Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kriteria pada konsep tanggung jawab negara terdapat satu unsur yang tidak dipenuhi, yaitu unsur pelimpahan kepada negara. Unsur ini tidak dapat dipenuhi karena tidak ada organ negara atau kesatuan daerah atau perorangankelompok yang mengatasnamakan negara melakukan kebakaran hutan. Oleh karena itu Indonesia tidak dapat dimintai pertanggungjawaban secara internasional atas kebakaran hutan yang terjadi di wilayahnya. 2. Sikap Indonesia dalam memenuhi kewajiban pertanggungjawaban negara dengan cara pemuasan satisfaction atau meminta maaf atas peristiwa kebakaran hutan di wilayahnya. Selain itu adanya tindakan aktif dengan melakukan kerjasama pemadaman api menggunakan pesawat terbang dan kerjasama teknologi serta mensahkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan atau Pencemaran Lingkungan Hidup yang Berkaitan dengan Kebakaran Hutan dan atau Lahan. 3. Pertanggungjawaban negara dapat diminta jika selama pemerintahan suatu negara bersikap membiarkan eksploitasi kekayaan yang dilakukan oleh rakyatnya sehingga menimbulkan kerugian atau kerusakan negara lain. 65 Menurut penulis pemerintah suatu negara harus membuktikan bahwa pemerintah telah mengambil tindakan-tindakan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang diakibatkan oleh eksploitasi dalam yuridsiksinya.

B. Saran

1. Pemerintah Indonesia seharusnya telah meratifikasi Konvensi Jenewa 1979 dan kesepakatan ASEAN dalam menanggulangi kebakaran hutan sebagai bentuk pertanggungjawaban negara. 2. Melakukan pembenahan kebijakan perlindungan hutan dan adanya pengikutsertaan penduduk Indonesia dalam mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan di Indonesia. 3. Optimalisasi kerjasama masyarakat dan pemerintah terhadap penanganan kebakaran hutan. DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Adolf, Huala. 1991. Aspek-aspek Negara dalam Hukum Internasional. Rajagrafindo Persada, Jakarta. Almaco, Joseph H dan Eliodoro Runca.1986. Some Technical Dimenstions of Transboundary Air Pollution . Martinus Nijhoff Publishers, Netherlands. Arief, Arifin.2001. Hutan dan Kehutanan. Kanisius, Yogjakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta. Dirdjosiworo, Soerdjono. 1991. Hukum dan Pencemaran Lingkungan. Binacipta, Bandung. Hamzah, Andi. 1986. Kamus Hukum. Ghalia Indonesia, Jakarta. Idrus, Fahmi. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Greisinda Press, Surabaya. Kiss, Alexandre Charles dan Dinah Shelton. 1991. International Environment Law . Transnational Publishers, USA. Kusumaatmadja, Mochtar. 1976. Pengantar Hukum Internasional Buku I. Binacipta, Bandung. Lampung, Universitas. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung . Lampung University Press, Lampung. Muhammad, Abdulkadir. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. Citra Aditya Bakti, Bandung. Park, Chris. 2001. The Environment: Principles and Applicantions. New york, Routledge. Salim, H.S. 2003. Dasar-dasar Hukum Kehutanan. Sinar Grafika, Jakarta. Sand, Philippe dan Paolo Galizzi. 2004. Documents in International Environmental Law. Cambridge University Press, Cambridge. Starke, J.G. 1989. Pengantar Hukum Internasional Buku 1. Sinar Grafika, Jakarta. Sumardi dan S.M widyastuti. 2004. Dasar-dasar Perlindungan Hutan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Tsani, Mohd. Burhan. 1990. Hukum dan Hubungan Internasional. Liberty, Yogyakarta. Usman, Rachmadi. 2003. Pembaharuan Hukum Lingkungan Nasional. Citra Aditya Bakti, Bandung. Wijoyo, Suparto. 2002. Refleksi Matarantai Pengaturan Hukum Pengelolaan Lingkungan Secara Terpadu Studi Kasus Pencemaran udara . Airlangga University Press, Surabaya.

B. KARYA TULIS DAN LAPORAN