14
II. KAJIAN TEORI 2.1 Teori Belajar dan Pembelajaran
2.1.1 Teori Belajar Belajar  dapat  diartikan  sebagai  proses  yang  dilakukan  oleh  individu  untuk
memperoleh  perubahan  perilaku  baru  secara  keseluruhan,  sebagai  hasil pengalaman  individu  itu  sendiri  dalam  berinteraksi  dengan  lingkungannya
Surya  dalam  Rusman,  2013:  85.    Witheringon  dalam  Rusman,  2013:  85 menyatakan bahwa belajar perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan
sebagai  pola-pola  respon  yang  baru  berbentuk  keterampilan,  sikap,  kebiasan, pengetahuan, dan kecakapan.  Lebih lanjut Cronbach berpendapat bahwa belajar
adalah suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh adanya perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman Rusman, 2013: 86
Belajar  merupakan  perubahan  persepsi  dan  pemahaman,  perubahan  tersebut
tidak  selalu  berbentuk  perubahan  tingkah  laku  yang  diamati.  Menurut  teori kognitif,  manusia  tidak  memberikan  secara  otomatis  kepada  stimulus  yang
dihadapkan  kepadanya,  karena  manusia  adalah  makhluk  aktif  yang  dapat menafsirkan dan bahkan dapat mendistorsinya merubahnya Herpratiwi, 2009:
20. Berdasarkan  pengertian  belajar  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  ciri  utama
belajar adalah adanya perubahan perilaku siswa.
15
Belajar tidak hanya sekadar kegiatan menghafal untuk memperoleh hasil  belajar
yang  baik,  namun  siswa  benar-benar  dapat  memahami  dan  dapat  menerapkan pengetahuan  yang  diperolehnya,  maka  siswa  perlu  dibiasakan  untuk
memecahkan masalah, memberikan pendapat sesuatu yang berguna bagi dirinya dan  bergelut  dengan  ide-idenya.  Ha1  ini  sejalan  dengan  pendapat  Reigeluth
Chellman  2007:6  menjelaskan  bahwa  Learning  Theory  is  descriptive theoryrather than  design  or  instrumental  theory,  for  it  describes  the  learning
procces  Teori  belajar  lebih  merupakan  teori  deskriptif  dibandingkan  dengan teori  desain  instrumental,  karena  teori  belajar  menggambarkan  asupan  atau
proses belajar. Belajar  juga  membutuhkan  manipulasi  aktif  terhadap  bahan  ajar  yang  akan
dipelajari  dan  tidak  bisa  terjadi  secara  pasif.  Pada  bagian  ini  yang  terpenting adalah  bagaimana  cara  membantu  pelajar  untuk  belajar,  yang  berarti
mengidentikasi cara-cara membantu pelajar membangun pengetahuannya. Untuk itu,  dalam setiap proses pembelajaran, siswa dituntut untuk bisa berperan secara
aktif  dan  bisa  mengkonstruksi  pengetahuannya  dengan  mengkaitkan  berbagai sumber  belajar  termasuk  media  pembelajaran.  Sebaliknya,  jika  dalam  proses
pembelajaran  siswa  berperan  secara  pasif,  siswa  hanya  dapat  menerima informasi-informasi secara sepihak, sehingga informasi-informasi tersebut tidak
bisa  disimpan  dalam  memori  otaknya  secara  permanen  atau  bersifat  labil  dan mudah dilupakan.