Tranplan Transportation Planning TINJAUAN PUSTAKA

49 memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas PP No.32 Tahun 2011 tentang manajemen dan rekayasa, analisis dampak, serta manajemen kebutuhan lalu lintas. Manajemen dan rekayasa lalu lintas dilaksanakan dengan tujuan untuk mengoptimalkan penggunaan jaringan jalan guna meningkatkan keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di jalan, dengan ruang lingkup seluruh jaringan jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten kota dan jalan desa yang terintegrasi dengan mengutamakan hirarki jalan yang lebih tinggi. Kegiatan manajemen dan rekayasa lalu lintas ini dilaksanakan melalui tahapan: perencanaan lalu lintas, pengaturan lalu lintas, rekayasa lalu lintas, pengendalian lalu lintas dan pengawasan lalu lintas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: KM 14 Tahun 2006. Perumusan pemecahan permasalahan lalu lintas yang berkaitan dengan penerapan manajemen dan rekayasa lalu lintas pada ruas jalan dapat meliputi beberapa hal sebagai berikut: 1. Pengaturan lalu lintas satu arah dan atau dua arah 2. Pengaturan pembatasan kendaraan sebagian dan atau seluruh kendaraan 3. Pengaturan larangan berhenti dan atau larangan parkir pada tempat-tempat tertentu 4. Pengaturan kecepatan lalu lintas kendaraan 5. Pembatasan muatan sumbu-sumbu terberat bagi ruas-ruas jalan tertentu Munawar 2004 menambahkan bahwa manajemen lalu lintas bertujuan untuk memenuhi kebutuhan transportasi, baik saat ini maupun di masa mendatang, 50 dengan mengefisiensikan pergerakan orang kendaraan dan mengidentifikasikan perbaikan-perbaikan yang diperlukan di bidang teknikk lalu lintas, angkutan umum, perundang-undangan, road pricing dan operasional dari sistem transportasi yang ada. Tidak termasuk didalamnya pembangunan fasilitas transportasi baru dan perubahan-perubahan besar dari fasilitas yang ada. Secara teoritis, masalah-masalah transportasi perkotaan akan dapat diatasi jika strategi-strategi dapat dilaksanakan dengan baik, namun dalam kenyataannya akan banyak dijumpai kesulitan-kesulitan dalam penerapannya. Untuk itu diperlukan strategi-strategi yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah transportasi perkotaan, seperti peningkatan angkutan umum, pengaturan koordinasi lampu lalu lintas, tertib lalu lintas, tataguna lahan serta koordinasi antar instansi yang berwenang. 51

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Daerah Kajian

Daerah kajian diarahkan pada kawasan yang mengalami dampak langsung akibat adanya penutupan Jl.Sriwijaya pada setiap sabtu malam dan minggu pagi dimulai dari jam 17.00 sabtu sore – 01.00 minggu dini hari. Dampak langsung yang dapat ditimbulkan berupa kemacetan pada jaringan ruas jalan yang berbatasan langsung dengan Jl. Sriwijaya, yang berpengaruh terhadap kinerja jaringan jalan utama di kawasan Enggal. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jaringan jalan kawasan Enggal di sekitar Jl, sriwijaya., yang berada di Bagian Wilayah Kota BWK A. Daerah studi dibagi menjadi beberapa bagian utama seperti yang terlihat pada Gambar 4, yaitu: 1. Zona Internal, membagi daerah lokasi kajian studi menjadi 2 dua zona inti, yaitu: a. Zona 1 satu terdiri atas beberapa ruas jalan yang bersinggungan, yaitu Jl.Jendral Sudirman, Jl. HOS Cokroaminoto, Jl. Tulang Bawang dan Jl.Singasari.