TINGKAT PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT DAN PENGGUNAAN MEDIA IT Tingkat Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Minat Dan Penggunaan Media IT Kelas VII Semester Genap Di Smp Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun 2015/2016.

TINGKAT PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
DITINJAU DARI MINAT DAN PENGGUNAAN MEDIA IT

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

KHUSNUL MUSLIMAH AINI
A 410 120 015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

1

PERNYATAAN


Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang
lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya
pertanggungjawabkan sepenuhnya.
.

Surakarta, April 2016
Penulis

KHUSNUL MUSLIMAH AINI
A 410 120 015

4

TINGKAT PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
DITINJAU DARI MINAT DAN PENGGUNAAN MEDIA IT
Khusnul Muslimah Aini1 dan Sutama2
1

Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2
Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta
email: 4ini.pcna@gmail.com
Abstrak

Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa akibat dari aktivitas dalam belajar.
Minat dan media IT berperan dalam tingkat prestasi belajar siswa. Tujuan penelitian ini:
(1) Menguji perbedaan tingkat prestasi belajar ditinjau dari minat belajar, (2) Menguji
perbedaan tingkat prestasi belajar ditinjau dari penggunaan media IT, (3) Menguji
interaksi antara minat dan penggunaan media IT terhadap tingkat prestasi belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparasi. Populasi adalah semua siswa
kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2015/2016.
Teknik pengambilan sampel menggunakan propotional random sampling. Metode
pengumpulan data dengan observasi, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu
analisis variansi dua jalan sel tak sama. Hasil analisis data menggunakan taraf
signifikansi 5% diperoleh: (1) Terdapat perbedaan tingkat prestasi belajar matematika
antara siswa ditinjau dari minat rendah, sedang, dan tinggi, dengan FA=6,5927 (2) Tidak
terdapat perbedaan tingkat prestasi belajar matematika ditinjau dari penggunaan media
IT dengan kategori tidak pernah, kadang, dan sering, dengan FB=2,1685 (3) Tidak

terdapat interaksi antara minat dan penggunaan media IT terhadap tingkat prestasi belajar
matematika, dengan FAB=0,1015.
Kata Kunci: minat, penggunaan media IT, tingkat prestasi belajar.
Abstracts

The learning achievement is the result obtained as a result of the activities students in
learning. Interest and IT media role in the level of student achievement. The purpose of
this study: (1) Examine differences in learning achievement level in terms of interest in
learning, (2) Examine the differences in the level of learning achievement in terms of the
use of IT media, (3) Examine interactions between interest and media use of IT to the
level of learning achievement. This research is a quantitative comparison. The
population is all students of class VII second semester SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
academic year 2015/2016. The sampling technique using propotional random sampling.
Data were collected by observation, questionnaire, and documentation. Data analysis
techniques: analysis of variance of two different cell. The results of data analysis using a
significance level of 5% was obtained: (1) There are differences in the level of
mathematics achievement among students in terms of the interests of low, medium, and
high, with F A = 6,5927, (2) There were no differences in levels of mathematics
achievement in terms of media usage of IT by category never, sometimes, often, with F B
= 2,1685, (3) There is no interaction between interest and media use of IT to the level of

mathematics achievement, with F AB = 0,1015.
Keywords : interest, IT media usage, the level of learning achievement

.
5

1. PENDAHULUAN
Prestasi belajar sangat penting dalam setiap pembelajaran, tingkat prestasi yang baik akan
memberikan nilai tersendiri sehingga akan meningkatkan motivasi belajar bagi siswa. Prestasi
belajar merupakan hasil aktivitas belajar yang mengakibatkan perubahan dalam diri siswa. Tetapi
hasil aktivitas belajar tersebut belum sesuai harapan terbukti bahwa rata-rata tingkat prestasi belajar
matematika siswa saat ini belum begitu maksimal. Hasil observasi juga diperoleh bahwa tingkat
prestasi siswa di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta mengalami penurunan.
Kesenjangan tersebut dikarenakan oleh minat siswa mengikuti pembelajaran matematika
mulai menurun. Begitu juga guru kurang inovatif untuk menggunakan media IT dalam mendukung
proses pembelajaran matematika. Berkurangnya penggunaan media IT sehingga perhatian siswa juga
mengalami penurunan. Hal tersebut memberikan motivasi kepada peneliti untuk melakukan
penelitian tentang tingkat prestasi belajar matematika ditinjau dari minat dan penggunaan media IT.
Tingkat kemampuan siswa negara Indonesia dalam matematika masih mendapatkan
peringkat rendah. Hasil Trends in Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2011 untuk bidang

