukul 10.34 wib. http://download.portalgaruda.org


(65)

Wicaksi. D. (2010).Hubungan Presepsi Mahasiswa Tentang Kinerja Dosen Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Kebutuhan Dasar Manusia Pada Mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Universitas Bondowoso. Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta diakses 12 januari 2015.http://staff.uny.ac.id.pdf

Widyastuti. E & Kuswardani. I. (2008). Hubungan Antara Harga Diri dan Prestasi Belajar Fisika Pasa Siswa STM. Psikohumanika, Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas Setia Budi, diakses pada 15 November 2014. Widyastuti, S. (2012).Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa ASM Bina Insani. Diakses 19 juni 2015. http://www.binainsani.ac.id/I.pdf

Wlodkowski.R.(2004).Eager to Learn.Yogyakarta:Pustaka Belajar. http://eprints.uns.ac.id/id/eprint/7086


(66)

(67)

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahaiswa Program Sarjana Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Saya yang bernama Anastasia Lestari B 111101008 adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang

melakukan penelitian mengenai “Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahaiswa Program Sarjana Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara”.

Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saya sangat mengharapkan kesediaan teman-teman untuk menjadi responden dalam penelitian ini dan mengisi kuesioner dengan jujur tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Jika bersediah, teman-teman dipersilahkan untuk menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan.

Partisipasi teman-teman menjadi responden dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga teman-teman bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sanksi apapun. Identitas pribadi teman-teman dan adik-adik dan semua informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya akan digunakan untuk keperluan dalam penelitian ini. Terimah kasih atas perhatian teman-teman dan adik-adik dalam penelitian ini.

Medan, Februari 2015

Responden Penelti


(68)

Kuesioner Penelitian Nama/Inisial :

Jenis Kelamin : Lk/PR (Lingkari jawaban) Stanbuk :

Umur :

Tempat tinggal : Bersama Orang tua/ Kost

Dibawah ini terdapat 30 pernyataan. Bacalah dan pahami baik-baik setiap pernyataan tersebut. Responden diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri Saudara/i, dengan cara memberi tanda silang (X)pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia, yaitu :

SS : Sangat Setuju KS : Kurang Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

1.IP Terakhir : Cumlaude = ≥ 3,51

Sangat memuaskan = 2,76-3,50 Memuaskan = 2,00-2,75

2. Motivasi belajar mahasiswa (Interna)

No Pernyataan SS S KS TS

1 Saya belajar tanpa ada yang memerintah 2 Saya belajar sebelum perkuliahan di mulai

3 Saya akan berdiskusi dengan teman sekelas bila ada dosen yang berhalanggan hadir

4 Saya belajar karena keinginan bukan karena ujian atau karena ada tugas


(69)

5 Saya akan bertanya jika ada mata kuliah yang tidak dipahami

6 Saya belajar bukan hanya sekedar lulus ujian

7 Saya bersemangat belajar bila ada tugas yang diberikan 8 Saya rajin belajar agar mendapatkan IP yang tinggi 9 Saya merasa kecewa bila ada blok yang gagal 10 Saya belajar agar orang tua saya bangga

11 Saya senang belajar karena menjadi perawat merupakan cita-cita saya

12 Saya belajar agar menjadi perawat yang professional

13 Saya belajar agar meningkatkan derajat kesehatan dikampung saya

14 Saya dapat megerjakan dengan baik tugas yang diberikan dosen

15 Saya belajar agar dapat memberikan pelayanan yang baik setelah menyelesaikan pendidikan

3. Yang mempengaruhi belajar mahasiswa (Eksterna)

No Pernyataan SS S KS TS

`1 Orang tua saya memberikan semangat dengan cara menanyakan keadaan perkuliahan

2 Orang tua saya menggap pendidikan itu penting dan mendisiplin untuk belajar

3 Saya lebih senang belajar jika berada dirumah

4 Orang tua saya mendukung proses belajar sehingga mereka memfasilitasi semua kebutuhan perkuliahaan.

5 Orang tua saya mendengarkan saya dalam proses belajar. 6 Saya lebih mengerti bila suatu mata kuliah diajarkan

dengan metode ceramah.

7 Pada saat perkuliahan ruangan kelas sangat mendukung proses belajar.


(70)

8 Saya dapat mendengarkan/mengerti ceramah perkuliahan dari sudut manapun saya duduk

9 Ruangan kelas sangat mendukung proses perkuliahan 10 Buku yang disediakan di perpustakaan fakultas sangat

membantu dalam mengikuti proses perkulaihan

11 Teman-teman sekelas membantu saya memahami mata kuliah yang tidak dimengerti

12 Lingkunga tinggal saya sangat memperhatikan pendidikan 13 Teman-teman saya membantu dalam proses perkuliahan 14 Lingkungan tinggal saya sangat tenang sehingga nyaman

untuk belajar


(71)

