variabel dalam persamaan regresi diatas 0,05, hal ini berarti data bebas dari heteroskedastisitas Lampiran 3.
5.4. Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian terhadap normalitas data di depan telah dijelaskan bahwa untuk mengatasi distribusi variabel residual yang tidak normal total aktiva maka
dilakukan transformasi terhadap data ke dalam bentuk logaritma natural ln Ghozali, 2005, sehingga setelah mengalami perubahan tersebut maka model
penelitian berubah menjadi: DACC = α
+ β
1
ADJSPREAD
i
+ β
2
LnTAi + e..................................................8
Perhitungan manajemen laba dalam penelitian ini menggunakan data lima tahun sebelum perioda penelitian, sehingga data yang diperlukan untuk
menghitung manajemen laba yaitu dari tahun 1996. Penggunaan data lima tahun sebelum perioda penelitian karena dapat menghasilkan perhitungan manajemen
laba yang lebih baik. Hasil pengujian hipotesis pertama dan kedua dapat dilihat pada Tabel 5.3 di bawah ini:
Tabel 5.3 Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel Koefisien Regresi
Std. Error t-hitung
Signifikansi Konstanta
0,320 0,123
2,597 0,012
ADJSPREAD 0,013
0,004 3,259
0,002 LnTA
-0,010 0,004
-2,662 0,010
Adjusted R
2
= 0,262 Sumber: Lampiran 4
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif pada praktik manajemen laba dengan nilai t
hitung
sebesar 3,259 dengan tingkat signifikansi 0,002 lebih kecil dari 0,05. Ini berarti hipotesis pertama diterima atau
didukung. Koefisien yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi kondisi asimetri informasi semakin tinggi peluang yang dimiliki manajer untuk
melakukan praktik manajemen laba. Variabel independen ukuran perusahaan berpengaruh negatif pada praktik
manajemen laba. Ukuran perusahaan memiliki t
hitung
sebesar -2,662 dengan tingkat signifikansi 0,010. Ini berarti hipotesis kedua yang diajukan dapat didukung. Hasil
penelitian ini mendukung pandangan yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan negatif dengan manajemen laba, karena perusahaan yang
lebih besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan manajemen laba dibandingkan perusahaan-perusahaan kecil, karena perusahaan besar dipandang
lebih kritis oleh pemegang saham dan pihak luar. Perusahaan besar memiliki basis investor yang lebih besar, sehingga mendapat tekanan yang lebih kuat.
Nilai adjusted R
2
adalah 0,262. Ini berarti variabel bebas yaitu asimetri informasi dan ukuran perusahaan mampu menjelaskan variabel terikat
manajemen laba sebesar 26,2 persen, sedangkan sisanya sebesar 73,8 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Berdasarkan
hasil analisis di atas didapat model persamaan regresi: DA = 0,320 + 0,013 ADJSPREAD - 0,010 LnTA
Koefisien asimetri informasi ADJSPREAD sebesar 0,013 berarti bahwa apabila manajemen laba naik dengan anggapan bahwa variabel yang lain konstan,
maka asimetri informasi akan naik 0,013. Sedangkan koefisien regresi ukuran perusahaan tetap sebesar -0,010 berarti bahwa apabila manajemen laba naik
dengan anggapan bahwa variabel yang lainnya tetap, maka ukuran perusahaan akan turun 0,010.
BAB VI PEMBAHASAN
6.1. Pengaruh Asimetri Informasi pada Praktik Manajemen Laba
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif pada praktik manajemen laba dengan nilai t
hitung
sebesar 3,259 dengan tingkat signifikansi 0,002. Hasil pengujian ini mendukung hasil penelitian
yang dilakukan oleh Rahmawati, dkk. 2006, Halim, dkk. 2005 dan Richardson 1998 yang menunjukkan bahwa asimetri informasi berpengaruh pada praktik
manajemen laba. Rahmawati, dkk. 2006 menguji pengaruh asimetri informasi pada praktik
manajemen laba. Rahmawati, dkk. 2006 menggunakan 120 observasi dengan lima tahun penelitian yaitu dari tahun 2000-2004 dan dilakukan di perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta BEJ. Asimetri informasi diukur dengan menggunakan relative bid-ask spread dan manajemen laba diukur dengan
menggunakan Modified Jones Model. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi sederhana. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa variabel
independen asimetri informasi berpengaruh secara positif signifikan dan mampu menjelaskan variabel dependen manajemen laba.
Halim, dkk. 2005 menguji pengaruh asimetri informasi pada manajemen laba. Halim, dkk. 2005 menggunakan 34 perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Jakarta dan termasuk Indeks LQ-45 tahun 2001 berturut-turut selama 2 periode periode Februari 2001 dan Agustus 2001 dan tahun 2002