Matematika, Indonesia berada di urutan ke-38 dari 42 negara dengan skor 386 dari rata-rata skor
500. Skor Indonesia turun 11 poin dari penilaian tahun 2007 (Ester Lince, 2012). Hasil survei
Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2012 tentang pendidikan dan

kemampuan siswa sekolah dari 65 negara, Indonesia berada posisi 64 dari 65 negara dengan nilai
375 untuk matematika dari rata-rata skor 494 (Ali, 2015).
Penelitian Sunandar (2008) tentang pengaruh model pembelajaran terhadap minat belajar
menyimpulkan bahwa minat belajar matematika dapat ditingkatkan melalui penerapan model
pembelajaran Number Head Together (NHT). Hasil penelitian Yarhands Dissou Arthur, dkk (2014)
tentang minat dalam belajar matematika menyimpulkan bahwa minat belajar matematika siswa
dipengaruhi oleh tipe sekolah dasar yang diminati siswa, motivasi guru, level pendidikan dari siswa
yang menyukai matematika dan metode pembelajaran yang diadopsi oleh guru sesuai kesulitan siswa
dalam mempelajari buku matematika. Penelitian tersebut belum menjawab secara optimal terhadap
permasalahan kondisi saat ini.
Tingkat prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan
perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar (Hamdani, 2011). Pada penelitian
ini yang dimaksud adalah hasil perubahan dalam diri siswa sebagai hasil belajar matematika. Minat
belajar matematika adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada bidang studi matematika,
tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010). Indikator minat meliputi perhatian, perasaan senang,
konsentrasi, kesiapan dan kemauan. Sedangkan penggunaan media IT menurut Daryanto (2010)


6

Merupakan teknologi IT yang digunakan untuk membantu peserta didik dalam penyelenggaraan
proses pembelajaran, sebagai alat penggambaran atau ilustrasi dari materi ajar matematika yang
diajarkan.
Berdasarkan uraian tersebut penelitian ini dirumuskan hipotesis: (1) Terdapat perbedaan
tingkat prestasi belajar matematika ditinjau dari minat, (2) Terdapat perbedaan tingkat prestasi
belajar mengajar ditinjau dari penggunaan media IT, (3) Terdapat interaksi antara minat dan
penggunaan media IT terhadap tingkat prestasi belajar matematika.
Sehingga penelitian ini mempunyai tujuan: (1) menguji perbedaan tingkat prestasi belajar
matematika ditinjau dari minat belajar siswa, (2) menguji perbedaan tingkat prestasi belajar
matematika ditinjau dari penggunaan media IT, (3) menguji interaksi antara minat dan penggunaan
media IT terhadap tingkat prestasi belajar matematika.
2. METODE
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Penelitian yang dilaksanakan
merupakan penelitian kuantitatif komparasi. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua kelas VII
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 226 siswa. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan yaitu propotional random sampling dengan sampel seluruhnya berjumlah
145 siswa yang diambil secara proporsional dari masing-masing kelas.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode observasi,
angket, dan dokumentasi. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data kondisi kelas yang
menggambarkan minat siswa dan penggunaan media IT selama proses belajar matematika.
Selanjutnya dilakukan uji coba angket minat dan penggunaan media IT untuk mendapatkan data
yang lebih konkret. Hasil uji coba angket minat dan penggunaan media IT kemudian dilakukan uji
validitas dan reliabilitas. Instrumen angket yang sudah valid dan reliabel inilah yang kemudian
diberikan kepada siswa sampel penelitian. Metode dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data
tingkat prestasi belajar siswa yang bersumber dari dokumen nilai ujian tengah semester genap tahun
2015/2016.
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak
sama. Namun, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas (metode Liliefors)
dan uji homogenitas (metode Bartlett). Setelah dilakukan uji hipotesis dan menghasilkan keputusan
uji H0 ditolak perlu dilakukan uji komparasi ganda dengan metode Scheffe.

