Pengaruh Asimetri Informasi pada Praktik Manajemen Laba

BAB VI PEMBAHASAN

6.1. Pengaruh Asimetri Informasi pada Praktik Manajemen Laba

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif pada praktik manajemen laba dengan nilai t hitung sebesar 3,259 dengan tingkat signifikansi 0,002. Hasil pengujian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati, dkk. 2006, Halim, dkk. 2005 dan Richardson 1998 yang menunjukkan bahwa asimetri informasi berpengaruh pada praktik manajemen laba. Rahmawati, dkk. 2006 menguji pengaruh asimetri informasi pada praktik manajemen laba. Rahmawati, dkk. 2006 menggunakan 120 observasi dengan lima tahun penelitian yaitu dari tahun 2000-2004 dan dilakukan di perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta BEJ. Asimetri informasi diukur dengan menggunakan relative bid-ask spread dan manajemen laba diukur dengan menggunakan Modified Jones Model. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi sederhana. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa variabel independen asimetri informasi berpengaruh secara positif signifikan dan mampu menjelaskan variabel dependen manajemen laba. Halim, dkk. 2005 menguji pengaruh asimetri informasi pada manajemen laba. Halim, dkk. 2005 menggunakan 34 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan termasuk Indeks LQ-45 tahun 2001 berturut-turut selama 2 periode periode Februari 2001 dan Agustus 2001 dan tahun 2002 berturut-turut selama 2 periode periode Februari 2002 dan Agustus 2002. Asimetri informasi dukur dengan menggunakan bid-ask spread. Manajemen laba diukur dengan menggunakan Modified Jones Model. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa asimetri informasi berpengaruh pada manajemen laba. Richardson 1998 meneliti hubungan asimetri informasi dan manajemen laba pada semua perusahaan yang terdaftar di NYSE periode akhir Juni selama 1988- 1992. Hasil penelitiannya bahwa terdapat hubungan yang sistimatis antara asimetri informasi dan tingkat manajemen laba. Relative bid-ask spread digunakan untuk mengukur asimetri informasi dan manajemen laba diukur dengan menggunakan Modified Jones Model dalam penelitian ini. Statistik deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata akrual diskresioner untuk perusahaan perbankan adalah sebesar -0,0221 dan angka ini nilainya negatif. Hal tersebut menandakan bahwa pada perioda tahun 2001-2008 perusahaan perbankan di Indonesia melakukan praktik manajemen laba dengan pola meminimalkan labanya. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif pada praktik manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi asimetri informasi semakin tinggi peluang yang dimiliki manajer untuk melakukan praktik manajemen laba. Asimetri informasi terjadi karena manajer lebih mengetahui informasi perusahaan dibandingkan pihak lain pemilik atau pemegang saham. Oleh karena itu sebagai pengelola, manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan. Akan tetapi informasi yang disampaikan terkadang diterima tidak sesuai dengan kondisi perusahaan sebenarnya. Asimetri antara manajemen agent dengan pemilik principal memberikan kesempatan kepada manajer untuk bertindak oportunis, yaitu memperoleh keuntungan pribadi manajemen laba.

6.2. Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Praktik Manajemen Laba