23 23
secara jarak jauh tergantung bagaimana keadaan lapisan atmosfer, seberapa kuat angin yang meniup di daerah tersebut dengan kekuatan yang lebih dominan. Jika
gas-gas tersebut lebih kuat maka udara akan kotor dan akan terjadi pencemaran udara.
Karena mobilitasnya, udara lebih mudah tercampur dan dibawa oleh angin. Variasi apapun yang terpenting dalam stabilitas atmosfer akan memberikan efek
pada manusia. Ada tiga dimensi Park, Chris. 2001:226-227, yaitu 1 variasi dari tempat ke tempat; 2 variasi dengan berat dalam atmosfer; dan 3 variasi waktu
terjadi. Hal inilah yang menyebabkan pencemaran udara memberikan dampak buruk terhadap lingkungan global.
3. Mekanisme Perjalanan Pencemaran Udara Lintas Batas
Adanya perbedaan komposisi dan akibat terhadap pencemaran udara lintas batas yang berbeda-beda. Hal ini dapat menyebabkan zat-zat tersebut dapat menempuh
jarak yang jauh dikarenakan adanya persamaan situasi meteorologi.
Contoh situasi yang sering ditemukan pada perjalanan pencemaran lintas batas di bagian bumi di atas khatulistiwa:
“Pada siang hari dan di bawah langit yang cerah, zat pencemar bercampur sangat efektif dalam lapisan yang menyelimuti
permukaan bumi hingga jarak antara satu sampai dua kilometer. Di dalam lapisan ini, zat pencemar tercampur oleh arus atmosfer yang
biasa disebut „eddies’. Malam harinya, hasil zat pencemar berjalan dengan cara yang berbeda. Di bawah langit malam yang bersih maka
permukaan bumi akan mendingin lebih cepat dari udara di atasnya. Ini menghasilkan adanya sebuah lapisan udara yang stabil, saling
berdekatan dengan tanah, tidak hanya terjadi antara lapisan ini dengan lapisan di atasnya. Selain itu, angin yang berada di lapisan
atas tidak diperlambat oleh gesekan dengan permukaan tanah seperti
24 24
pada siang hari. Kecepatan angin akan bertambah, hingga mencapai kecepatan 10-15 meter per detiknya dengan ketinggian sekitar 300-
500 met er. Fenomena ini dikenal sebagai „nocturnal jet’. Zat
pencemar yang memasuki daerah ini akan ditransportasikan oleh angin kuat, dan pada esok paginya akan mencapai daerah yang
cukup jauh dari sumbernya Joseph H Alcamo dan Eliodoro Runca.1986:4.”
Pencemar tersebut dapat berpindah ke tempat yang jauh. Efek pencemaran udara
ini dapat terjadi 1.000 km dari sumbernya Lothar Gundling.2005:7. Sebab itu, pencemaran udara lintas batas harus mendapat respon dari masyarakat
internasional.
C. Gambaran Umum Kebakaran Hutan di Indonesia
1. Definisi Kebakaran Hutan
Kata hutan merupakan terjemahan dari kata bos Belanda dan forest Inggris. Pengertian hutan menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah tanah luas yang
ditumbuhi pohon-pohon Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1996.
Menurut Arifin Arief 2001:11-12 hutan merupakan kumpulan pepohonan yang tumbuh rapat beserta tumbuh-tumbuhan memanjat dengan bunga yang beraneka
warna yang berperan sangat penting bagi kehidupan di bumi ini. Beliau menegaskan bahwa sudut pandang dalam mengartikan hutan sangat bervariasi.
Ahli ekonomi mengartikan hutan sebagai tempat menanam modal jangka panjang yang sangat menguntungkan dalam bentuk Hak Pengusahaan Hutan HPH. Bagi
para ilmuwan, hutan diartikan sesuai dengan spesifikasi ilmu. Menurut ahli
25 25
silvika, hutan merupakan suatu asosiasi dari tumbuh-tumbuhan yang sebagian besar terdiri atas pohon-pohon atau vegetasi berkayu yang menempati areal luas.
Ahli ekologi mengartikan hutan sebagai suatu masyarakat tumbuh-tumbuhan yang dikuasai oleh pohon-pohon yang mempunyai lingkungan berbeda dengan keadaan
di luar hutan. Sedangkan ahli kehutanan mengartikan hutan sebagai suatu komunitas biologi yang didominasi oleh pohon-pohon tanaman keras.
Sedangkan pengertian hutan di dalam Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan adalah suatu ekosistem berupa hamparan lahan
berisi sumber daya alam hayati yang di dominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Ada empat unsur yang terkandung dari definisi hutan menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan H.S Salim.2003:41, yaitu:
a. Unsur lapangan yang cukup luas minimal ¼ hektar, yang disebut tanah
hutan; b.
Unsur pohon kayu, bambu, palem ,dsb, flora dan fauna; c.
Unsur lingkungan; dan d.
Unsur penetapan pemerintah. Unsur pertama, kedua dan ketiga membentuk persekutuan hidup yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan lainnya. Adanya penetapan pemerintah mengenai hutan mempunyai arti sangat penting, karena dengan adanya penetapan pemerintah
kedudukan yuridis hutan akan menjadi lebih kuat. Kebakaran berasal dari kata “bakar” yang berarti menghanguskan dengan api, jadi
kebakaran adalah suatu peristiwa terbakarnya sesuatu Fahmi Idrus.2007.
26 26
Kebakaran hutan dalam skripsi ini yaitu terjadinya peristiwa terbakarnya hutan yang terjadi akibat proses alam yang menyebabkan hutan dapat terbakar atau
faktor kesengajaan dari manusia.
2. Sejarah Kebakaran Hutan di Indonesia