7

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Prestasi belajar matematikadiperoleh melalui metode dokumentasi. Metode dokumentasi pada
penelitian ini mengambil dari dokumen tertulis berupa data nilai ulangan tengah kelas VII semester
genap tahun 2015/2016 yang berlangsung pada tanggal 4 – 13 Maret 2016. Sehingga metode ini

tidak perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya.
Minat dan penggunaan media IT diperoleh dari instrumen angket minat dan media IT dengan
20 item pernyataan dan menggunakan skala Likert kepada 65 siswa. Angket tersebut terdiri dari 11
item pernyataan untukvariabel minat dan 9 item pernyataan untuk variabel penggunaan media IT.
Hasil uji validitas dari angket minat dan penggunaan media IT dengan rumus Korelasi Product
Moment dengan r tabel sebesar 0,244 diperoleh hasil bahwa dari 20 butir item pernyataan yang

diberikan terdapat 18 item yang valid dan 2 item yang tidak valid dengan taraf signifikansi 5% dan N
= 65. Kemudian dilakukan uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach dengan k (item yang valid)
= 18 diperoleh koefisien reliabilitas (r11) sebesar 0,803. Instrumen angket minat dan penggunaan
media IT yang telah di uji validitas dan reliabilitasnya kemudian diberikan kepada siswa sampel
penelitian sebanyak 145 siswa dari total 9 kelas VII di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari dokumen tertulis Nilai Ulangan Tengah Semester
Genap pada mata pelajaran matematika diperoleh nilai tertinggi 100 dan terendah 46. Nilai rata-rata
sebesar 67,513; median 66; modus 64; standar deviasi 11,574. Nilai ulangan tengah semester mata
pelajaran matematika frekuensi tertinggi pada kelompok kelas 57-67. Artinya hasil prestasi belajar
matematika siswa kelas VII rata-rata masih dalam kategori menengah atau sedang.
Dari instrumen angket tersebut diperoleh data bahwa sebanyak 37,79% siswa termasuk
dalam kategori minat rendah, prosentase siswa kategori minat sedang 36,55% dan tinggi sebanyak
29,66%. Minat belajar matematika siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta dengan

frekuensi paling banyak berada pada kelompok kelas 35-45. Hal tersebut menunjukkan bahwa minat
belajar matematika siswa kelas VII rata-rata termasuk dalam kategori rendah dan sedang. Sedangkan
data penggunaan media IT diperoleh 27,59% untuk kategori tidak pernah, kategori kadang sebanyak
37,24% dan sering sebanyak 35,17%. Intensitas penggunaan media IT berada pada frekuensi
kelompok kelas 35-45. Adapun rangkuman data hasil penelitian dapat disajikan dalam gambar 3.1
berikut.

8

100
90
F
r
e
k
u
e
n
s
i


80
70
60
50
40

Minat

30

Media IT

20

Nilai UTS

10
0


Interval Kelas

Gambar 3.1 Rangkuman Data Hasil Penelitian
Selanjutnya peneliti melakukan uji hipotesis dengan menggunakan analisis variansi dua jalan
dengan sel tak sama,namun terlebih dahulu data yang sudah diperoleh perlu dilakukan uji prasyarat
analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Penelitian ini menggunakan metode
Lilliefors dengan taraf signifikansi 5% untuk menguji normalitas data. Variabel minat dilakukan uji

normalitas untuk data kategori rendah, sedang, dan tinggi. Sedangkan variabel penggunaan media IT
juga dilakukan uji normalitas dari tiga kategori yaitu data kategori tidak pernah, kadang-kadang dan
sering. Berdasarkan pada hasil uji normalitas dengan metode Liliefors dengan membandingkan nilai
Lhitung dengan Ltabel didapatkan keputusan uji H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kedua
variabel yang diteliti berdistribusi normal.
Kemudian dilakukan uji homogenitas data dengan metode Bartlett. Uji homogenitas meliputi
antar baris dan antar kolom sesuai tata letak data. Dalam penelitian ini tata letak datanya berupa
variabel minat sebagai elemen baris dan variabel penggunaan media IT sebagai elemen kolom dan
jumlah kategori masing-masing variabel ada tiga kategori. Setelah peneliti melakukan uji
homogenitas antar baris dan uji homogenitas antar kolom menggunakan metode Bartlett dengan k
(jumlah kategori) = 3 dan taraf signifikansi 5% diperoleh keputusan uji H0 diterima berarti bahwa
sampel-sampel yang diteliti berasal dari populasi yang homogen.
Dikarenakan uji prasyarat analisis telah dipenuhi maka peneliti dapat melanjutkan uji
hipotesis dari penelitian ini. Berdasarkan jumlah variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian
ini maka peneliti menggunaan metode analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Adapun
rangkuman hasil perhitungan uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dapat dilihat pada
tabel 3.1 berikut.
9