Kegiatan Sept’ 12 Okt’ 12 Nov’12 Des’ 12 Jan’ 13 Feb ‘13 Mar ‘13 Apr ‘13 Mei’ 13 Jun’13 Jul’13

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Mengajukan Judul

Menetapkan Judul

Menyiapkan Sidang Proposal (Konsul dan Revisi)

Sidang Proposal Revisi Proposal

Uji Validitas dan Realibilitas Pengumpulan Data

Penelitian Analisa Data

Penyusunan laporan Skripsi Ujian Skripsi

Revisi


(72)

TAKSASI DANA PENELITIAN

No. Kegiatan Biaya

1. PROPOSAL

- Biaya pembelian buku

- Biaya pulsa modem (internet)

- Fotocopy sumber-sumber tinjauan pustaka

- Kertas dan Tinta Print untuk memperbanyak proposal

- Sidang proposal

Rp. 44.000,-Rp. 64.000,-Rp. 1Rp. Rp. 50.000,-Rp. 150.000,-Rp. 200.000,-2. PENGUMPULAN DATA

- Fotocopi Kuesioner - CendraMata

Rp. Rp. 200.000,-3. ANALISA DATA DAN PENGUMPULAN

LAPORAN

- Biaya rental dan print - Penjilidan

- Fotocopi laporan penelitian - Sidang Skripsi

Rp. 100.000,-Rp. 250.000,-Rp. 100.000,-Rp.

400.000,-4 BIAYA TAK TERDUGA Rp.


(73)

(74)

(75)

(76)

(1)

Q28

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid STS 67 28.3 28.3 28.3

KS 28 11.8 11.8 40.1

S 113 47.7 47.7 87.8

SS 29 12.2 12.2 100.0

Total 237 100.0 100.0

Q29

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid STS 74 31.2 31.2 31.2

KS 45 19.0 19.0 50.2

S 86 36.3 36.3 86.5

SS 32 13.5 13.5 100.0

Total 237 100.0 100.0

Q30

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid STS 70 29.5 29.5 29.5

KS 47 19.8 19.8 49.4

S 88 37.1 37.1 86.5

SS 32 13.5 13.5 100.0

Total 237 100.0 100.0


(2)

IP Terakhir Mahasiswa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Cumlaude 116 48.9 48.9 48.9

Sangat Memuaskan 91 38.4 38.4 87.3

Memuaskan 30 12.7 12.7 100.0

Total 237 100.0 100.0

Motivasi mahasiswa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Motivasi Rendah 83 35.0 35.0 35.0

Motivasi Sedang 67 28.3 28.3 63.3

Motivasi tinggi 87 36.7 36.7 100.0

Total 237 100.0 100.0

Motivasi Instrinsik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Rendah 70 29.5 29.5 29.5

Tinggi 167 70.5 70.5 100.0

Total 237 100.0 100.0


(3)

Motivasi ekstrinsik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Rendah 96 40.5 40.5 40.5

Tinggi 141 59.5 59.5 100.0

Total 237 100.0 100.0

Nonparametric Correlations

Correlations

Motivasi mahasiswa

IP Terakhir Mahasiswa Spearman's rho Motivasi mahasiswa Correlation Coefficient 1.000 .451**

Sig. (2-tailed) . .000

N 237 237

IP Terakhir Mahasiswa Correlation Coefficient .451** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 237 237

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


(4)

(5)

(6)

Nama

: Anastasia Lestari B.

Tempat/Tanggal lahir

: Medan. 03 Juni 1993

Agama

: Kristen Protestan

Alamat

: Jln. Besar tj, Anom, komplek Griya II blok ff no.29

Riwayat Pendidkan

: 1. SDN 105315 Deli Serdang 1999-2005

2. SMPN 2 Kutalimbaru 2005-2008

3. SMAS Yapim Sei Glugur 2008-2011

4.Fakultas Keperawatan USU 2011- sekarang

Email

:

natashalestari19@ymail.com

No. Hp

: 081904950160


Dokumen yang terkait

Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan Fakultas Keperawatan Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

1 95 92

Pengaruh Metode Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Reguler Program Studi Ilmu Keperawatan Tahap Akademik Universitas Sumatera Utara

1 61 107

Hubungan Peran Dosen Pembimbing Akademik Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat Ii Program Studi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2013/2014

2 63 83

Hubungan Peran Dosen Pembimbing Akademik dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Akademi Kebidanan Pemkab Langkat T.A 2008/2009.

6 43 44

Hubungan Motivasi Berprestasi dan Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

1 27 82

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA AKTIVIS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI Hubungan Antara Motivasi Belajar Mahasiswa Aktivis Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muha

0 2 16

HUBUNGAN SIKAP DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA.

0 1 24

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Motivasi - Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Keperwatan Universitas Sumatera Utara

0 0 17

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Keperwatan Universitas Sumatera Utara

0 0 12

Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan Fakultas Keperawatan Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

0 1 27