Tabel 3.1 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama
Sumber Variansi

JK

DK

RK

Fobs



Minat (A)
Penggunaan Media IT (B)
Interaksi (AB)
Galat
Total

1988,9966
654,2414
61,2556
20515,4400
23219,9337

2
2
4
136
144

994,4983
327,1207
15,3139
-

6,5927
2,1685
0,1015
-

3,000
3,000
2,370
-

Keputusan
H0
H0 ditolak
H0 diterima
H0 diterima
-

Berdasarkan tabel 3.1 perhitungan anlisis variansi dua jalan sel tak sama dengan taraf
signifikansi 5% diperoleh keputusan uji yang menyimpulkan bahwa: (1) terdapat pengaruh minat
belajar terhadap tingkat prestasi belajar matematika, (2) tidak terdapat pengaruh penggunaan media
IT terhadap tingkat prestasi belajar matematika, (3) tidak terdapat interaksi antara minat dan
penggunaan media IT terhadap tingkat prestasi belajar matematika. Pembahasan dari masing-masing
keputusan uji secara terperinci diuraikan sebagai berikut.
Pada hipotesis pertama, diperoleh bahwa

H0A ditolak. Sehingga secara umum dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh minat belajar matematika terhadap tingkat prestasi belajar
matematika siswa. Sedangkan dalam penelitian ini tingkat minat dibagi menjadi tiga kategori yaitu
tingkat minat rendah, sedang, dan tinggi. Sehingga perlu dilakukan uji komparasi ganda antar baris.
Uji komparasi ganda yang digunakan yaitu dengan metode Scheffe. Metode uji ini digunakan untuk
mengetahui tingkat minat manakah yang secara signifikan memberi pengaruh terhadap tingkat
prestasi belajar matematika siswa. Hasil komparasi antar baris dengan menggunakan metode Scheffe’
tertera pada tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Rangkuman Analisis Uji Komparasi Antar Baris
0,3851
11,5702
7,8983

6,0000
6,0000
6,0000

Keputusan
dierima
ditolak
ditolak

Berdasarkan tabel 3.2 hasil uji komparasi ganda antar baris hipotesis perbandingan pengaruh
minat rendah dan sedang dengan taraf signifikansi 5% diperoleh keputusan uji H0 diterima.
Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat belajar matematika antara
siswa dengan minat rendah dan siswa dengan minat sedang. Artinya siswa yang memiliki minat
rendah maupun siswa yang memiliki minat sedang menghasilkan tingkat prestasi belajar matematika
yang sama.
Hasil uji komparasi ganda dari hipotesis kedua yang membandingkan pengaruh minat rendah
dan tinggi terhadap tingkat prestasi belajar matematika diperoleh keputusan uji H0 ditolak. Hal
10

tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat prestasi belajar matematika antara siswa
yang memiliki minat rendah dan siswa dengan minat tinggi. Dengan membandingkan rerata
marginal tingkat minat rendah yaitu 66,5861 dan rerata marginal tingkat minat tinggi yaitu 74,7407
sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa dengan minat tinggi memiliki tingkat prestasi belajar
matematika yang lebih baik bila dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat rendah.
Selanjutnya untuk uji komparasi hipotesis ketiga yang membandingkan pengaruh minat
sedang dan tinggi terhadap tingkat prestasi belajar matematika siswa diperoleh keputusan uji H0
ditolak. Hal itu menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat prestasi belajar matematika antara
siswa yang memiliki minat sedang dan tinggi. Dengan membandingkan rerata marginal tingkat minat
sedang yaitu 67,6838 dan rerata marginal tingkat minat tinggi yaitu 74,7407 sehingga dapat
disimpulkan bahwa siswa dengan minat tinggi memiliki tingkat prestasi belajar matematika yang
lebih baik jika dibandingkan dengan siswa dengan minat sedang. Berdasarkan uraian di atas
diperoleh kesimpulan khusus dari hipotesis pertama sampai ketiga bahwa tingkat prestasi belajar
matematia siswa dengan tingkat minat tinggi lebih baik daripada tingkat pretasi belajar matematika
siswa yang mempunyai minat rendah dan sedang.
Hal tersebut didukung pula dengan hasil observasi lapangan oleh peneliti bahwa tingkat
minat siswa berbeda-beda pada pembelajaran matematika. Siswa dengan minat yang tinggi maka
akan memiliki perhatian yang tinggi. Terbukti ketika guru memberikan beberapa pertanyaan
apersepsi mengenai materi yang disampaikan siswa secara langsung dapat menjawab dengan tepat.
Siswa juga selalu mempersiapkan dengan baik semua alat tulis maupun buku panduan materi yang
dibutuhkan sebelum mengikuti pelajaran matematika. Kemudian siswa mengikuti pelajaran
matematika dengan perasaan senang. Konsentrasi siswa juga baik terlihat bahwa kondisi ruang kelas
selama pembelajaran tidak ada kegaduhan.
Sedangkan siswa yang memiliki minat rendah dan sedang, perhatian terhadap mata pelajaran
matematika kurang. Salah satu buktinya bahwa siswa dengan minat rendah akan sering
menimbulkan kegaduhan dan tidak mempedulikan guru yang mengajar. Suka mengganggu teman
yang ingin mengikuti pelajaran. Tugas rumah yang tidak dikerjakan tepat waktu. Persiapan
belajarnya juga kurang, seperti buku yang tertinggal maupun alat tulis yang tidak lengkap. Sehingga
untuk mengikuti pelajaran siswa sudah tidak memiliki semangat. Hal itu tentunya akan berdampak
pada prestasi belajarnya di kelas.
Analisis dokumen juga dilakukan untuk mengetahui data konkret tentang pengaruh minat
belajar matematika terhadap tingkat prestasi belajarnya. Berdasarkan analisis dokumen nilai hasil
ujian tengah semester genap oleh peneliti, menunjukkan bahwa siswa yang memiliki minat belajar
matematika tinggi tingkat prestasi belajar matematikanya cenderung lebih baik dibandingkan tingkat
11

prestasi belajar matematika siswa yang memiliki minat rendah. Meskipun dalam kenyataanya ratarata minat belajar matematika siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta masih
didominasi dalam kategori sedang.
Hal tersebut didukung oleh penelitian Intan Indiati dkk (2011) tentang hubungan antara minat
dan prestasi belajar matematika menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara antara
minat belajar matematika siswa dengan prestasi belajar matematika siswa. Analisis koefisien korelasi
antara minat belajar matematika siswa dengan prestasi belajar matematika siswa matematika sebesar
0,54. Selain itu juga terdapat hasil penelitian Muliana dkk (2014) tentang pengaruh teknik
pembelajaran terhadap minat belajar diperoleh kesimpulan bahwa setelah dilakukan penelitian
melalui 2 siklus terdapat peningkatan minat belajar peserta didik dengan menggunakan teknik NHT
pada pembelajaran matematika. Kesimpulan khusus juga menunjukkan terdapat peningkatan ketiga
indikator minat yaitu perhatian, ketertarikan dan kemauan peserta didik ketika mengikuti
pembelajaran dengan teknik NHT.
Penelitian dari Abdul Gani (2015) yang menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan minat
belajar matematika antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT) dan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).

Tumbuhnya minat belajar siswa cenderung lebih aktif ketika model pembelajaran Think Pair Share
diterapkan dibandingkan pada saat penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together . Hal
ini disebabkan karena proses pembelajaran kedua model pembelajaran tersebut secara proses
memiliki perbedaan signifikan khususnya pada awal langkah pembelajaran dari keduanya.
Kemudian penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan minat belajar
matematika antara siswa yang memiliki persepsi positif dan siswa yang memiliki persepsi negatif
terhadap matematika. Persepsi positif terhadap matematika yang siswa miliki akan menimbulkan
kenyamanan siswa untuk melakukan kegiatan belajar matematika, sehingga siswa merasa senang dan
berminat untuk belajar matematika. Sedangkan Persepsi negatif siswa terhadap matematika akan
menimbulkan suasana belajar yang tidak menyenangkan bagi siswa, sehingga dia kurang berminat
untuk mempelajari matematika.
Dengan demikian hasil penelitian ini telah memberikan kesimpulan akhir bahwa minat
memiliki pengaruh yang sangat besar untuk menentukan keberhasilan belajar siswa. Karena minat
merupakan salah satu akar motivasi siswa untuk melakukan segala sesuatu sesuai dengan kemauan
dan tanpa paksaan. Selain itu terbukti beberapa penelitian yang relevan mengenai minat belajar siswa
juga menghasilkan kesimpulan yang sama.

12

Pada hasil uji hipotesis kedua, diperoleh H0B diterima. Sehingga secara umum dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh penggunaan media IT terhadap tingkat prestasi belajar
matematika siswa. Meskipun dalam penelitian ini penggunaan media IT dibagi menjadi tiga kategori
yaitu tidak pernah, kadang-kadang dan sering tidak perlu dilakukan uji komparasi ganda untuk
hipotesis kedua.
Kesimpulan tersebut didukung dengan fakta lapangan bahwa penggunaan media IT pada
pembelajaran matematika di setiap kelas berbeda-beda. Sesuai dengan observasi dari peneliti bahwa
perbedaan tersebut masih dalam kategori intensitas sedang. Disebabkan karena fasilitas IT setiap
kelas meskipun lengkap tetapi penggunaan dan perawatannya masih belum memadai. Penggunaan
media IT juga disesuaikan dengan kemampuan siswa setiap kelas. Terdapat kelas dengan daya
tangkap siswa yang kurang dan pembelajaran dengan menggunakan media IT mengakibatkan tidak
seimbangnya hasil belajar dengan waktu yang ditargetkan. Sehingga guru cenderung memilih untuk
melaksanakan proses pembelajaran tanpa menggunakan media IT. Kemudian juga terdapat kelas
dengan IT yang tidak berfungsi sehingga untuk menerapkan pembelajaran dengan menggunakan
media IT tidaklah memungkinkan. Sedangkan untuk kelas dengan siswa yang memiliki daya tangkap
yang baik, penggunaan media IT pastilah tidak ada hambatan bagi guru.
Kemudian dari segi program yang digunakan masih terbatas pada 1 aplikasi yaitu Ms. Power
Point. Meskipun tampilan bahan presentasi materi yang disajikan sudah memenuhi beberapa kriteria.
Bahan presentasi materi sudah mencakup tahap pendahuluan, apersepsi, inti, motivasi. Tetapi
terkadang guru mengalami kekurangan waktu ketika pembelajaran menggunakan media IT di kelas.
Tugas yang akan diberikan kepada siswa pada akhir materi menjadi sedikit diabaikan siswa. Hal
tersebut yang menjadi salah satu faktor tidak tepat waktunya siswa menyelesaikan tugas dari guru.
Sesuai hasil penelitian Ong Boon Han dkk (2013) menyimpulkan bahwa teknologi komputer
dan perkembangannya memberikan pengaruh yang signifikan kepada siswa khususnya dalam belajar
matematika. Mekipun terdapat banyak permasalahan dari berbagai aspek seperti guru, jenis
perkembangan itu sendiri dan yang lainnya. Sehingga hal ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Hasil pembaharuan yang telah memenuhi kriteria keefektifan nantinya dapat digunakan untuk
merancang dan mengembangkan pembelajaran matematika bagi guru matematika di setiap sekolah.
Hal ini seperti yang dikemukakan dalam jurnal Meilani Safitri (2014) bahwa sebagai seorang
pendidik disarankan agar dapat mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis komputer
dengan materi dan model yang berbeda sehingga dapat menjadi lebih menarik dan lebih interaktif.
Kemudian hasil penelitian Paul Drijvers (2012) juga menyimpulkan bahwa integrasi teknologi dalam
pendidikan matematika sangat mendukung dalam keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada
tingkat belajar-mengajar dan penelitian.
13

Disamping itu pula kondisi siswa masih dalam masa penyesuaian untuk belajar dengan
menggunakan media IT. Hal tersebut dikarenakan oleh berbagai jenis latar belakang sekolah dan
pengalaman belajar masing-masing siswa dalam jenjang pendidikan sebelumnya. Kondisi yang
paling mendominasi saat ini yaitu guru masih sering menggunakan metode tradisional ketika
melakukan proses belajar mengajar.
Berbeda dengan hasil penelitian Masduki (2011) yang menyimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan siswa yang diberikan pembelajaran dengan media berbasis komputer
dengan siswa yang diberikan pembelajaran dengan metode konvensional terhadap prestasi belajar
siswa. Hal ini tentu akan terwujud apabila disertai integritas yang baik dari setiap komponen
pendidikan.
Dengan demikian meskipun telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan
media IT akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, namun ternyata hasil penelitian ini
tidaklah memiliki kesimpulan yang sama. Dikarenakan beberapa faktor yang telah dipaparkan dalam
uraian di atas. Hal tersebut yang memungkinkan variabel penggunaan media IT belum memiliki
peran yang penting terhadap pencapaian tingkat prestasi belajar matematika sesuai yang diharapkan.
Kemudian pada hipotesis ketiga, diperoleh keputusan uji H0AB diterima. Diterimanya H0AB
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara minat dan penggunaan media IT terhadap
tingkat prestasi belajar matematika pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Tidak
adanya interaksi antara minat dan penggunaan media IT pada pembelajaran matematika terhadap
tingkat prestasi belajar matematika didukung oleh grafik efek variabel pada gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.2 Grafik Efek Variabel Penggunaan Media IT

14

Berdasarkan gambar 3.1 diketahui bahwa profil efek sampel dengan tingkat Penggunaan
Media IT pada kategori tidak pernah, kadang-kadang dan sering tidak berpotongan baik pada tingkat
minat rendah, sedang dan tinggi. Dari gambar tersebut juga terlihat bahwa rerata tingkat prestasi
belajar matematika siswa dengan minat tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki
minat rendah dan sedang. sesuai dalam bukunya Budiyono (2009) dijelaskan bahwa ada atau
tidaknya interaksi dapat diduga dari grafik profil variabel-variabel bebasnya. Jika profil berpotongan,
maka kecenderungannya ada interaksi di antara variabel-variabel tersebut. Namun ada atau tidaknya
interaksi (yang signifikan) tetap saja harus dilihat dari signifikansi interaksi pada analisis
variansinya.
Tidak adanya interaksi kedua variabel tersebut juga dikarenakan faktor lain yang tidak
tercakup dalam penelitian ini. Hasil penelitian Yarhands Dissou Arthur, dkk (2014) menyimpulkan
minat belajar matematika siswa dipengaruhi oleh tipe sekolah yang diminati siswa, motivasi guru,
level pendidikan dari siswa yang menyukai matematika dan metode pembelajaran yang diadopsi oleh
guru sesuai kesulitan siswa dalam mempelajari buku matematika. Sehingga minat dapat dipengaruhi
beberapa faktor seperti lingkungan, teman, gender, orang tua, guru, level pendidikan, dan lainnya.
Sedangkan penggunaan media IT dipengaruhi oleh perkembangannya, kemampuan sekolah, dan
kemampuan siswa sebagai objek penerima sebagaimana beberapa hasil penelitian yang telah
diuraikan sebelumnya.
Hal ini didukung pula oleh pendapat Slameto (2010) tingkat prestasi belajar yang diperoleh
siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor intern maupun ekstern. Faktor intern seperti
faktor jasmaniah dan psikologis. Sedangkan faktor ekstern seperti faktor keluarga, sekolah dan
masyarakat. Minat siswa itu sendiri termasuk dalam faktor intern yang hanya diketahui oleh diri
siswa. Sedangkan media IT berakar pada faktor ekstern yaitu dari sekolah.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat diambil simpulan bahwa: (1) terdapat
perbedaan tingkat prestasi belajar matematika ditinjau dari minat rendah, sedang, dan tinggi dengan
α=5%. Artinya siswa yang mempunyai minat tinggi tingkat prestasi belajar matematikanya lebih
baik daripada siswa yang memiliki minat rendah dan sedang, (2) tidak terdapat perbedaan tingkat
prestasi belajar matematika ditinjau dari penggunaan media IT dengan α=5%, artinya penggunaan
media IT dengan intentitas tidak pernah, kadang-kadang, dan sering tidak memiliki perbedaan yang
signifikan terhadap tingkat prestasi belajar matematika, (3) tidak terdapat interaksi antara minat dan
penggunaan media IT terhadap tingkat prestasi belajar matematika siswa dengan α=5%, berarti minat

15

dan penggunaan media IT tidak saling berinteraksi dalam memberikan pengaruh terhadap tingkat
prestasi belajar matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, F. R.U. (2015). Siswa Indonesia Peringkat 64 Dari 65 Negara, Tapi Paling Bahagia di Dunia.
Diakses pada 5 Maret dari http://www.kompasiana.com/www.febrialdiali.blogspot.com/siswaindonesia-peringkat-64-dari-65-negara-tapi-paling-bahagia-didunia_552b89306ea8348
5098b4595
Ariyanto. (2003). Pengaruh Penggunaan Peraga Benda Konkret Gambar dan Non Gambar pada
Pembelajaran Matematika di SMU Surakarta. Journal of Mathematics Natural Science and
Education,13(2), 143-149.
Arthur, Y. D., Oduro, F. T., & Boadi, R. K. (2014). Statistical Analysis of Ghanaian
Studentsattitude andInterest Towards Learning Mathematics. International Journal of
Education and Research. Diakses pada 4 Maret 2016, dari http://www.ijern.com/journal/June2014/56.pdf
Budiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian, Surakarta: UNS Press
Chrisnawati, H. E. (2007). Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Student Teams Achievement Divisions) terhadap Kemampuan Problem Solving Siswa SMK
(Teknik) Swasta di Surakarta Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa. Journal of Mathematics
Natural Science and Education, 17(1), 65-74.
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran, Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera
Drijvers, P. (2012). Digital technology in mathematics education : Why it works (or Dosen’T). 12th
International Congress on Mathematical Education Education. Diakses pada 14 Maret 2015,
dari http://www.icme12.org/upload/submission/2017_f.pdf
Gani, A. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Dan Persepsi Tentang Matematika Terhadap Minat
Dan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Negeri Di Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone.
Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika . Diakses pada 11 April 2016, dari
http://ojs.unm.ac.id/index.php/JDM/article/view/1700/pdf_13
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia
Han, O. B., Dayana, N., Surmani, R., & Zaleha. (2013). Procedia - Social and Behavioral Sciences,
13th International Educational Technology Conference: Computer Based Courseware in
Learning Mathematics: Potentials and Constrains. Diakses pada 14 April 2016, dari
http://ac.els-cdn.com/S1877042813037762/1-s2.0-S1877042813037762-main.pdf
Indiati, I., Mukhtarom, & Sarwono, J., T. (2011). Pengaruh Persepsi Siswa Kepada Guru
Matematika Dan Minat Belajar Matematika Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi
Himpunan Pada Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri I Purwodadi Kabupaten Grobogan
Tahun Pelajaran 2010/2011. Edumatica . Diakses pada 11 April 2016, dari http://ejurnal.upgrismg.ac.id/ index.php/ aksioma/article/view/47/43
Masduki, & Nugroho, A. G. (2011). Prosiding Seminar Nasional Penelitian: Pembelajaran
Matematika Dengan Media Berbasis Komputer Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa . Diakses
pada 14 April 2016, dari http://core.ac.uk/ download/file/335/11064763.pdf
Muliana, Zainuddin, & Rosnita. (2014). Minat Peserta Didik Dalam Pembelajaran Matematika
Menggunakan Model Kooperatif Teknik Numbered Head Together. Edumatica . Diakses pada
16

11 April 2016, dari http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=147712
Napitupulu, E. L. (2012). Prestasi Sains dan Matematika Indonesia Menurun. Diakses pada 5 Maret
dari
http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/14/09005434/Prestasi.Sains.dan.Matematika.
Indonesia.Menurun
Novyarti, E., Marzal, J., & Rohati. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan
Adobe Flash dan Autoplay Media Studio Dalam Pembelajaran yang Berbasis Inquiry pada
Materi Garis dan Sudut Kelas VII SMP. Edumatica . Diakses pada 11 April 2016, dari
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=307955&val=870&title=pengembangan
media pembelajaran menggunakan adobe flash dan autoplay media studio dalam pembelajaran
yang berbasis inquiry pada materi garis dan sudut kelas vii smp
Safitri, M., Hartono, Y., & Somakim. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika
Pokok Bahasan Segitiga Menggunakan Macromedia Flash Untuk Siswa Kelas VII SMP.
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Diakses pada 11 April 2016, dari
http://ijns.org/journal/index.php/speed/article/viewFile/934/921
Slameto. (2010). Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta
Sunandar. (2008). Pengaruh Model Pembelajaran NHT terhadap Minat dan Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SDN di Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Tahun Ajaran
2008/2009. Varia Pendidikan Kajian Penelitian Pendidikan, 20(2), 164-172.

17

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMPN 20 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 20 55

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/201

0 4 54

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 58

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 13 58

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 5 130

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN TIPE GI DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Seputih Banyak Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 15 137

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014-2015)

1 13 58

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP IT Nurul Iman Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015)

1 13 64

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI DAN TIPE STAD DITINJAU DARI TINGKAT MOTIF BERPRESTASI SISWA Ambyah Harjanto STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT - View of Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Mengguna

0 0 14